MARKET FLASH: BEI Berencana Kembalikan Fraksi Harga; Grup Salim Galang $1 Miliar
Penjualan semen periode Januari - November mulai positif
Penjualan semen periode Januari - November mulai positif
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional dan media internasional:
Rencana Perubahan Fraksi Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengembalikan fraksi harga menjadi lima kelompok dari jumlah saat ini sebanyak tiga kelompok. Alasannya, fraksi yang berlaku saat ini dinilai menutup peluang investor retail memperoleh untung dan harga saham bergerak lebih lambat. Dengan ketentuan fraksi yang berlaku sejak Januari 2014 hingga saat ini, investor lebih lama mendapatkan keuntungan, tapi di sisi lain investor juga tidak menderita rugi terlalu besar ketika melakukan cut loss.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Pengawas Transaksi dan Kepatuhan Anggota BEI Hamdi Hasyarbaini menuturkan bahwa usulan perubahan kembali fraksi harga ini masih dibahas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga kemungkinan tidak dapat diterapkan dalam waktu dekat. Sebelumnya, BEI menargetkan aturan fraksi harga yang baru bisa diberlakukan pada 2015. (Bisnis Indonesia)
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
SMBR berhasil mengumpulkan laba bersih Rp340 miliar sampai dengan November 2015 atau meningkat 20 persen dengan realisasi pada periode yang sama 2014. Selama sebelas bulan pertama 2014 (Januari - November), perusahaan membukukan volume penjualan 1,41 juta ton atau naik 27 persen dibandingkan dengan 1,12 juta ton pada periode yang sama 2014.
Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo mengatakan volume penjualan semen sampai dengan akhir 2015 diperkirakan lebih dari 1,5 juta ton dengan nilai penjualan sebesar Rp1,4 triliun. Sementara pada 2016, penjualan diharapkan naik menjadi 1,75 ton. "Tahun depan penjualan bisa sampai Rp1,7 triliun," katanya. (Bisnis Indonesia)
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
SMGR mulai menunjukan peningkatan volume penjualan pada periode Januari - November 2015. Sampai akhir tahun SMGR menargetkan volume penjualan mampu naik 0,5 - 1 persen. "Sampai dengan November 2015 pertumbuhannya nol artinya sudah mulai positif bisa menyamai tahun lalu," kata Sekertaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto.
Agung mengatakan hingga November 2015 volume penjualan perseroan tercatat sebesar 26,1 juta ton atau naik sekitar 0,1-0,2 persen dibanding periode yang sama 2014 sebesar 26 juta ton. Agung optimistis pertumbuhan bisa semakin baik menjelang akhir 2015. (Investor Daily)
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS)
HITS menargetkan pendapatan sebesar $81,37 juta pada 2016 atau 59,08 persen lebih tinggi dari target pendapatan tahun ini sekitar $51,15 juta. Perusahaan jasa pelayaran ini akan berfokus pada pengangkutan energi yang berkaitan dengan LNG, minyak bumi, serta LPG atau amoniak. Hal ini sejalan dengan strategi perseroan di tengah rendahnya harga batu bara yang membuat pasar lesu.
Perseroan baru mendapat kontrak distribusi LNG untuk bahan bakar pembangkit listrik PT PLN (Persero) di Bali dengan nilai Rp1,3 triliun. Direktur Utama Perseroan Theo Lekatompessy mengatakan bahwa proyek tersebut bisa meningkatkan pendapatan sampai dengan 20 persen. Dia melanjutkan bila perusahaan mendapat satu proyek lagi, maka pendapatan bisa tumbuh sesuai harapan. (Bisnis Indonesia)
Grup Salim Galang Dana
Grup Salim berencana menggalang dana sebesar $1 miliar dari sejumlah perusahaan pengelola dana investasi global. TPG Capital dan Northstar Group dikabarkan mendukung aksi penggalangan dana tersebut. "Perusahaan asal Singapura, Management Gateway juga turut mengambil bagian dalam rencana grup salim tersebut," ungkat Reuters dalam laporannya, akhir pekan lalu.
Sesuai rencana, Grup Salim akan memanfaatkan dana untuk melunasi utang. Perseroan akan menggunakan perusahaan yang tidak tercatat yakni PT Indomarco Prismatama, pengelola Indomaret, sebagai jaminan. Adapun TPG Capital adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang pernah melakukan aksi penjualan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) senilai Rp5,92 triliun pada Febuari 2015. Sementara Northstar Group yang berpusat di Singapura menjadi investor pelopor pada aplikasi ojek online, Gojek. (Investor Daily)
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG menyiapkan belanja modal untuk 2016 sebesar $60 juta. Direktur keuangan ITMG Edward Manurung menuturkan, capex tersebut rencananya akan digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur di beberapa mining sites. "Infrastruktur seperti hauling road improvement, pelabuhan dan lain-lain," katanya.
Adapun capex tersebut sepenuhnya didanai dari kas internal perusahaan. Hingga September 2015, perseroan baru merealisasikan capex sebesar $16,7 juta, jauh di bawah angka yang disiapkan perseroan pada awal tahun sebesar $64,4 juta. Sebagian capex yang tidak akan terserap tahun ini sebesar $34 juta akan dialihkan untuk belanja modal tahun depan. (Investor Daily)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.