Ini Saham-saham yang Menguat Pasca Pengumuman Paket Ekonomi
Saham properti dapat sentimen positif dari deregulasi kepemilikan asing
Saham properti dapat sentimen positif dari deregulasi kepemilikan asing
Bareksa.com - Paket deregulasi kebijakan ekonomi yang diumumkan Presiden Joko Widodo, 9 September 2015 belum signifikan mendorong peningkatan harga saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 9 - 14 September 2015, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah 1 persen. Sejumlah sektor saham juga masih menunjukan pelemahan. Penurunan paling dalam terjadi pada saham industri dasar yang anjlok 5,4 persen.
Walaupun IHSG masih merosot, beberapa saham mampu menunjukkan penguatan terutama saham perusahaan properti. Walaupun berat, indeks saham properti pada periode 9 - 14 September menguat tipis 0,3 persen. Penguatan saham properti mengikuti peningkatan harga saham sektor keuangan dan pertambangan yang juga didorong oleh pengumuman paket deregulasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Presentase Pergerakan Indeks Saham 9-14 September 2015
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi menyinggung percepatan investasi di sektor properti, dengan mempermudah kepemilikan asing pada produk-produk properti di Tanah Air. Data berikut menunjukkan beberapa saham yang menguat pada periode 9 - 14 September.
Grafik: Pertumbuhan Harga Saham Perusahaan Properti
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Berdasarkan data di atas, saham-saham properti yang harganya menguat merupakan saham perusahaan yang memiliki portofolio properti di kota besar. Kota tipe ini merupakan pasar potensial bagi ekspatriat. Harga saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN), pengembang proyek Jakarta Garden City, menguat 17,4 persen, Intiland Development Tbk (DILD) pengelola 1 Residences dan Pantai Mutiara Jakarta menguat 9,2 persen dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) pengembang Ciputra World naik 5,5 persen.
Selain properti, saham-saham semen pada periode yang sama juga mengalami penguatan. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 10,7 persen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 10,3 persen, dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik 4 persen.
Berbeda dengan saham-saham properti yang terdorong paket deregulasi, saham semen lebih banyak didorong oleh pertumbuhan penjualan Agustus yang naik 14 persen year-on-year (YoY), atau 59 persen month-on-month (MoM). Meningkatnya penjualan semen memberi sinyal bahwa proyek infrastruktur pemerintah mulai berjalan dan memberi dampak positif. (Baca juga: Penjualan Semen & Mobil Agustus Naik. Sinyal Ekonomi Membaik?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.