Inilah Daftar 20 MI Juara Dana Kelolaan Reksadana Campuran Juli 2020
Mayoritas atau 16 dari daftar top 20 MI membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran secara bulanan
Mayoritas atau 16 dari daftar top 20 MI membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran secara bulanan
Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan dana kelolaan reksadana campuran naik tipis 1 persen secara bulanan pada Juli 2020 menjadi Rp25,5 triliun dibandingkan Juni. Namun secara year to date asset under management (AUM) reksadana campuran masih tertekan hingga minus 17,19 persen dan secara tahunan anjlok 16 persen.
Meski nilai dana kelolaan reksadana campuran naik tipis 1 persen, namun sejatinya jumlah unit penyertaan pada Juli 2020 justru turun 1 persen, dari sebelumnya 21,2 miliar unit pada Juni jadi 21,1 miliar unit pada Juli 2020.
Nilai dana kelolaan naik sementara jumlah unit penyertaan menurun, menandakan adanya kenaikan harga nilai aktiva bersih per unit di reksadana campuran. Kondisi itu seiring kembali bergairahnya pasar modal sepanjang Juli 2020 menuju pemulihan dari dampak pandemi Covid-19.
Promo Terbaru di Bareksa
Tren Dana Kelolaan Reksadana Campuran
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020
Seiring kenaikan dana kelolaan reksadana campuran, perusahaan manajemen investasi mana saja yang berhasil membukukan peningkatan AUM secara bulanan, year to date maupun year on year?
Menurut laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020, mayoritas atau 16 dari daftar top 20 MI membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran secara bulanan pada Juli. Hanya 4 MI yang mencatatkan penurunan AUM secara bulanan.
Kenaikan AUM reksadana campuran tertinggi secara bulanan dibukukan Schroder Investment Management Indonesia yang naik 6 persen jadi Rp4,63 triliun dengan pangsa pasar 18 persen. Kenaikan AUM tertinggi berikutnya yakni 4 persen masing-masing dibukukan Batavia PAM, Samuel AM dan Lautandhana IM.
Batavia PAM mencetak dana kelolaan reksadana campuran Rp1,24 triliun dengan share 5 persen, Samuel AM Rp510 miliar dengan share 2 persen, serta Lautandhana Rp205 miliar dengan share 4 persen.
Selanjutnya Syailendra Capital, Manulife AM, Henan Putihrai dan Majoris AM masing-masing membukukan kenaikan AUM reksadana campuran 3 persen secara bulanan pada Juli.
Syailendra Capital membukukan AUM reksadana campuran per Juli Rp1,82 triliun dengan pangsa 7 persen, Manulife Rp834,9 miliar dengan share 1 persen, serta Henan Putihrai Rp306,2 miliar dan Majoris Rp303,4 miliar dengan market share masing-masing 1 persen.
Secara year to date, mayoritas MI atau 16 dari 20 MI mencatatkan penurunan dana kelolaan. Hanya 4 MI yang membukukan kenaikan AUM reksadana campuran pada Juli 2020. Mereka adalah Panin AM dengan lonjakan AUM reksadana campuran mencapai 75 persen menjadi Rp2,06 triliun, Syailendra Capital naik 17 persen, Sucorinvest AM meningkat 8 persen jadi Rp651 miliar dan Majoris AM naik 3 persen.
Secara year on year juga hanya 5 dari 20 MI yang membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran pada Juli 2020. Yakni Syailendra Capital yang melesat 423 persen, disusul BNI Asset Management yang AUM reksadana campuran melonjak 67 persen jadi Rp360,2 miliar, Panin AM naik 61 persen, Insight Investment Management meningkat 12 persen jadi Rp5,04 triliun, serta Sucorinvest AM naik 1 persen.
Sisanya atau 15 MI masih mencatatkan penurunan AUM reksadana campuran YoY.
MI Juara AUM Reksadana Campuran
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020 mengungkapkan posisi 20 besar perusahaan manajemen investasi dana kelolaan reksadana campuran masih diisi perusahaan yang sama seperti pada Juni. Hanya saja, terjadi pergeseran peringkat baik kenaikan maupun penurunan peringkat.
kenaikan peringkat di antaranya dicatat oleh Pacific Capital dari posisi 9 pada Juni jadi peringkat 8 pada Juli. Kemudian Sucorinvest dari sebelumnya ranking 11 jadi 9, Minna Padi dari posisi 12 jadi 11, Samuel AM dari 13 jadi 12, serta Majoris AM dari sebelumnya 18 jadi 16.
1. Insight IM
Insight masih mempertahankan posisi sebagai MI juara dana kelolaan reksadana campuran pada Juli, dari Juni. Pada Juli, AUM reksadana campuran Insight naik lebih kencang secara bulanan dari 1 persen pada Juni jadi 2 persen pada Juli. Secara YoY juga mengencang dari sebelumnya naik 10 persen jadi 12 persen. Selain itu persentase penurunan AUM secara YtD juga mengecil dari minus 10 jadi 8 persen.
Insight membukukan kelolaan reksadana campuran Rp5,04 triliun dengan market share 20 persen pada Juli 2020. Share AUM reksadana campuran Insight naik dibandingkan Juni yang sebesar 19 persen.
2. Schroders Indonesia
Kinerja semakin membaik juga dibukukan Schroders Indonesia yang pada Juli yang masih bertahan di ranking 2. Dana kelolaan reksadana campuran perseroan naik lebih kencang secara MoM dari sebelumnya 1 persen pada Juni jadi 6 persen pada Juli.
Meski begitu, secara YtD dan YoY AUM reksadana campuran perseroan masih minus. Namun persentase minusnya makin mengecil dari sebelumnya minus 19 persen YtD jadi 14 persen, dan negatif 33 persen YoY jadi 22 persen.
Schroders Indonesia membukukan dana kelolaan reksadana campuran Rp4,63 triliun dan market share 18 persen pada Juli 2020. Pangsa pasar AUM reksadana campuran Schroders juga naik dari sebelumnya 17 persen pada Juni.
3. Panin AM
Sama seperti pada Juni, Panin AM juga berada di peringkat 3 pada Juli 2020. Panin merupakan salah satu dari sedikit MI yang dana kelolaan reksadana campurannya berhasil naik secara bulanan, YtD maupun YoY. Artinya AUM reksadana campuran Panin AM telah berhasil pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Meski secara bulanan AUM reksacana campuran Panin AM kenaikannya melambat dari 2 persen pada Juni jadi 1 persen pada Juli, namun secara YtD naik lebih kencang dari 74 persen jadi 75 persen, serta YoY naik dari 60 persen jadi 61 persen.
Panin AM pada Juli 2020 membukukan dana kelolaan reksadana campuran Rp2,06 triliun dan share 8 persen.
4. Syailendra Capital
Syailendra pada Juli 2020 tetap bertahan di peringkat 4 sebagai MI dengan AUM reksadana campuran terbesar. Meski kenaikan AUM bulanan sama-sama 3 persen antara Juni dibandingkan Juli, namun secara YtD dan YoY mengencang.
Pada Juli AUM reksadana campuran Syailendra melonjak 17 persen pada Juli, lebih kencang dari kenaikan 14 persen pada Juni YtD. Kemudian secara YoY dana kelolaan reksadana campuran perseroan juga melesat 423 persen pada Juli, dibandingkan 421 persen pada Juni.
Syailendra juga termasuk salah satu dari sedikit MI yang membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran baik secara MoM, YtD maupun YoY. AUM reksadana campuran perseroan telah pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Pada Juli 2020, Syailendra Capital mencatatkan dana kelolaan reksadana campuran Rp1,82 triliun dengan market share tetap 7 persen.
5. Capital AM
Peringkat kelima MI dengan AUM reksadana campuran terbesar pada Juli diisi Capital AM. Sayangnya Capital AM pada Juli mencatatkan penurunan AUM reksadana campuran lebih dalam dibandingkan Juni, baik secara bulanan, YtD maupun YoY.
Capital AM membukukan dana kelolaan reksadana campuran Rp1,55 triliun dengan share tetap 6 persen pada Juli 2020.
Untuk posisi keenam hingga 20, dalam daftar 20 MI dana kelolaan reksadana campuran terbesar selengkapnya dalam tabel berikut :
Top 20 MI Juara Dana Kelolaan Reksadana Campuran Juli 2020
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.