Dana Kelolaan Terus Naik, Ini Daftar 20 MI Juara AUM Reksadana Campuran Juni
Secara MoM, AUM reksadana campuran kembali naik 1 persen pada Juni jadi Rp25,4 triliun
Secara MoM, AUM reksadana campuran kembali naik 1 persen pada Juni jadi Rp25,4 triliun
Bareksa.com - Dana kelolaan reksadana campuran pada Juni 2020 mulai kembali naik secara bulanan, setelah pada Mei juga membukukan kenaikan dibandingkan April. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebutkan secara month on month (MoM) asset under management (AUM) reksadana campuran kembali naik 1 persen pada Juni jadi Rp25,4 triliun, setelah pada Mei naik 2 persen jadi Rp25,1 triliun. Tren pemulihan yang terus berlanjut menandakan tekanan di industri reksadana seiring gejolak pasar modal terdampak wabah Covid-19 telah mereda.
Secara kuartal per kuartal (QtQ) dana kelolaan reksadana campuran naik 2,83 persen dari Rp24,7 triliun pada Maret atau kuartal I 2020 menjadi Rp25,4 triliun pada Juni atau kuartal II. Namun secara year to date, dana kelolaan reksadana campuran masih negatif 18 persen dan 17 persen.
Berlanjutnya kenaikan dana kelolaan reksadana campuran, seiring catatan kenaikan yang dibukukan AUM industri reksadana nasional pada Juni. Dana kelolaan industri reksadana bertambah sekitar Rp8 triliun dari Rp474,2 triliun pada Mei 2020 jadi Rp482,5 triliun pada Juni 2020. Jika dibandingkan AUM Maret atau kuartal I 2020 yang sebesar Rp471,4 triliun, maka dana kelolaan industri reksadana pada Juni atau kuartal II 2020 bertambah sekitar Rp11,1 triliun atau naik 2,3 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Meski dana kelolaan reksadana campuran bertumbuh secara MoM pada Juni, namun berdasarkan jumlah unit justru sedikit menurun dari 21,3 miliar unit pada Mei jadi 21,2 miliar unit pada Juni 2020. Tidak berbeda, jumlah produk reksadana juga berkurang dari 223 produk pada Mei jadi 222 produk pada Juni. Dana kelolaan naik, sementara jumlah unit menurun menandakan adanya kenaikan harga nilai aktiva bersih per unit pada reksadana campuran sepanjang bulan lalu.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Top 20 MI Juara Dana Kelolaan Reksadana Campuran
Dalam daftar 20 manajer investasi dana kelolaan reksadana campuran terbesar pada Juni, tercatat posisi 14 besar tidak berubah masih diisi oleh MI yang sama pada Mei. Namun peringkat 15-20 terjadi pergeseran MI dan masuk nama MI baru.
Secara bulanan, mayoritas atau 15 dari 20 MI mencatatkan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran. Sebaliknya secara year to date, mayoritas atau 16 dari 20 MI mencatatkan penurunan AUM. Tidak berbeda secara tahunan (YoY), 13 MI masih mencatatkan penurunan AUM reksadana campuran dan hanya 7 Mi yang positif.
Kenaikan AUM reksadana campuran secara bulanan pada Juni 2020 dibukukan Samuel AM sebesar 6 persen, YtD oleh Panin AM (74 persen), dan YoY oleh Syailendra Capital (421 persen). Adapun penurunan dana kelolaan reksadana campuran terdalam secara MoM pada Juni dicatatkan oleh STAR Asset Management yang minus 9 persen, YtD oleh Samuel AM (-40 persen), dan YoY Asia Raya (-51 persen).
Sebagaimana pada Mei, juara I dana kelolaan reksadana campuran masih diduduki Insight Investment Management dengan AUM Rp4,92 triliun dengan market share 19 persen. Dana kelolaan reksadana campuran Insight IM tumbuh 1 persen MoM, minus 10 persen YtD dan naik 10 persen YoY.
Posisi kedua ditempati Schroder Investment Management Indonesia dengan dana kelolaan reksadana campuran pada Juni 2020 senilai Rp4,38 triliun dan pangsa pasar 17 persen. AUM reksadana campuran Schroders Indonesia pada Juni naik 1 persen MoM, negatif 19 persen YtD dan menurun 33 persen YoY.
Peringkat kertiga ditempati Panin AM dengan dana kelolaan reksadana campuran Rp2,05 triliun pada Juni 2020 dan market share 8 persen. AUM balanced fund Panin bulan lalu naik 2 persen MoM, 74 persen YtD serta 60 persen YoY.
Syailendra Capital berada di posisi 4 dengan AUM reksadana campuran Rp1,78 triliun pada Juni 2020 dan market share 7 persen. Dana kelolaan reksadana campuran Syailendra naik 3 persen MoM, 14 persen YtD serta melesat 421 persen YoY.
Posisi 5 diisi Batavia PAM dengan dana kelolaan reksadana campuran Rp1,19 triliun dan share 5 persen. AUM reksadana campuran Batavia naik 3 persen MoM, minus 26 persen YtD dan YoY stagnan.
Posisi 6 hingga 20 selengkapnya tertera dalam tabel berikut :
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.