Masuk 10 Besar Penahan Laju IHSG, Ini Perbandingan Fundamental 3 Saham Bank BUMN
Membandingkan fundamental saham bisa dilihat dari PER dan PBV
Membandingkan fundamental saham bisa dilihat dari PER dan PBV
Bareksa.com – Tiga saham bank milik pemerintah (BUMN) masuk dalam deretan 10 besar saham penahan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini.
Tiga saham bank BUMN itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Berdasarkan pantauan Bareksa, secara year to date hingga 30 Mei 2018, saham BBRI menjadi yang paling turun dalam ketimbang dua saudaranya. Tercatat, BBRI sudah anjlok 13,7 persen dari Rp3.640 pada akhir 2017 menjadi Rp3.140 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Sepanjang periode itu, saham BBRI bahkan sempat menyentuh level terendahnya sejak stock split yakni Rp2.720 yang terjadi pada 22 Mei 2018.
Selanjutnya adalah saham BBNI. Saham berkapitalisasi pasar Rp160 triliun ini anjlok 12,6 persen periode 29 Desember 2017 – 30 Mei 2018 atau dari Rp9.900 menjadi Rp8.650. Saham BBNI juga mencapai level terendahnya tahun ini di Rp7.125 yang juga terjadi 22 Mei 2018.
Saham BMRI yang juga mencapai level terendah tahun ini pada 22 Mei 2018. Saham BMRI mengalami penurunan 9,4 persen sepanjang tahun ini hingga 30 Mei 2018. Pada 22 Mei 2018, harga saham BMRI sempat jatuh hingga Rp6.525 per saham.
Pemberat (Laggard) IHSG Ytd Hingga 30 Mei 2018
Sumber: BEI
Pada perdagangan hari ini (Kamis, 31 Mei 2018), tiga saham bank BUMN ini kompak turun seiring dengan penurunan IHSG.
Hingga pukul 14:27 WIB, saham BBNI turun paling dalam atau mencapai 2,31 persen, disusul BMRI 2,07 persen, dan BBRI 0,64 persen.
Atas pergerakkannya hari ini, data Bareksa menunjukkan saham BBRI diperdagangkan dengan price to earning ratio (PER) 2,83 kali jauh lebih rendah dari BMRI yang mencapai 16,39 kali dan BBNI 11,96 kali.
Dilihat dari price to book value (PBV), saham BBRI juga paling kecil atau bernilai 0,49 kali sementara BMRI 2,03 kali dan BBNI 1,67 kali.
Perbandingan Fundamental BBRI, BMRI, dan BBNI
Sumber: Bareksa.com
Sebagai informasi PER adalah alat utama penghitungan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan.
Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut.
Sementara PBV merupakan satu indikator fundamental dari sebuah saham yang banyak digunakan oleh investor maupun analis untuk mengetahui nilai wajar saham.
Indikator ini didapat dengan membagi harga saham yang ada di pasar saham dengan nilai book value dari saham tersebut. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.