Saham BMRI Justru Tertekan 2,28 Persen Pasca Rilis Keuangan Kuarta III, Kenapa?
Dalam laporan keuangan Bank Mandiri, meski mencatat laba naik 20 persen, NIM perseroan turun menjadi 5,76 persen
Dalam laporan keuangan Bank Mandiri, meski mencatat laba naik 20 persen, NIM perseroan turun menjadi 5,76 persen
Bareksa.com – Saham-saham bank milik pemerintah (BUMN) kompak turun pada perdagangan hari ini (Kamis, 18 Oktober 2018). Salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang baru-baru ini telah merilis kinerja keuangannya dalam sembilan bulan tahun ini.
Hingga pukul 11:50 WIB, saham BMRI turun 2,28 persen ke level Rp6.425 dari penutupan hari sebelumnya Rp6.575. Penurunan saham BMRI kali ini terjadi setelah dua hari secara beruntun naik hingga 3,11 persen.
Yang menarik dari penurunan saham BMRI kali ini adalah Bank Mandiri baru saja merilis kinerja keuangannya hingga September 2018. Hingga periode ini, Bank Mandiri mencatat laba Rp18,1 triliun atau melonjak 20 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam paparannya, Bank Mandiri menyampaikan kenaikan laba bersih perseroan didukung oleh meningkatnya net interest income 4,2 persen menjadi Rp40,5 triliun dan fee based income 11,4 persen menjadi Rp18,75 triliun.
Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga berhasil menurunkan biaya pencadangan hingga 10,3 persen sehingga menurunkan rasio NPL gross menjadi 3,01 persen. Di sisi lain, biaya operasional berhasil terus ditekan dan hanya tumbuh single digit berkat penerapan prinsip efisiensi secara konsisten di seluruh proses bisnis.
Hanya saja, di tengah kenaikan laba hingga 20 persen, Bank Mandiri harus mencatat penurunan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) 10bps dari 5,86 persen menjadi 5,76 persen.
Key Financial Highlights Bank Mandiri 9M 2018
Sumber: Materi presentasi perseroan
Jelang penutupan sesi I perdagangan hari ini, transaksi saham BMRI telah mencapai 101.360 lot dengan frekuensi 1.934 kali bernilai lebih dari Rp66 miliar. Dari catatan transaksi itu, saham BMRI membentuk harga mulai dari Rp6.400 sampai Rp6.600.
Sejalan dengan saham BMRI, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) juga mencatat penurunan harga.
Saham BBRI sedang dalam posisi turun 0,33 persen ke level Rp3.060 dari hari sebelumnya Rp3.070. Lalu ada BBNI dengan penurunan 1,37 persen dari Rp7.325 menjadi Rp7.225, dan saham BBTN turun 0,41 persen ke level Rp2.410 dari Rp2.420.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.