Bareksa.com - Pada perdagangan Senin, 4 Desember 2017 harga saham PT Totalindo Eka PersadaTbk (TOPS) ditutup flat 0 persen di level Rp 3.220 per saham. Saham TOPS ditransaksikan sebanyak 3.790 kali dengan nilai transaksi Rp 61,15 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham TOPS antara lain OSO Sekuritas (PD) dengan nilai pembelian Rp9,11miliar, kemudian Samuel Sekuritas (IF) Rp4,81 miliar, dan Onix Sekuritas (FM) Rp4,32 miliar. (Baca : ASII Turun 4,5 Persen Jelang Indeks MSCI Berlaku, Ini Prospek Harga Saham Astra)

Analisis Teknikal TOPS

Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan saham TOPS masih dalam fase strong major uptrend sejak awal IPO di pertengahan Juni lalu, yang tercermin dari terjaganya pergerakan harga saham ini di atas garis simple moving average periode 5 dan 20 hari. (Lihat : Bukukan Nilai Transaksi Tertinggi, Ini Analisa Teknikal Saham BBTN)

Pada perdagangan kemarin TOPS membentuk candle dengan pola hammer disertai short upper shadow. Kondisi tersebut menggambarkan saham ini sempat bergerak melemah hingga menyentuh level terendah di Rp 3.090. Namun kemudian saham TOPS berhasil rebound hingga menyentuh level tertinggi di Rp3.230 per saham, namun pada akhirnya ditutup satu tick di bawah level tersebut.

Indikator volume terlihat relatif stabil mencerminkan tren pembelian saham ini masih terjaga dengan baik. Terlebih baru-baru ini saham TOPS masuk ke dalam salah satu penghuni baru MSCI Global Small Cap Index yang berpotensi membuat saham ini semakin dilirik pelaku pasar.

Indikator relative strength index (RSI) saham TOPS terlihat masih bergerak positif walaupun telah memasuki area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan ruang penguatan saham ini mulai terbatas. (Baca : Menguat 4,6 Persen, Ini Prospek Saham BKSL)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.