MARKET BRIEF: TOBA Incar Pinjaman $140 Juta; SBSN Kelebihan Permintaan 4x Lipat
DMAS berhasil meraih pendapatan prapenjualan (marketing sales) seluas 11 hektare (ha) selama semester I-2016
DMAS berhasil meraih pendapatan prapenjualan (marketing sales) seluas 11 hektare (ha) selama semester I-2016
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Kinerja AKRA masih menurun pada medio pertama tahun ini. Distributor bahan bakar minyak (BBM) ini hanya membukukan pendapatan Rp 7,36 triliun, turun 28,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,2 triliun. Imbasnya, laba bersih AKRA semester I 2016 terpangkas 3,25 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 585,56 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Suresh Vembu yang menjabat Direktur AKRA mengatakan penurunan harga jual BBM menjadi penyebab merosotnya kinerja. Di paruh pertama tahun ini, harga jual minyak sudah turun 30 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
UNVR mencatatkan kinerja yang positif. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan 26 Juli 2016, sepanjang enam bulan pertama tahun ini penjualan bersih emiten konsumer tersebut tumbuh 10,34 persen dari sebelumnya Rp 18,8 triliun menjadi Rp 20,74 triliun.
Laba usaha UNVR tercatat naik 13,42 persen menjadi Rp 4,48 triliun dari sebelumnya Rp 3,95 triliun. Sedangkan laba bersih UNVR sepanjang semester I tahun ini, tercatat tumbuh 12,56 persen dari sebelumnya Rp 2,93 triliun menjadi Rp 3,3 triliun. Hal ini membuat laba bersih per saham dasar juga meningkat dari Rp 384 menjadi Rp 432.
PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA)
TOBA mencari pendanaan perbankan untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sulbagut I berkapasitas 2 x 50 Megawatt (MW) di Gorontalo, Sulawesi. Investasi proyek PLTU ini mencapai US$ 200 juta.
Pandu Sjahrir, Direktur TOBA, mengatakan, dana sebesar US$ 140 juta atau 70 persen dari investasi proyek akan dibiayai dari pinjaman perbankan. Sisanya akan didanai dari ekuitas perseroan. Proyek PLTU Gorontalo digarap melalui anak usaha, PT Gorontalo Listrik Perdana. Pandu mengatakan, saat ini perseroan sedang mengejar finalisasi kontrak engineering, procurement & construction (EPC) proyek tersebut.
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
DMAS berhasil meraih pendapatan prapenjualan (marketing sales) seluas 11 hektare (ha) selama semester I 2016. Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari, mengatakan sebagian besar penjualan pada semester pertama ditopang oleh penjualan lahan industri yang mencapai 10,4 ha. Dengan capaian tersebut, perusahaan meyakini dapat mencapai target yang ditetapkan pada tahun ini.
Tondy menyatakan optimisme dalam mengejar marketing sales seluas 50 ha. Menurutnya, permintaan lahan industri akan meningkat pada semester kedua tahun ini yang ditopang oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah kebijakan tax amnesty. Kebijakan pengampunan pajak tersebut akan mampu membawa kembali dana yang selama ini terparkir di luar negeri untuk masuk ke dalam negeri, khususnya investasi di sektor riil.
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL)
TOTL meraih kontrak baru senilai Rp 2,28 triliun hingga semester I 2016. Perolehan tersebut setara dengan 76 persen dari target total kontrak baru tahun ini yang mencapai Rp3 triliun.
Sekretaris perusahaan TOTL, Mahmilan Sugiyo, mengatakan raihan tersebut naik 49 persen, dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp 1,53 triliun. Meskipun perolehan kontrak mencerminkan 76 persen, TOTL belum berencana untuk menaikkan target kontrak baru tahun ini.
Hasil Lelang Surat Berharga Syariah Negara
Pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 26 Juli 2016 untuk seri SPNS27012017, PBS009, PBS006, PBS011 dan PBS012 melalui sistem lelang Bank Indonesia. Total penawaran yang masuk sebesar Rp21,3 triliun, sementara total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp5,42 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.