Bareksa Insight : Cuan Menarik, SBR011 Jadi Pilihan Investasi
SBR011 menawarkan kupon minimal 5,5 persen per tahun atau kupon bersihnya 4,95 persen setelah dipotong pajak 10 persen, jauh lebih besar dari bunga deposito
SBR011 menawarkan kupon minimal 5,5 persen per tahun atau kupon bersihnya 4,95 persen setelah dipotong pajak 10 persen, jauh lebih besar dari bunga deposito
Bareksa,com - Investor bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di Savings Bond Ritel seri SBR011 yang akan mulai ditawarkan pada 25 Mei hingga 16 Juni 2022.
Menurut analisis Bareksa, seri terbaru Surat Berharga Negara (SBN) Ritel di 2022 ini cukup menarik karena menawarkan imbal hasil (kupon) minimal 5,5 persen per tahun, atau kupon bersihnya 4,95 persen setelah dipotong pajak obligasi 10 persen.
Kupon SBR011 lebih besar dibandingkan bunga deposito bank-bank besar nasional yang saat ini di kisaran 2,5 - 3 persen per tahun dan dipotong pajak 20 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu dengan fitur floating with floor (mengambang dengan batas minimal), maka kupon SBR011 semakin menarik karena berpotensi naik saat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, namun tidak bisa turun saat suku bunga acuan turun.
Sementara itu, pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan obligasi berpotensi menguat hari ini karena sejumlah sentimen positif dari global dan domestik.
Di antaranya dari China, di mana Shanghai mulai membuka wilayahnya setelah sebelumnya menerapkan lockdown (penguncian wilayah) selama dua bulan guna menanggulangi kasus Covid-19. Berakhirnya penerapan lockdown tersebut akan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global.
Kabar lainnya ialah Amerika Serikat (AS) menurunkan tarif impor barang asal China sebagai upaya untuk mengendalikan tingginya inflasi di Negara Paman Sam.
Dari dalam negeri, analisis Bareksa memprediksi BI akan menahan suku bunga acuannya di level 3,5 persen yang akan diumumkan hari ini.
Beberapa hal tersebut bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham dan obligasi sehingga akan menopang kenaikan kinerja reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap.
IHSG pada 23 Mei 2022 turun 1,12 persen ke level 6.840,77. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 23/05/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat turun ke level 7,2 persen pada 23 Mei 2022.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Analisis Bareksa melihat reksadana indeks dan reksadana saham pada hari ini akan mengalami penguatan mengikuti Bursa Saham AS dan Eropa. Investor dapat melakukan akumulasi pembelian secara bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks, jika IHSG mengalami penurunan wajar seperti pada perdagangan kemarin.
Analisis Bareksa juga menilai angka inflasi bulan April masih berada di level wajar, sehingga belum ada keperluan mendesak bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuannya bulan ini.
Pasar Surat Berharga Negara (SBN) diperkirakan akan bergerak terbatas setelah kemarin naik cukup signifikan hingga menyentuh yield di level 7,14 persen.
Proyeksi inflasi untuk bulan Mei 2022 yang lebih rendah serta tingginya surplus neraca dagang membuat fundamental ekonomi Indonesia semakin kuat, sehingga yield dapat bertahan di level yang lebih stabil dan dapat dijadikan peluang untuk investasi di reksadana pendapatan tetap.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana indeks, reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap, dengan kinerja mantap yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 23 Mei 2022)
Reksadana Indeks
RHB SRI KEHATI Index Fund : 21,36 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 20,23 persen
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 27,09 persen
TRIM Kapital : 21,13 persen
Imbal Hasil 3 Tahun (per 23 Mei 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRAM Strategic Plus : 21,5 persen
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 : 20,2 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.