Bareksa Insight : Bunga Acuan BI Naik, Pasar Saham dan Cuan Reksadana Ini Meroket
BI juga akan memberikan insentif kepada 46 sektor strategis dengan menurunkan Giro Wajib Minimum
BI juga akan memberikan insentif kepada 46 sektor strategis dengan menurunkan Giro Wajib Minimum
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI-7 Day Reverse Repo Rate) 25 basis poin atau 0,25% dari sebelumnya 3,5% jadi 3,75% kemarin (23/8/2022). Menurut Tim Analis Bareksa, meskipun penaikan suku bunga BI di luar ekspektasi, namun kinerja pasar saham (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG) ditutup meroket kemarin, sehingga mendongkrak cuan reksadana berbasis saham. IHSG pada 23 Agustus 2022 naik 0,78% ke level 7.163,27.
Tim Analis Bareksa menilai dengan mempertimbangkan likuiditas perbankan dan pertumbuhan kredit yang masih cukup tinggi, maka diproyeksikan bunga deposito belum akan naik dalam waktu dekat, sehingga masyarakat masih bisa menikmati suku bunga kredit rendah. BI juga menyatakan akan memberikan insentif kepada 46 sektor strategis dengan menurunkan Giro Wajib Minimum pada September 1,5%.
Baca juga : Bareksa Insight : Hari Ini Pengumuman Suku Bunga BI, Apa Dampaknya ke Reksadana?
Promo Terbaru di Bareksa
Di sisi lain, Tim Analis Bareksa memprediksi seiring kenaikan suku bunga BI bisa membuat reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN) masih akan tertekan, dan imbal hasil (yield) acuan SBN diproyeksikan bergerak di level 7,2- 7,3% pekan ini. Selain itu, proyeksi lonjakan inflasi Indonesia akan turut mempengaruhi pergerakan harga obligasi ke depannya.
Lihat juga : Bareksa Insight : Isu Kenaikan Harga BBM Bayangi Pasar Modal, Investasi di SR017 Solusinya
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Dengan mempertimbangkan sentimen kenaikan bunga acuan BI, Tim Analis Bareksa menyarankan investor menerapkan 3 strategi ini agar kinerja investasinya berpeluang cuan maksimal :
1. Reksadana berbasis saham seperti reksadana saham dan reksadana indeks diproyeksikan masih akan bergerak terbatas karena pelaku pasar masih mencermati dampak kenaikan suku bunga acuan BI. Investor dapat wait and see terlebih dulu.
2. Selain itu, melihat harga SBN yang diproyeksikan masih akan cenderung melemah pekan ini, maka investor disarankan bisa tetap mencermati reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, hingga yield SBN acuan menyentuh level 7,4%.
3. Nilai pemesanan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 pada Rabu pagi (24/8/2022) telah mencapai 54% dari target awal pemerintah Rp10 triliun. Mempertimbangkan imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi yakni 5,9% per tahun, maka investor bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di SR017 ini sebelum masa penawaran berakhir.
Simak juga : Bareksa Insight: Isu Harga BBM Naik Bikin Panik? Pakai Strategi Investasi Ini
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko agresif, moderat dan konservatif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 23 Agustus 2022)
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 21,15%
Avrist IDX30 : 20,3%
Reksadana Saham
Bahana Dana Prima : 23,98%
TRIM Syariah Saham : 13,76%
Imbal Hasil 3 Tahun (per 23 Agustus 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 17,72%
Mandiri Investa Dana Syariah : 14,05%
Reksadana Pasar Uang
Syailendra Dana Kas : 15,35%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 17,63%
Baca juga : Bareksa Insight : Imbal Hasil Tinggi, SBN Ritel seri SR017 Jadi Pilihan Investasi Menarik
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : IMF Nilai Indonesia Aman dari Resesi, Potensi Cuan Reksadana Ini
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.