Bareksa Insight : Begini Peluang Cuan Reksadana di Tengah Lonjakan Harga Energi Dunia
Pergerakan bursa masih akan didorong sektor komoditas energi yang selama beberapa hari terakhir terus meningkat karena kekhawatiran pasokan energi global yang tertekan akibat konflik Rusia dan Ukraina
Pergerakan bursa masih akan didorong sektor komoditas energi yang selama beberapa hari terakhir terus meningkat karena kekhawatiran pasokan energi global yang tertekan akibat konflik Rusia dan Ukraina
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2 Maret 2022 ditutup melemah akibat aksi jual investor terhadap saham yang berkapitalisasi besar, menyusul IHSG sebelumnya sudah menyentuh rekor tertingginya pada 6.996.
Menurut analisis Bareksa, pergerakan bursa masih akan didorong sektor komoditas energi yang selama beberapa hari terakhir terus meningkat karena kekhawatiran pasokan energi global yang tertekan akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Pada Jumat (4/3) pukul 6.35 WIB, harga minyak WTI kontrak April 2022 di New York Mercantile Exchange naik 1,2 persen ke level US$108,96 per barel. Sebelumnya harga minyak WTI sempat mencapai level US$110,60 per barel yang merupakan level tertinggi sejak September 2008.
Promo Terbaru di Bareksa
Sedangkan harga minyak Brent kontrak Mei 2022 di ICE Futures turun 2,19 persen pada Kamis ke level US$110,46 per barel, dari harga tertinggi di US$112,93 per barel pada Rabu. Harga minyak Brent pada Rabu merupakan level tertinggi sejak Mei 2012.
IHSG pada perdagangan Rabu (2/3/2022) ditutup melemah 0,77 persen di level 6.868.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Sementara itu, dari pasar obligasi imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah Indonesia naik jadi 6,55 persen, dan diperkirakan masih bergerak naik hingga jadi 6,6 persen. Kenaikan tersebut berpeluang terjadi hingga pengumuman suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada 16 Maret 2022.
Di sisi lain, kuatnya yield Obligasi Pemerintah AS yang bertahan di level 1,77 persen akibat investor global beralih ke instrumen yang lebih rendah resiko seperti obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Menurut analisis Bareksa, investor tetap dapat mempertimbangkan reksadana saham berbasis komoditas dan energihingga beberapa pekan ke depan, seiring dengan tensi Rusia-Ukraina yang masih memanas.
Atau investor juga dapat mulai membeli reksadana saham jika IHSG kembali menurun ke level 6,600 dan masuk bertahap untuk mengoptimalkan return.
Untuk reksadana pendapatan tetap, analisis Bareksa melihat yield Obligasi Pemerintah Indonesia akan bergerak naik dan bertahan di level 6,6 - 6,7 persen di saat the Fed telah mengumumkan suku bunga acuannya.
Investor disarankan untuk membeli reksadana pendapatan tetap yang memiliki bobot yang lebih tinggi pada obligasi korporasi hingga yield bertahan di level yang lebih stabil.
Baca : Cara Dapat Passive Income Rp7,4 Juta per Bulan
Di tengah sentimen lonjakan harga energi akibat krisis Ukraina dan jelang pengumuman suku bunga acuan AS, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks berikut ini :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 2 Maret 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Bond Fund : 38,2 persen
Trim Dana Tetap 2 : 21,58 persen
Imbal Hasil 6 Bulan (;per 2 Maret 2022)
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 15,47 persen
Trim Kapital : 11,59 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 15,53 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 13,24 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini}
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.