Resmi Catat Saham di Bursa Efek, Paperocks Indonesia (PPRI) Siap Ekspansi Bisnis
Saham PPRI mengalami oversubscribed 27 kali dengan total dana yang masuk mencapai Rp557 miliar
Saham PPRI mengalami oversubscribed 27 kali dengan total dana yang masuk mencapai Rp557 miliar
Bareksa.com - PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan kemasan ramah lingkungan berbahan kertas telah menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 275.000.000 saham atau sebesar 25,58% dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga penawaran Rp140 per saham. PPRI resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (8/8/2023).
Jumlah seluruh nilai penawaran umum ini adalah Rp38,5 miliar. Perseroan menunjuk Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PPRI didirikan sejak tahun 2011 yang bergerak di bidang distribusi kemasan makanan dan minuman berbahan kertas dengan standar food grade. Perseroan memiliki pelanggan-pelanggan yang solid dari brand perusahaan multinasional seperti KFC, Burger King, Nestle, A&W, Indofood sampai berbagai perusahaan UMKM di seluruh Indonesia.
Catur Jatiwaluyo, Direktur Utama Perseroan menjelaskan langkah perusahaan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi mengembangkan bisnis. "Dalam membiayai persediaan seperti persediaan papercup, paperbowl, paperbag dan paperwrap dan biaya operasional yaitu beban penjuaan dan beban umum sera administrasi," kata
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja perusahaan sampai Juni 2023 mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Catur optimistis dengan prospek bisnis packaging ramah lingkungan yang dijalankan perseroan saat ini. PPRI ingin membantu mendorong perkembangan pemakaian packaging ramah lingkungan dan tepat guna di Indonesia secara umum demi kepentingan generasi muda Indonesia.
Catur menjelaskan berdasarkan data Indonesia Packaging Federation (IPF) , pada 2021 pertumbuhan kemasan di Indonesia naik 3-4% dengan nilai produksi kemasan berkisar Rp102-105 triliun. Hal ini dipengaruhi adanya pembatasan pandemi dan kenaikan harga bahan baku. Sedangkan di 2022, produksi kemasan lokal ditaksir tumbuh 5% dengan nilai produksi Rp107,1-110,2 triliun. Dengan pertumbuhan yang ditargetkan hingga 6% pada 2023, nilai produksi kemasan akan mencapai Rp116,8 triliun di akhir tahun nanti.
Perwakilan penjamin pelaksana emisi dari PT Indo Capital Sekuritas, Herman Sutantomengatakan Paperocks telah melaksanakan penawaran umum tanggal 2-4 Agustus 2023 dan mendapat respons pasar luar biasa. "Saham PPRI mengalami oversubscribed 27 kali dengan total dana yang masuk mencapai Rp557 miliar," dia mengungkapkan.
Tercatatnya PT Paperocks Indonesia Tbk dengan kode saham PPRI, menandai babak baru bagi perseroan sebagai perusahaan publik. "Dengan produk-produk ramah lingkungan, PPRI menawarkan masyarakat untuk berinvestasi di perusahaan yang ikut mendukung gerakan green economy yang berkelanjutan," Herman menjelaskan.
(IQPlus/21933034/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.