Dana Kelolaan Naik Berlipat, Kinerja Syailendra Pendapatan Tetap Premium Konservatif, Kenapa?
Mayoritas porsi SUN dalam portofolio SPTP memiliki durasi pendek yakni rata-rata 3,3 tahun
Mayoritas porsi SUN dalam portofolio SPTP memiliki durasi pendek yakni rata-rata 3,3 tahun
Bareksa.com - Reksadana pendapatan tetap Syailendra Pendapatan Tetap Premium dalam beberapa waktu terakhir memang digandrungi. Hal ini terlihat dari jumlah dana kelolaan yang naik hampir 3 kali lipat atau tepatnya 277% hanya dalam waktu 5 bulan dari Rp1,6 triliun pada Desember 2022 jadi Rp6,2 triliun di Mei 2023.
Lonjakan dana kelolaan itu seiring melesatnya jumlah unit penyertaan. Dalam 5 bulan terakhir jumlah unit penyertaan reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium naik sekitar 3,5 kali lipat dari 1 miliar unit pada Desember 2022 jadi 3,6 miliar unit pada Mei 2023.
Melesatnya jumlah unit penyertaan jadi indikator bahwa minat investor untuk berinvestasi di reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Promo Terbaru di Bareksa
Setahun terakhir kenaikannya lebih fantastis. Dana kelolaan Syailendra Pendapatan Tetap Premium meroket 822% atau naik lebih dari 8 kali lipat dan unit penyertaannya naik 774% atau lebih dari 7 kali lipat.
Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium di Sini
Sumber : Bareksa
Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium di Sini
Dari sisi kinerjanya, imbal hasil Syailendra Pendapatan Tetap Premium, reksadana kelolaan PT Syailendra Capital ini mencapai 6,82% setahun terakhir (per 19/6/2023) dan 3,27% sepanjang tahun berjalan (YTD) atau sekitar 5,5 bulan terakhir.
Imbal Hasil Konservatif
Meski begitu, sepanjang bulan berjalan (MTD) hingga 9 Juni 2023, kinerja imbal hasil Syailendra Pendapatan Tetap Premium cenderung konservatif yakni imbalannya 0,03%. Menurut Syailendra Capital, konservatifnya kinerja reksadana yang sering disebut SPTP ini karena mayoritas porsi Surat Utang Negara (SUN) dalam portofolionya memiliki durasi pendek yakni rata-rata 3,3 tahun.
SUN tenor pendek ini memberikan imbal hasil lebih kecil, namun juga risiko fluktuasinya lebih rendah. Untuk prediksi kinerja kuartal III 2023, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sudah mendekati level terendah sejak Januari 2022. Selain itu selisih imbal hasil dengan yield Obligasi Negara Amerika Serikat (AS) atau UST 10 tahun semakin melebar.
Kondisi itu bisa membuat SBN dengan durasi lebih panjang memiliki risiko koreksi ke depannya akibat potensi fluktuasi. Pengalihan ke SBN dengan durasi lebih pendek tersebut, menurut Syailendra Capital, bisa memberikan potensi imbalan lebih baik di kemudian hari.
Menurut fund fact sheet Mei 2023, top portofolio investasi Syailendra Pendapatan Premium di antaranya Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2023 seri B, DOC_CAPT, Obligasi Negara FR0068, FR0070, FR0077, FR0081, FR0089, FR0096, FR0098 dan Obligasi Berkelanjutan IV Wom Finance Tahap III Tahun 2023 seri B.
Beberapa hal penting yang jadi perhatian utama pelaku pasar dan berdampak ke kinerja Syailendra Pendapatan Premium pada Juni 2023 di antaranya rilis data inflasi RI bulan Mei 2023 yang turun ke 4% secara tahunan (YOY), merupakan level terendah dalam 12 bulan. Kemudian sepanjang bulan berjalan per 9 Juni 2023, pergerakan yield Obligasi Pemerintah 10 tahun turun dari 6,39% jadi 6,32% atau turun 7 basis poin.
Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium di Sini
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.