Bareksa Insight : Cadangan Devisa RI Diprediksi Naik, Cuan Reksadana Ini Bisa Meroket
Jika realiasi cadangan devisa RI pada Januari 2023 melebihi ekspektasi pasar, maka berpotensi mendorong penguatan rupiah dan yield SBN
Jika realiasi cadangan devisa RI pada Januari 2023 melebihi ekspektasi pasar, maka berpotensi mendorong penguatan rupiah dan yield SBN
Bareksa.com - Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan dua strategi investasi berikut ini jelang rilis cadangan devisa RI Januari 2023 :
1. Smart Investor disarankan berinvestasi di reksadana berbasis saham, menyusul pelemahan pasar saham Tanah Air kemarin yang bisa jadi titik akumulasi investasi yang menarik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (6/2/2023) ditutup melemah 0,55% di level 6.873, 79. Tim Analis Bareksa menargetkan IHSG bisa menembus level 7.500-7.700 tahun ini.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (6/2/2023) di pasar spot anjlok lebih dari 1% di level Rp15.050 per dolar AS. Meskipun kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi RI di kuartal IV tumbuh 5,01% secara tahunan (YOY), di atas ekspektasi pasar 4,84%. Ekonomi Indonesia sepanjang 2022 juga tumbuh 5,31% juga di atas prediksi pasar 5,29%.
Promo Terbaru di Bareksa
Tim Analis Bareksa menilai reksadana saham masih akan berfluktuasi hingga akhir semester I 2023. Reksadana saham yang direkomendasikan untuk Smart Investor ialah yang memiliki saham berkapitalisasi besar (big caps).
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
2. Smart Investor juga disarankan tetap berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis korporasi di tengah ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara 10 tahun yang saat ini masih berada di level 6,66%. Sebab, pasar sedang menanti data cadangan devisa RI Januari 2023 yang dirilis hari ini (7/2/2023).
Jika realiasi cadangan devisa RI pada Januari 2023 melebihi ekspektasi pasar, maka juga berpotensi mendorong penguatan rupiah dan yield SBN. Sejumlah ekonom memprediksi cadangan devisa pada Januari 2023 akan bertambah US$1 miliar hingga US$2 miliar dari Desember 2022 yang senilai US$137,2 miliar. Positifnya cadangan devisa utamanya akan ditopang masuknya arus dana asing di pasar obligasi domestik.
Karena itu, Smart Investor disarankan bisa mulai investasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara saat yield SBN menyentuh 6,75-6,85%.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh Smart Investor dengan profil risiko agresif moderat ialah sebagai berikut :
Kinerja Imbal Hasil 1 Tahun (per 6 Februari 2023)
Top picks :
Reksadana Pendapatan Tetap
- Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,85%
- Trimegah Fixed Income Plan : 6,61%
Syailendra Pendapatan Tetap Premium memiliki komposisi investasi di obligasi korporasi cukup tinggi hingga 56% dari total portofolionya, yang diimbangi dengan komposisi investasi di Obligasi Negara sekitar 24%.
Sehingga reksadana ini berpotensi mendapatkan momentum penguatan rupiah dan yield Obligasi Negara ke depannya. Stabilitas imbal hasil yang diberikan reksadana ini juga terjaga dengan baik.
Trimegah Fixed Income Plan juga memberikan stabilitas imbal hasil dan pembagian dividen untuk memberikan arus kas investasi yang baik ke depannya dengan imbal hasil yang atraktif
Reksadana Saham dan indeks
- Schroder 90 Plus Equity Fund : 9,32%
- Allianz Sri Kehati Index Fund :11,43%
Reksadana saham Schroder 90 Plus Equity Fund dan Allianz Sri Kehati Index Fund memiliki komposisi investasi yang cukup terdiversifikasi dengan berfokus di sektor keuangan, konsumer, infrastruktur dan industri logam dasar yang memiliki potensi yang cukup baik pada tahun ini.
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.