Rekor Surplus Neraca Dagang Bisa Dorong Pasar Keuangan, Ini Reksadana Berkinerja Mantap
Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mencatatkan surplus US$5,73 miliar, merupakan rekor terbesar sepanjang sejarah
Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mencatatkan surplus US$5,73 miliar, merupakan rekor terbesar sepanjang sejarah
Bareksa.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mencatatkan surplus US$5,73 miliar, Nilai surplus tersebut merupakan rekor terbesar sepanjang sejarah Tanah Air, yang ditopang peningkatan ekspor dan impor. Surplus ini juga tercatat merupakan surplus dalam 18 bulan berturut-turut.
Menurut analisis Bareksa, surplus neraca dagang nasional diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Tanah Air sehingga bisa mendorong kenaikan kinerja reksadana indeks dan reksadana saham. Meski begitu, IHSG pada 15 November 2021 turun 0,53 persen ke level 6.616,03.
Pelemahan IHSG kemarin karena sentimen faktor eksternal yakni rilis data inflasi Amerika Serikat dan pengetatan kebijakan ekonomi oleh Bank Setral Negeri Abang Sam (The Fed) atau tapering off.
Promo Terbaru di Bareksa
Di sisi lain, analisis Bareksa melihat rekor inflasi tertinggi AS dalam tiga dekade terakhir, telah mendorong masuknya dana investor asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).
Aksi beli investor asing pada obligasi pemerintah ditambah positifnya neraca dagang RI menopang kinerja reksadana pendapatan tetap. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 15/11/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah di level 6,2 persen pada 15 November 2021.
Seiring positifnya potensi kinerja pasar saham dan aksi borong asing di pasar SBN, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa melihat beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang mencatatkan kinerja mantap berikut ini :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 15 November 2021)
Reksadana Pendapatan Tetap
Bahana Mes Syariah : 29,75 persen
TRIM Dana Tetap 2 : 23,43%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 15 November 2021)
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 16,63 persen
BNP Paribas Solaris : 12,13 persen
Imbal Hasil 3 Bulan (per 15 November 2021)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 13,35 persen
RHB Sri Kehati : 13,21 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.