Bareksa Update : Pasar Sumringah Pasca Putusan Tapering The Fed, Reksadana Ini Cemerlang
Investor mengantisipasi hasil rapat The Fed tadi malam yang menyatakan akan mulai melakukan pengurangan pembelian obligasi US$15 miliar mulai bulan ini
Investor mengantisipasi hasil rapat The Fed tadi malam yang menyatakan akan mulai melakukan pengurangan pembelian obligasi US$15 miliar mulai bulan ini
Bareksa,com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bangkit setelah beberapa hari tertekan aksi ambil untung seiring sentimen negatif jelang rapat terbuka komite pasar terbuka fedeeal (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Indeks saham Tanah Air pada 03 November 2021 naik 0,91 persen ke level 6.552,13
Menurut analisis Bareksa, sentimen positif bangkitnya IHSG di antaranya datang dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 oleh pemerintah mulai pekan ini. Hal ini mendorong optimisme investor terhadap perekonomian dalam negeri.
Selain itu mayoritas perusahaan publik (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengumumkan perbaikan kinerja keuangan kuartal III 2021 juga turut membuat pasar sumringah. Beberapa hal tersebut turut menopang kenaikan kinerja reksadana saham dan reksadana indeks.
Promo Terbaru di Bareksa
Seiring positifnya pasar saham, pasar obligasi juga mengalami kenaikan ditandai dengan menguatnya mayoritas harga Surat Berharga Negara (SBN). Berdasarkan data id.investing.com (diakses 03/11/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,3 persen pada 03 November 2021. Kondisi itu menopang penguatan kinerja reksadana pendapatan tetap.
Investor juga mengantisipasi hasil rapat The Fed tadi malam yang menyatakan akan mulai melakukan pengurangan pembelian obligasi US$15 miliar mulai bulan ini. Analisis Bareksa memperkirakan dampaknya akan lebih minim terhadap pasar keuangan global karena komunikasi yang baik dari bank sentral Negeri Abang Sam tersebut.
Seiring cerahnya kinerja pasar saham dan obligasi, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang mencatatkan kinerja cemerlang berikut ini :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 3 November 2021)
Reksadana Saham
Manulife Saham SMC Plus : 31,01 persen
Batavia Dana Saham : 17,58 persen
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 19,71 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 16,09 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
TRAM Strategic Plus : 7,73 persen
RHB Fixed Income Fund 2 : 6,79 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.