Pasar Tunggu Joe Biden Pilih Ketua Baru The Fed, Reksadana Ini Unggul
Pelaku pasar menunggu keputusan Presiden AS Joe Biden memilih Gubernur The Fed yang baru, kemungkinan akan diumumkan pada akhir pekan ini
Pelaku pasar menunggu keputusan Presiden AS Joe Biden memilih Gubernur The Fed yang baru, kemungkinan akan diumumkan pada akhir pekan ini
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi akibat adanya aksi jual yang dilakukan oleh investor asing serta masih minimnya arus modal yang masuk kembali ke Indonesia.
IHSG pada 18 November 2021 turun 0,59 persen ke level 6.636,47. Menurut analisis Bareksa, pelemahan indeks saham Tanah Air kemarin juga mengikuti pelemahan yang terjadi hampir di seluruh indeks saham di kawasan Asia.
Di sisi lain, pasar obligasi masih menanti jumlah klaim pengangguran yang akan dirilis oleh Amerika Serikat yang diprediksi akan sesuai dengan ekspektasi pasar dan cenderung mendekati angka sebelum pandemi.
Promo Terbaru di Bareksa
Pelaku pasar juga menunggu keputusan Presiden AS Joe Biden memilih Gubernur Bank Sentral Negeri Paman Sam (Federal Reserve/The Fed) yang baru, kemungkinan akan diumumkan pada akhir pekan ini.
Analisis Bareksa melihat, di tengah pasar saham dan obligasi yang fluktuatif, investor bisa memanfaatkan momentum untuk membeli unit reksadana saham dan reksadana indeks di harga rendah saat ini. Langkah itu guna mengoptimalkan potensi imbal hasil (return) ke depannya mengingat pasar saham Indonesia masih mengikuti pergerakan bursa regional dan tertekan aksi jual investor asing.
Senada, reksadana pendapatan tetap juga memiliki prospek positif ke depannya mengingat pasar obligasi AS dalam kondisi menanti (wait and see) Ketua The Fed terpilih nantinya. Sehingga imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS 10 tahun cenderung melemah. Kondisi itu berpotensi membuat imbal hasil Obligasi Pemerintah Indonesia 10 tahun meningkat.
Bagi investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang memiliki kinerja unggul berikut ini :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 18 November 2021)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvet Bond Fund : 40,54 persen
TRIM Dana Tetap 2 : 23,48 persen
Imbal Hasil 1 Tahun (per 18 November 2021)
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 18,14 persen
Sucorinvest Equity Fund : 16,46 persen
Imbal Hasil 3 Bulan (per 18 November 2021)
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 12,1 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 10,82 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan, jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.