Bareksa Update : Pasar Tunggu Kebijakan The Fed, Reksadana Berbasis Saham Big Caps Moncer
Pekan ini investor cenderung wait and see kebijakan ekonomi AS yang akan mempengaruhi pasar keuangan global, termasuk Indonesia
Pekan ini investor cenderung wait and see kebijakan ekonomi AS yang akan mempengaruhi pasar keuangan global, termasuk Indonesia
Bareksa.com - Dalam sepekan terakhir atau merupakan pekan ketiga September 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,63 persen ditutup di level 6.133.
Penguatan IHSG seiring arus masuk dana asing di pasar saham nasional sekitar Rp1.8 triliun, terutama di saham-saham berkapitalisasi besar (big caps). Kondisi tersebut turut mendongkrak kenaikan kinerja reksadana berbasis saham kapitalisasi pasar besar tersebut.
Meski begitu, menurut analisis Bareksa, pekan ini investor akan cenderung menanti (wait and see) rencana kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan turut mempengaruhi pergerakan pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
Pekan ini merupakan jadwal pertemuan komite pasar terbuka federal (FOMC) Bank Sentral AS (The Fed), yang akan membahas rencana pengetatan kebijakan moneter seiring prospek pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam dari dampak pandemi Covid-19.
Di sisi lain, mayoritas reksadana pendapatan tetap cenderung bergerak stagnan dengan penguatan terbatas pada pekan lalu di tengah minimnya sentimen positif. Pasar obligasi juga masih menanti hasil rapat The Fed.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan merilis tingkat suku bunga acuan (BI 7 Day Reverse Repo Rate) pada pekan ini yang diproyeksikan masih akan dipertahankan di level rendah 3,5 persen.
Seiring pasar saham dan obligasi yang masih wait and see menunggu hasil rapat The Fed, investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan beberapa reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham big caps dan reksadana pendapatan tetap yang mencatatkan kinerja moncer berikut ini :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 17 September 2021)
Reksadana Saham
TRIM Kapital : 29,19 persen
BNP Paribas Pesona Syariah : 13,94 persen
Reksadana Indeks
Principal Index IDX30 : 7,22 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 4,33 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 12,49 persen
Sucorinvest Stable Fund : 9,34 persen
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.