Bareksa.com - Sepanjang tahun 2020,pasar saham mengalami guncangan cukup hebat akibatadanya pandemi Covid-19. Alhasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,09 persen YtD ke level 5.979,07. Capaian tersebut sebenarnya sudah cukup baik mengingat IHSG sempat menyentuh titik terendahnya di level 3.911,72 (24/03/2020) yang mencerminkan penurunan 37,49 persen YtD.

Dengan kondisi pasar saham yang kurang menguntungkan jika dilihat secara setahun penuh, para manajer investasi (MI) yang mengelola produk reksadana berbasis saham tetap berupaya untuk mengelola reksadana mereka agar bisa memberikan kinerja paling optimal bagi para investor.

Walaupun kinerja industri reksadana saham mencatatkan rapor merah, nyatanya beberapa reksadana saham justru mampu mengungguli kinerja indeks acuan tersebut.

Di antara produk tersebut, terdapat reksadana saham dengan mata uang rupiah yang menorehkan kinerja cemerlang sepanjang tahun lalu,bahkan dengan pertumbuhan double digit.

Sumber : Bareksa

Sucorinvest Sharia Equity Fund menjadi reksadana saham bermata uang rupiah yang paling moncer yang ada di Bareksa karena mampu tumbuh 19,81 persen sepanjang 2020. Capaian tersebut jauh bertolak belakang dengan beberapa benchmark yang mencatatkan pertumbuhan negatif, sebut saja IHSG (-5,09 persen), indeks reksadana saham (-8,21 persen), dan indeks reksadana saham syariah (-8,61 persen).

Portofolio Sucorinvest Sharia Equity Fund

Kinerja ciamik yang diraih oleh Sucorinvest Sharia Equity Fund tentu tidak lepas dari strategi pengelolaan yang bagus serta komposisi saham pembentuk portofolionya, lantas apa saja saham yang terdapat dalam portofolio reksadana saham tersebut?

Mengacu kepada fund fact sheet (FFS) per November 2020, berikut beberapa aset yang terdapat dalam portofolio Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Sumber: FFS

Mengutip Kontan, Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin menjelaskan, Sucorinvest yang banyak menitikberatkan pada sektor saham cyclical adalah alasan moncernya kinerja reksadana Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Ia tak menampik, di saat awal pandemi Covid-19, kinerja reksadana ini ikut terpuruk, namun di momen tersebutlah pihaknya mengalihkan portofolio ke saham cyclical.

“Jadi kami saat itu beli saham-saham sektor cyclicalyang dari sisi valuasi sudah murah. Lalu, perlahan harga komoditas mengalami kenaikan harga dan membuat sektor ini juga cepat mengalami rebound. Dari segi kinerja, reksadana Sucorinvest Sharia Equity Fund pun ikut terangkat naik,” jelas Toufan, Kamis (31/12).

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.