Strategi Syailendra Capital Bidik Dana Kelolaan Naik 20 Persen Tahun Depan
Syailendra akan mengembangkan produk yang lebih berorientasi pada konsumen
Syailendra akan mengembangkan produk yang lebih berorientasi pada konsumen
Bareksa.com - PT Syailendra Capital menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) di 2021 bisa naik 10-20 persen, seiring ekspektasi bangkitnya ekonomi nasional pasca dihantam pandemi Covid-19 tahun ini. Direktur Utama Syailendra Capital, Fajar R. Hidajat, menyatakan perseroan akan ekspansi melakukan pengembangan terutama memanfaatkan teknologi digital agar bisa mencapai pertumbuhan tahun depan.
"Target pertama kita harus bertumbuh lebih besar dari rata-rata industri, dari sisi pengembangan bisnis kami seiring perkembangan pesat dan teknologi digitaliasi," kata Direktur Utama Syailendra Capital Fajar R. Hidayat dilansir CNBC Indonesia (04/11/2020).
Pada September 2020, Syailendra membukukan dana kelolaan reksadana Rp21,5 triliun, naik 4 persen secara tahunan (YtD) dan 7 persen secara tahunan (YoY). Meski begitu secara bulanan minus 1 persen, namun masih lebih baik dari total dana kelolaan industri reksadana yang menyusut 2 persen jadi Rp510,15 triliun pada kuartal III 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Fajar mengatakan Syailendra Capital akan terus mengembangkan produk yang lebih berorientasi pada konsumen, seperti yang telah dilakukan perseroan dalam tiga tahun terakhir. "Kami akan banyak memberikan produk yang soluton based. Kami tidak hanya bekerja sama, tetapi juga masuk ekosistem itu sendiri dengan menggabungkan market place, fintech dan manajer investasi," tambahnya.
Menurut Fajar, Syailendra Capital tahun depan juga akan menggandeng beberapa pihak untuk memperluas jalur distribusi dari produk reksadana, terutama untuk investor ritel. Pihaknya juga akan terus mengembangkan produk untuk segmen institusi."Kami selalu menargetkan pertumbuhan di atas industri. Tahun ini turun 6 persen industri, kita masih tetap tumbuh," kata Fajar.
Top 10 MI AUM Terbesar September 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report September 2020
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report September 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan Syailendra berada di peringkat 9 dalam daftar MI dengan dana kelolaan reksadana terbesar pada akhir kuartal III 2020. Perseroan mengepit market share 4 persen dari total dana kelolaan industri reksadana nasional.
Peran Investor Milenial
Fajar mengungkapkan perkembangan investor generasi milenial sangat cepat dari berbagai sisi dibandingkan 5 tahun yang lalu. Dalam tiga tahun terakhir, Syailendra berkolaborasi dengan fintech dan marketplace membuat pasar reksadana berkembang. Bahkan dalam 1-2 tahun terakhir investor yang memanfaatkan marketplace untuk pembelian produk mencapai 200.000 investor.
"Solution based product akan memberikan layanan penting, dan digitalisasi dan teknologi itu akan memberikan peranan yang lebih besar. MI bukan cuma product provider, mereka menjadi masuk dalam ekosistem yang dibangun dalam fintech dan marketplace," jelasnya.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah SID reksadana sebanyak 2,58 juta per 30 September 2020 atau melonjak signifikan dibandingkan akhir 2019 yang baru 1,77 juta investor.
Jumlah Investor Reksadana
Tahun | Jumlah investor | Pertumbuhan YoY (%) |
2017 | 622.545 | |
2018 | 995.510 | 59,91 |
2019 | 1,77 juta | 78,25 |
September 2020 | 2,58 juta | 45,76 |
Sumber : KSEI, berbagai sumber diolah Bareksa
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.