Jadi Juara Reksadana Indeks 2 Bulan Terakhir, Apa Rahasia Syailendra Capital?
Syailendra menggeser PT BNP Paribas Asset Management yang sebelumnya merupakan juara 1 pada Januari 2021
Syailendra menggeser PT BNP Paribas Asset Management yang sebelumnya merupakan juara 1 pada Januari 2021
Bareksa.com - PT Syailendra Capital tercatat jadi juara kelolaan reksadana indeks dalam 2 bulan terakhir pada Februari - Maret 2021. Syailendra menggeser PT BNP Paribas Asset Management yang sebelumnya merupakan juara 1 pada Januari 2021.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2021, yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pada bulan lalu, Syailendra membukukan kelolaan reksadana indeks Rp1,5 triliun. Syailendra jadi juara 1 dengan pangsa pasar kelolaan reksadana indeks 15 persen.
Kelolaan reksadana indeks Syailendra bulan lalu sejatinya stagnan secara bulanan (MoM), naik 46 persen sepanjang tahun berjalan (YtD) dan melesat 176 persen secara tahunan (YoY). Dari sisi unit penyertaan reksadana indeks Syailendra bulan lalu sebanyak 1,8 miliar unit dengan market share 17 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Unit penyertaan reksadana indeks Syailendra pada Maret 2021 naik 5 persen secara bulanan, meroket 60 persen YtD dan melesat 137 persen YoY.
Top 2 Juara Kelolaan Reksadana Indeks Maret 2021
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2021
Di sisi lain, kelolaan reksadana indeks BNP AM turun 3 persen secara bulanan dan anjlok 15 persen secara YtD jadi Rp14,57 triliun. Meski begitu secara tahunan memang melonjak 60 persen.
Kelolaan BNP AM yang tertekan tersebut, membuat Syailendra Capital mampu menyalipnya sehingga menggeser BNP AM dari posisi juara digantikan Syailendra Capital.
Dari sisi unit penyertaan juga menunjukkan kinerja serupa. Bulan lalu, unit penyertaan reksadana indeks BNP AM meskipun naik 2 persen secara bulanan, namun anjlok 10 persen YtD jadi 1,64 miliar unit.
Jika dilihat secara tahunan unit penyertaan reksadana indeks BNP AM memang terlihat melonjak 30 persen, namun lonjakan itu masih di bawah catatan lonjakan Syailendra yang mencapai 137 persen.
Top 2 Juara Kelolaan Reksadana Indeks Februari 2021
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report February 2021
Jika melihat kinerja top 2 MI kelolaan reksadana indeks terbesar pada Februari 2021 juga menunjukkan pola serupa. Di mana Syailendra tumbuh lebih kencang dari BNP AM, atau Syailendra berhasil tumbuh sementara BNP AM justru tertekan.
Top 2 Juara Kelolaan Reksadana Indeks Januari 2021
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report January 2021
Padahal hingga Januari 2021, BNP AM masih jadi menduduki tahta juara 1 kelolaan reksadana indeks. Namun sejak saat itu memang sudah kelihatan di kelolaan reksadana indeks BNP AM tampak tertekan, sedangkan Syailendra terus meningkat.
Apa Rahasia Syailendra Capital di Reksadana Indeks?
Menurut Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2021 tercatat ada dua produk reksadana Syailendra dalam daftar top 20 yakni Syailendra Index IDX30 dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund dengan kelolaan masing-masing Rp820,72 miliar dan Rp665,01 miliar per Maret 2021.
Gabungan dari kedua produk tersebut menghasilkan dana kelolaan Rp1,48 triliun per Maret 2021. Syailendra Index IDX30 membukukan kenaikan kelolaan 5 persen secara bulanan dan melesat 141 persen YtD, namun Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund mencatatkan penurunan kelolaan 5 persen secara bulanan dan minus 2 persen YtD.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2021
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
Reksadana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund bertujuan untuk memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi pada efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang ditawarkan melalui penawaran umum dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari kumpulan Efek yang terdaftar dalam MSCI Value Index serta dapat berinvestasi pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau deposito, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia.
Kebijakan investasinya minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas, serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang. Portofolio Investasinya per Maret 2021 di antaranya saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Setahun terakhir Reksadana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund membukukan imbal hasil 35,25 persen (per 22 April 2021). Reksadana ini tersedia di Bareksa dengan minimum pembeliah awal hanya Rp50.000.
Adapun Syailendra Index IDX30 tidak dijelaskan detail isi portofolionya. Reksadana ini mencetak imbal hasil 24,7 persen setahun terakhir.
Selain itu Syailendra juga memiliki 1 lagi reksadana indeks yakni Reksa Dana Syariah Indeks Syailendra Sharia Index JII yang juga tidak menyampaikan detail isi portofolionya. Setahun terakhir, reksadana yang mengelola dana Rp34,5 miliar per Maret 2021 tersebut mencetak imbalan 19,89 persen setahun terakhir (per 22 April 2021).
(Abdul Malik/Tim Data)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.