Dana Keloaan Reksadana Syariah Oktober Stagnan, Begini Kinerja Top 20 MI
Market share reksadana syariah juga sedikit menyusut dari 14,04 persen pada September jadi 13,5 persen di Oktober
Market share reksadana syariah juga sedikit menyusut dari 14,04 persen pada September jadi 13,5 persen di Oktober
Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan dana kelolaan reksadana syariah pada Oktober 2020 senilai Rp72,14 triliun, atau stagnan dibandingkan September.
Stagnasi itu mengakibatkan market shareasset under management reksadana syariah sedikit menyusut jadi 13,5 persen pada Oktober, dari 14,04 persen pada September 2020. Penyusutan pangsa tersebut, karena total dana kelolaan reksadana pada bulan lalu berhasil tumbuh 4 persen menjadi Rp529,86 triliun.
Meski begitu secara year to date, dana kelolaan reksadana syariah berhasil melonjak 33 persen. Secara YtD, pangsa pasar reksadana juga melompat karena pada akhir 2019 lalu baru 9,9 persen. Secara tahunan (YoY), asset under management (AUM) reksadana syariah melesat 25 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Stagnasi dana kelolaan reksadana syariah pada Oktober, sejalan dengan kinerja AUM manajer investasi yang sebagian stagnan dan minus. Tercatat dalam daftar top 20 MI, 7 di antaranya mencatatkan dana kelolaan minus secara bulanan dan 3 lainnya stagnan, namun 10 MI lainnya masih tumbuh.
Top 20 MI AUM Reksadana Syariah Terbesar Oktober 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report December - October 2020
1. Manulife AM
Manulife Aset Manajemen Indonesia masih tetap mempertahankan posisinya sebagai juara 1 dana kelolaan reksadana syariah nasional pada Oktober, dengan AUM Rp6.98 triliun dengan pangsa pasar 10 persen. AUM reksadana syariah Manulife AM pada bulan lalu minus 8 persen secara bulanan, namun secara YtD melesat 17 persen dan YoY naik 4 persen.
2. BNP Paribas AM
BNP Paribas Asset Management berada di posisi kedua dengan AUM reksadana syariah Rp6,31 triliun dengan share 9 persen. Secara bulanan, dana kelolaan reksadana syariah BNP AM stagnan 0 persen, namun secara YtD dan YoY masing-masing melonjak 92 persen dan 104 persen. Makin kecilnya selisih dana kelolaan reksadana syariah antara BNP AM dengan Manulife AM atau hanya sekitar Rp671 miliar, berpeluang membuat keduanya bakal saling salip posisi juara.
3. Danareksa IM
Danareksa Investment Management berada di posisi 3 dengan nilai dana kelolaan reksadana syariah pada Oktober senilai Rp6,18 triliun dan market share 9 persen. Secara bulanan AUM reksadana syariah Danareksa IM minus 1 persen pada Oktober, namun secara YtD dan YoY terbang 139 persen dan 100 persen.
4. Bahana TCW
Bahana TCW Investment Management di peringkat keempat dengan AUM reksadana syariah pada Oktober senilai Rp6,14 triliun dan pangsa 9 persen. Secara bulanan dana kelolaan reksadana syariah Bahana TCW stagnan, namun secara YtD dan YOY melambung 151 persen dan 132 persen.
5. Eastspring Investments
Peringkat 5 besar ditempati Eastspring Investments Indonesia dengan kelolaan reksadana syariah mencapai Rp5,86 triliun dan market share 8 persen. AUM reksadana syariah Eastspring naik 1 persen secara bulanan, dan melesat 38 persen YtD dan 135 persen YoY.
Kenaikan Tertinggi dan Penurunan Terdalam
Dalam daftar top 20, lonjakan tertinggi dana kelolaan reksadana syariah secara bulanan dibukukan Trimegah Asset Management yang melesat 33 persen jadi Rp846 miliar. Secara YtD dan YoY, TRAM membukukan lonjakan AUM reksadana syariah 94 persen dan 26 persen. Pada Oktober TRAM berada di posisi 19 besar dengan pangsa 1 persen.
Secara YtD, lonjakan AUM reksadana syariah dibukukan Shinhan Asset Management yang terbang 239 persen jadi Rp705 miliar. Secara YoY, lonjakan dana kelolaan reksadana syariah Shinhan yang melompat 245 persen juga merupakan tertinggi. Secara bulanan, AUM reksadana syariah Shinhan naik 13 persen. MI ini berada di posisi 20 besar pada Oktober dengan share 1 persen.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(Abdul Malik/Tim Data)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.