BEI Rilis Indeks IDX Quality 30, Reksadana Indeks dan ETF Bisa Terdongkrak
Pelaku industri keuangan berharap bisa mengembangkan produk reksadana indeks baru
Pelaku industri keuangan berharap bisa mengembangkan produk reksadana indeks baru
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis indeks baru, yakni IDX Quality 30 pada hari ulang tahun Pasar Modal ke-43 (10/8/2020). Pengembangan indeks baru ini berpotensi bisa menggenjot perkembangan produk reksadana dan exchange traded fund (ETF) indeks.
BEI mengukur IDX Quality 30 berdasarkan tiga faktor yang merupakan fundamental dari sebuah perusahaan. Kepala Unit Pengembangan Produk I BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan ketiga faktor tersebut adalah profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi yang baik.
"Kehadiran Indeks IDX Quality 30 melengkapi indeks faktor yang sebelumnya telah diluncurkan pada 2019, yaitu Indeks IDX Value30 dan Indeks IDX Growth30," jelas dia di Jakarta kemarin.
Promo Terbaru di Bareksa
Proses seleksi IDX Quality30 dilakukan atas 80 saham yang merupakan anggota Indeks IDX80. Sebanyak 80 saham tersebut disaring berdasarkan rasio return on equity (ROE), rasio debt to equity (DER), dan earning variability. Lalu, 30 saham dengan nilai kualitas fundamental tertinggi akan terpilih menjadi konstituen Indeks IDX Quality30.
"BEI akan melakukan evaluasi berkala atas IDX Quality30, yaitu evaluasi mayor yang dilakukan pada bulan Januari dan Juli, serta evaluasi minor pada bulan April dan Oktober. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di bulan setelahnya pada hari bursa ketiga," lanjut dia.
Sesuai dengan perhitungan faktor yang membentuk indeks IDX Quality 30, BEI mencatat ada 30 perusahaan yang masuk dalam indeks tersebut. Sebanyak 30 perusahaan tersebut mencetak skor 1,31 hingga 2,23. Saham BTPN Syariah (BTPS) mencetak skor tertinggi, yakni 2,23 dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencetak skor terendah yakni 1,31.
Sementara di antara BTPN Syariah dan Indocement terdapat PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang juga mencetak skor tinggi yakni 2,18 dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan skor 2,02.
Sedangkan perusahaan lain yang mencetak skor terendah adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BEKS) dengan skor 1,44 dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan skor 1,44.
Selain itu, ada beberapa perusahaan lain yang juga masuk dalam IDX Quality 30. Perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari sektor keuangan, konsumer dan infrastruktur.
Reksadana Indeks dan ETF
Dengan rilisnya indeks baru tersebut, pelaku industri keuangan berharap bisa mengembangkan produk reksadana indeks baru. Sejauh ini perusahaan aset manajemen sudah menggunakan indeks yang ada sebelumnya untuk membentuk produk reksadana indeks baru.
Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pihaknya sudah memiliki produk reksadana indeks dengan berdasar pada IDX30 dan Sri Kehati. "Performa reksadana indeks kami cukup bagus, masih inline dengan IHSG," terang dia.
Hingga Juni 2020, dia menyebutkan, reksadana indeks Panin sudah membukukan dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp1,08 triliun. Sementara total AUM perseroan di periode yang sama mencapai Rp10,9 triliun.
Sementara untuk indeks yang baru, Rudiyanto mengatakan pihaknya akan melihat peminatnya terlebih dahulu. Sebab reksadana indeks memiliki segmentasi pasar tersendiri.
Kautsar menambahkan, dari sisi industri, reksadana indeks dan ETF terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Kontribusinya juga terus meningkat terhadap reksadana saham.
Perkembangan Reksadana Indeks
Sumber : OJK, BEI
Lebih lanjut, kinerja indeks IDX Quality 30 juga menorehkan performa yang lebih baik apabila dibandingkan indeks lain, yakni IHSG dan IDX 80
Perkembangan Kinerja Indeks IDX Quality 30
Sumber : BEI
Sementara itu, menurut data Bareksa, saat ini terdapat 76 produk reksadana yang ada di industri reksadana. Diantara produk tersebut, terdapat 21 produk reksadana yang menggunakan IDX 30 sebagai basis reksadana indeks
Performa NAV Reksadana Indeks IDX 30
Sumber : Bareksa
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.