BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Reksadana Saham Syariah Juara pada April 2020, Ini Top 10 Produknya

Bareksa04 Mei 2020
Tags:
Reksadana Saham Syariah Juara pada April 2020, Ini Top 10 Produknya
Ilustrasi investasi reksa dana syariah. (123RF Stock Photo)

Sebulan terakhir indeks reksadana saham syariah membukukan return tertinggi yakni 6,74 persen

Bareksa.com - Reksadana saham syariah berhasil mencatatkan kinerja terbaik atau paling cemerlang sepanjang bulan April 2020 di tengah sentimen penyebaran wabah virus corona (Covid-19) dan pekan pertama pelaksanaan Ramadan. Jenis reksadana yang halal dan sesuai hukum syariah Islam tersebut kinerjanya melampaui jenis konvensional maupun reksadana lainnya.

Indeks reksadana saham syariah di Bareksa sepanjang bulan lalu (per 30 April 2020), membukukan return 6,74 persen, melampaui indeks reksadana saham yang mencatatkan return 5,57 persen.

Kinerja cemerlang juga dicatatkan indeks reksadana campuran syariah yang membukukan return 4,77 persen sebulan per 30 April 2020, hampir dua kali lipat dari indeks reksadana campuran yang mencatat return 2,74 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Indeks reksadana pasar uang syariah mencetak return 0,35 persen sebulan, juga hampir dua kali lipat dari indeks reksadana pasar uang 0,18 persen.

Sedikit berbeda indeks reksadana pendapatan tetap syariah, mencetak return 0,34 persen sebulan terakhir. Nilai return itu di bawah indeks reksadana pendapatan tetap yang mencatat return 0,84 persen sebulan.

Kinerja Indeks Reksadana di Bareksa Sebulan (per 30 April 2020)

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, reksadana saham syariah yang tersedia di Bareksa berhasil membukan keuntungan hingga 24,27 persen sebulan yakni HPAM Syariah Ekuitas. Imbal reksadana saham syariah HPAM Syariah Ekuitas melesat tidak hanya menjuarai daftar reksadana saham syariah di Bareksa, namun juga juara dibandingkan semua produk reksadana yang tersedia di Bareksa sebulan terakhir.

Top 10 Reksadana Saham Syariah Sebulan per 30 April 2020

Illustration
Sumber : Bareksa

Posisi kedua hingga kelima ditempati oleh Avrist Equity-Amar Syariah dengan return 18,77 persen, Mandiri Investa Atraktif Syariah (17,2 persen), TRIM Syariah Saham (16,17 persen) dan Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A (14,52 persen).

Catatan kinerja cemerlang yang berhasil ditorehkan oleh reksadana saham syariah tersebut menunjukkan kinerja reksadana saham mulai bangkit, setelah sempat terpuruk beberapa waktu terakhir atau sejak awal 2020 akibat gejolak pasar yang dihantam sentimen penyebaran wabah corona.

Selain itu, positifnya kinerja reksadana saham syariah juga menunjukkan reksadana ini mampu bangkit di tengah wabah corona dan memberikan keuntungan optimal dan halal kepada investornya berbarengan dengan pelaksanaan Ramadan.

Soal kehalalan investasi di reksadana syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebenarnya telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan kaum muslim untuk berinvestasi reksadana, khususnya reksadana syariah.

Dalam pandangan Islam, segala sesuatu dalam muamalah (jual beli) diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah. Apalagi, kini banyak bermunculan produk reksa dana syariah, yang terikat dengan dua akad -- yang sesuai dengan syariat Islam -- yakni akad wakalah dan mudharabah.

Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad ini berlaku antara pemodal dengan Manajer Investasi (pengelola investasi reksa dana). Pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan kegiatan investasi bagi kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus Reksa Dana.

Adapun mudharabah adalah di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk diperdagangkan dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi di antara kedua belah pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati. Akad ini berlaku antara Manajer Investasi dengan investor atau nasabah.

Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.

Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.

Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua