Daftar Reksadana Syariah Dominasi Juara Return Bulan Ramadan 1441 H
Dari daftar top 10 reksadana return tertinggi selama Ramadan, 7 di antaranya diisi oleh reksadana saham syariah
Dari daftar top 10 reksadana return tertinggi selama Ramadan, 7 di antaranya diisi oleh reksadana saham syariah
Bareksa.com - Reksadana syariah berhasil mendominasi juara imbal hasil sepanjang bulan Ramadan tahun 1441 Hijriyah. Tercatat dalam daftar 10 reksadana return tertinggi sebulan terakhir (per 20 Mei 2020) di Bareksa, 7 di antaranya diisi oleh reksadana syariah. Reksadana syariah yang mengisi daftar top 10 tersebut ialah jenis saham. Adapun 3 lainnya diisi reksadana konvensional jenis campuran dan pendapatan tetap.
Top 10 reksadana return tertinggi sebulan terakhir tersebut mencatatkan imbal hasil 2,81 persen hingga 4,72 persen. Adapun 7 reksadana saham syariah tersebut membukukan imbal hasil 2,81 persen hingga 4,61 persen.
Top 10 Reksadan Return Tertinggi Sebulan (per 20 Mei 2020)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Bareksa
Berikut ulasan 7 reksadana saham syariah yang menjuarai return sebulan terakhir, atau sepanjang Ramadan tahun ini :
1. Batavia Dana Saham Syariah
Reksadana saham syariah Batavia Dana Saham Syariah kelolaan Batavia Prosperindo Aset Manajemen berada di posisi 1 dalam daftar 7 reksadana reksadana syariah imbal hasil tertinggi sebulan yakni 4,61 persen atau berada di urutan kedua dalam daftar top 10 reksadana return tertinggi sebulan terakhir.
Reksadana saham yang dikelola dengan prinsip syariat Islam ini diluncurkan pada Juli 2007 dan per April 2020 memiliki dana kelolaan Rp117,3 miliar. Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal dan penjualan kembali Rp100.000.
Portofolio investasi reksadana saham syariah ini berdasarkan fund fact sheet April 2020 ialah saham Astra International Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Jasa Marga (Persero) Tbk, Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk, dan United Tractors Tbk.
Sumber : Bareksa
2. Bahana Icon Syariah
Posisi kedua ditempati Bahana Icon Syariah, reksadana saham syariah yang dikelola oleh Bahana TCW Investment Management dengan imbal hasil 4,39 persen sebulan. Reksadana ini diluncurkan pada Februari 2015 dan per April 2020 mengelola dana investor Rp12,5 miliar. Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100.000.
Portofolio investasi reksadana Bahana Icon Syariah menurut fund fact sheet April 2020 ialah saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Astra International Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk dan Bukit Asam Tbk.
Sumber : Bareksa
3. Syailendra Sharia Equity Fund
Rekadana saham syariah Syailendra Sharia Equity Fund menempati posisi ketiga dalam daftar 7 reksadana syariah dengan imbal hasil 3,94 persen sebulan atau berada di ranking 5 dalam daftar top 10.
Reksadana besutan Syailendra Capital ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp50.000, dan per April 2020 dana kelolaannya Rp4,05 miliar.
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet April 2020, ialah saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Astra International Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
4. Avrist Equity - Amar Syariah
Avrist Equity - Amar Syariah merupakan reksadana saham syaraiah yang dikelola Avrist Asset Management. Reksadana ini berada di pososi 4 dalam daftar 7 reksadana syariah dan keenam dalam daftar top 10 reksasana return tertinggi sebulan terakhir dengan imbal hasil 3,64 persen.
Reksadana yang diluncurkan Oktober 2013 ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp500.000 dan selanjutnya Rp100.000. Dana kelolaan April 2020 senilai Rp9,17 miliar.
Sumber : Bareksa
Fund fact sheet April 2020 menyebutkan, portofolio reksadana saham syariah ini di antaranya di saham Astra International Tbk, Barito Pacific Tbk, Chandra Asri Petrochemical Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan United Tractors Tbk.
5. Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS
Reksadana saham syariah besutan Manulife Aset Manajemen Indonesia berada di posisi kelima dalam daftar top 7 reksadana syariah dan posisi 7 dalam daftar top 10 reksadana return tertinggi sebulan, dengan imbal hasil 2,87 persen.
Reksadana saham syariah dolar AS yang diluncurkan pada 15 Februari 2016 dengan minimum pembelian awal US$10.000 dan pembelian selanjutnya US$100. Dana kelolaannya per April 2020 senilai US$260,73 juta.
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet April 2020, ialah saham Alibaba Group Holding Ltd, BHP Group Ltd, CSL Ltd, Samsung Electronics Co Ltd Common Stock dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company.
6. MNC Dana Syariah Ekuitas
Reksadana saham syariah kelolaan MNC Asset Management berada di pososi enam dengan imbal hasil 2,86 persen sebulan. Reksadana yang diluncurkan pada Februari 2013 ini mengelola dana investor Rp2,19 miliar per April 2020.
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi berdasarkan fund fact sheet Maret 2020 di antaranya saham Astra International Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, United Tractors Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan Wijaya Karya (Persero) Tbk.
7. TRIM Syariah Saham
Reksadana saham syariah besutan Trimegah Asset Management ini berada di posisi ketujuh dengan imbal hasil 2,81 persen sebulan, atau berada di posisi terakhir dalam daftar top 10 reksadana return tertinggi sebulan terakhir. Reksadana yang diluncurkan pada Desember 2006 ini memiliki dana kelolaan Rp66,6 miliar per April 2020 dan bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100.000.
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi reksadana ini menurut fund fact sheet April 2020 yakni saham Astra International Tbk, Excelcomindo Pratama, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Indosat Tbk, Kalbe Farma Tbk, SBSN RI Seri PBS002, Surya Citra Media Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.
Ingin berinvestasi di reksadana syariah namun masih ragu dengan kehalalannya? Soal kehalalan investasi di reksadana syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebenarnya telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan kaum muslim untuk berinvestasi reksadana, khususnya reksadana syariah.
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu dalam muamalah (jual beli) diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah. Apalagi, kini banyak bermunculan produk reksa dana syariah, yang terikat dengan dua akad -- yang sesuai dengan syariat Islam -- yakni akad wakalah dan mudharabah.
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad ini berlaku antara pemodal dengan Manajer Investasi (pengelola investasi reksa dana). Pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan kegiatan investasi bagi kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus Reksa Dana.
Adapun mudharabah adalah di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk diperdagangkan dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi di antara kedua belah pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati. Akad ini berlaku antara Manajer Investasi dengan investor atau nasabah.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.