BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

IHSG Mulai Bangkit, Reksadana Saham Melesat Dominasi Juara Return Harian

Bareksa04 Maret 2020
Tags:
IHSG Mulai Bangkit, Reksadana Saham Melesat Dominasi Juara Return Harian
Karyawan berdiri di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (13/12/2019) ditutup menguat ke zona hijau, IHSG berada di level 6.197,32 atau menguat 17,22 poin (0,28%) dari posisi sebelumnya. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

HSG berhasil melonjak 2,94 persen ke level 5.518,628 pada perdagangan kemarin

Bareksa.com - Setelah mengalami penurunan selama 10 hari beruntun, bursa saham Tanah Air akhirnya mampu rebound dengan kenaikan cukup tajam pada perdagangan kemarin. Pada Selasa (03/03/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat 2,94 persen ke level 5.518,628.

Pelaku pasar tampaknya mulai sedikit tenang dan merespons positif langkah yang ditempuh Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan di tengah wabahvirus corona atau COVID-19.

Sebagai informasi, beberapa langkah yang diambil BI antara lain :

Promo Terbaru di Bareksa

Pertama, meningkatkan intensitas triple intervention agar nilai tukar rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya dan mengikuti mekanisme pasar. Untuk itu, BI akan mengoptimalkan strategi intervensi di pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), pasar spot, dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) guna meminimalkan risiko peningkatan volatilitas nilai tukar rupiah.

Kedua, menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valuta asing bank umum konvensional, dari semula 8 persen menjadi 4 persen, berlaku mulai 16 Maret 2020. Penurunan rasio GWM valas tersebut akan meningkatkan likuiditas valas di perbankan sekitar US$3,2 miliar dan sekaligus mengurangi tekanan di pasar valas.

Ketiga, menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah 50bps yang ditujukan kepada bank-bank yang melakukan kegiatan pembiayaan ekspor-impor, yang dalam pelaksanaannya akan berkoordinasi dengan pemerintah. Kebijakan ini diharapkan dapat mempermudah kegiatan ekspor-impor melalui biaya yang lebih murah. Kebijakan akan diimplementasikan mulai 1 April 2020 untuk berlaku selama 9 bulan dan sesudahnya dapat dievaluasi kembali.

Keempat, memperluas jenis underlying transaksi bagi investor asing sehingga dapat memberikan alternatif dalam rangka lindung nilai atas kepemilikan rupiah.

Kelima, menegaskan kembali investor global dapat menggunakan bank kustodi global dan domestik dalam melakukan kegiatan investasi di Indonesia.

"Ke depan, BI akan terus memantau perkembangan pasar keuangan dan perekonomian, termasuk dampak COVID-19 serta terus memperkuat bauran kebijakan dan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, serta mempercepat reformasi struktural," jelas Onny.

Selain dari dalam negeri, penguatan IHSG sebenarnya juga didorong oleh Wall Street yang menguat tajam di awal pekan kemarin. Indeks Dow Jones melesat lebih dari 5 persen, menjadi kenaikan harian terbesar sejak Maret 2009.

Penguatan Wall Street dipicu oleh ekspektasi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25 persen di bulan ini.

Sebagai acuan utama bursa saham global, penguatan Wall Street tentunya memberikan sentimen positif ke pasar Asia dan IHSG pada perdagangan kemarin.

Reksadana Berbasiskan Saham Dominasi Imbal Hasil Harian

Di sisi lain, kondisi IHSG yang rebound tajam pada perdagangan kemarin nyatanya turut berdampak positif terhadap kinerja reksadana yang berbasiskan saham dalam portofolionya.
Illustration
Sumber: Bareksa

Berdasarkan data reksadana yang dijual di Bareksa, dari 10 besar reksadana dengan imbal hasil (return) harian tertinggi, 7 di antaranya dihuni oleh produk reksadana saham, kemudian ada 2 produk reksadana indeks & ETF, serta ada 1 produk reksadana campuran.

Produk-produk tersebut bahkan mencatatkanreturn yang terbilang cukup tinggi yakni berkisar 3,75 persen hingga 5,93 persen.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut, nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Jenis reksadana yang dipilih, bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker, atau low-risk taker. Jika kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.

Sementara jika cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Jika cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Perlu diketahui soal reksadana, selain aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana juga berpotensi memberikan imbal hasil optimal, bukan objek pajak, serta sangat berpeluang bisa mengalahkan angka inflasi.

Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu ya.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua