Nyaris Tembus 3.000 Gerai, Ini Cara Mudah Kumpulkan Modal Usaha Kedai Kopi
Dengan nabung Rp710.254 per bulan atau setara Rp23.675 per hari bisa kumpulkan modal buka kedai kopi
Dengan nabung Rp710.254 per bulan atau setara Rp23.675 per hari bisa kumpulkan modal buka kedai kopi
Bareksa.com - Tak salah rasanya jika mengumpamakan kedai kopi di Indonesia bak jamur di musim hujan. Sejauh mata memandang khususnya di kota-kota besar, kedai kopi dapat dengan mudah ditemuim bahkan di laman-laman layanan pesan antar.
Kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019, menurut hasil riset Toffin-perusahaan penyedia solusi bisnis berupa barang dan jasa di industri hotel, restoran, dan kafe, jumlahnya mencapai 2.950 gerai. Jumlah itu, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama di 2016 yang baru 1.000 gerai.
Konsumsi kopi domestik Indonesia juga meningkat. Mengutip Voice of Indonesia, data tahunan konsumsi kopi Indonesia 2019 yang dikeluarkan Global Agricultural Information Network, menunjukkan proyeksi konsumsi domestik (coffee domestic consumption) pada 2019/2020 mencapai 294.000 ton. Jumlah itu meningkat 13,9 persen dibandingkan konsumsi pada 2017/2018 yang baru mencapai 258.000 ton.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Shutterstock
Dari sisi bisnis, penjualan produk ready to drink (RTD) Coffee atau kopi siap minum seperti produk kopi yang dijual di kedai kopi, jumlahnya terus meningkat.
Data Euromonitor menyebutkan, jika pada 2013 retail sales volume RTD coffee Indonesia hanya sekitar 50 juta liter, pada 2018 menjadi hampir 120 juta liter.
Kemitraan
Kopi yang kian digandrungi, tak ayal membuat makin banyak orang tertarik untuk membuka bisnis kedai kopi. Mengambil franchise (waralaba) atau sistem kemitraan kedai kopi, bisa menjadi salah satu opsi yang bisa dipilih jika ingin membuka gerai kopi.
Sistem kemitraan memberikan nilai lebih dari sisi kepraktisan karena hanya cukup membayar jasa kemitraan. Biasanya, biaya kemitraan sudah termasuk mesin kopi, grinder, bantuan survei lokasi, training karyawan, dan peralatan barista lengkap.
Sumber: Shutterstock
Mengutip laman Detik Food, salah satu franchise yang menawarkan kemitraan gerai kopi adalah Coffeland. Mereka menyatakan siap membantu pemilik kedai kopi untuk mengembangkan konsep dan segmentasi usaha melalui paket-paket yang ditawarkan mulai modal Rp75,5 juta hingga Rp123,5 juta.
Kemitraan gerai kopi juga ditawarkan Budi Waseso, Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang saat ini menjadi Direktur Utama Perum Bulog.
Ia menawarkan peluang berjualan kopi lewat Kopi Ganja yang merupakan singkatan dari kopi Gayo dan Jawa. Kopi yang ditawarkan adalah Arabika Gayo dan Robusta Temanggung.
Tak mahal-mahal franchise kopi milik Jendral yang diberi tajuk 'Pojok Ngopi Jendral' ini ditawarkan Rp2 juta yang disetarakan dengan paket business in a box berisi 50 paket kopi untuk dijual. Paket dimaksud termasuk spanduk, celemek, dan peralatan penjual kopi.
Sementara itu Otten Coffe melalui laman media sosialnya menyatakan tiap orang punya kesempatan untuk membangun kedai kopi favorit mereka, hanya saja harus kerja keras untuk mewujudkan mimpi memiliki kedai kopi sendiri. Mereka menyarankan hal paling dasar sebelum memulai bisnis kedai kopi walaupun kecil-kecilan, harus punya pemikiran yang besar.
Membekali wawasan diri tentang seluk-beluk hulu dan hilir industri kopi, dapat memudahkan langkah ke depan untuk menentukan keputusan. Salah satu keputusan yang dibuat saat ingin membuka kedai kopi, adalah soal konsep kedai kopi kita berjalan, apakah berbentuk kios atau berbentuk gerobak, dan bagaimana bentuk pelayanan dari kedai kopi juga harus ditentukan. Atau, soal bagaimana mengoptimalkan perencanaan keuangan.
Siapkan Modal
Sekarang mari kita berandai-andai. Misalkan kamu ingin membuka kedai kopi tapi tidak dengan mengambil layanan kemitraan/waralaba. Hasil hitung-hitunganmu sebut saja, kamu butuh dana sedikitnya Rp55 juta untuk membuka satu gerai kopi sederhana ala dirimu, sesuai dengan konsepmu dan kamu sendiri yang mengerjakan.
Katakanlah kamu memiliki komitmen untuk mengumpulkan modal usaha dari kantong sendiri dengan cara investasi reksadana di marketplace Bareksa.
Nabung investasi reksadana kamu pilih, karena sudah paham ada potensi keuntungan optimal dan juga imbal hasilnya bebas pajak karena bukan objek pajak.
Adapun jenis reksadana yang kamu pertimbangkan adalah reksadana campuran. Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, top 5 reksadana campuran return tertinggi mampu memberikan imbal hasil 36,75 persen hingga 75,27 persen dalam 5 tahun terakhir (per 17 Desember 2019).
Secara rata-rata top 5 reksadana tersebut memberikan imbal hasil 53,2 persen dalam 5 tahun atau 10,64 persen per tahun.
Top 10 Reksadana Campuran Return Tertinggi 5 Tahun (per 17 Desember 2019)
Sumber: Bareksa
Kemudian, kamu bisa gunakan tools Kalkulator Investasi Bareksa untuk mengetahui kebutuhan investasi bulanan yang dibutuhkan untuk bisa satu kedai kopi impianmu.
Dalam kolom Kalkulator Investasi Bareksa, kamu bisa masukkan target dana yang ingin kamu kumpulkan, jangka waktu investasi, serta return atau imbal hasil per tahun yang diharapkan. Kemudian klik tombol hitung.
Sumber: Bareksa
Dari total kebutuhan dana yang kamu perlukan Rp55 juta, kemudian kamu masukkan jangka waktu investasi selama 60 bulan untuk modal buka satu gerai kopi. Sehingga, kamu cukup mengalokasikan dana Rp710.254 per bulan atau setara Rp23.675 per hari, selama 5 tahun.
Sumber : Bareksa
Dari hasil Kalkulator Investasi Bareksa setelah kamu berinvestasi selama 5 tahun atau 60 bulan, dana pokok investasi yang berhasil kamu kumpulkan senilai Rp42,6 juta. Tidak hanya itu, danamu berpotensi meraih imbal hasil Rp12,38 juta, sehingga danamu berhasil tumbuh menjadi Rp55 juta.
Dengan dana sebesar itu bisa deh kamu membuka gerai kopi impianmu. Atau jika nantinya kamu berubah fikiran dan tidak jadi membuka kedai kopi, maka dana tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lain seperti biaya naik haji, umroh, pendidikan, nikah atau diinvestasikan kembali agar bisa terus bertumbuh.
Namun perlu diingat simulasi tersebut berdasarkan data historikal, yang tidak menjamin potensi imbal hasil akan serupa di masa mendatang. Imbal hasil reksadana di masa depan, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung kondisi pasar.
Untuk diketahui, reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.