Ini Jadwal Lengkap Konser 2020 dan Cara Siapkan Modal Nontonnya di Reksadana
Hasil penelitian menyebut nonton konser musik membuat seseorang merasa lebih bahagia
Hasil penelitian menyebut nonton konser musik membuat seseorang merasa lebih bahagia
Bareksa.com - Hasil penelitian yang dilakukan Goldsmiths dari University of London menyebutkan, menonton konser musik bisa membantu menjaga jiwa lebih sehat. Bahkan, menonton konser lebih baik daripada melakukan aktivitas yoga dan mengajak jalan-jalan (anjing) peliharaan.
"Studi kami memperlihatkan menonton konser, memiliki dampak yang lebih baik bagi rasa senang dan kesehatan jiwa," kata Patrick Fagan, pakar psikologi kepribadian dari Goldsmiths, dikutip dari Daily Mail.
Dalam penelitian dimaksud, seperti dikutip Detik Health, partisipan yang terlibat menceritakan suasana hatinya usai melakukan tiga kegiatan dimaksud yakni nonton konser musik, yoga, dan mengajak jalan anjing peliharaan.
Promo Terbaru di Bareksa
Peneliti menduga, dampak musik bagi kesehatan jiwa berhubungan erat dengan pelepasan hormon dopamin. Hormon dopamin merupakan hormon yang membuat rasa senang.
Nah, menonton konser secara langsung disebut membuat dopamin meningkat. Hal ini juga dikuatkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang menyebut mendengarkan musik bisa membuat seseorang merasa lebih baik dan lebih senang.
Salah satunya, seperti dikutip Womantalk, hasil sebuah studi dari Deakin University, Australia, menemukan datang ke konser membuat seseorang merasa lebih bahagia.
Para peneliti menelaah, hubungan antara habitual music engagement dalam kelompok (seperti konser dan festival musik) dengan subjective well-being (SWB) atau perasaan bahagia dan puas yang dinilai secara subjektif oleh masing-masing individu.
Disampaikan, dari 1.000 orang responden yang berpartisipasi dalam studi, didapati mereka yang sering terpapar dan terlibat musik, berjoget dan bernyanyi dalam lingkup komunal memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup lebih tinggi, daripada mereka yang tidak suka atau tidak rutin datang ke konser.
Bagi kamu yang merasa punya hobi nonton konser musik, jadi tahu alasan mengapa salah satu bucket list tahunan kamu adalah nonton konser kan?
Mengutip sejumlah sumber, berikut Bareksa rangkum jadwal sejumlah konser musik yang akan di gelar pada 2020 di Indonesia khususnya di Jakarta dan sekitarnya :
Januari
11 Januari, Super Junior World Tour Super Show 8 di ICE BSD, tiket Rp900.000 hingga Rp2,8 juta.
13 Januari, Eric Nam Asia Tour di Soehanna Hall The Energy Jakarta, tiket Rp770.000 hingga Rp2,3 juta.
19 Januari, Bon Iver di Tennis Indoor Senayan Jakarta, tiket Rp750.000 hingga Rp950.000.
31 Januari, Fariz RM Anthology Live in Concert di Hard Rock Cafe Jakarta, tiket Rp250.000 hingga Rp750.000.
Poster tur konser Super Show 8 boyband Kpop Super Junior. (Instagram Dyandra Global)
Februari
14 Februari, Judika dan Marcell "Rindu Kamu yang Dulu" di The Pallas Fairgriund SCBD, Jakarta Selatan.
28 Februari, Java Jazz Festival di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), tiket Rp150.000 hingga Rp1,05 juta
29 Februari, Ronan Keating, Romantic Valentine Concert di Grand Ballroom Pullman Jakarta, tiket Rp990.000 hingga Rp2,35 juta.
Ronan Keating (Shutterstock)
Maret
7 Maret, Head in the Clouds Indonesia, JIExpo Kemayoran Jakarta, tiket Rp880 ribu hingga Rp2.488.000.
27 Maret, Hammersonic Festival di Carnaval Beach, Ancol, Jakarta, tiket Rp750 ribu hingga Rp1,7 juta.
28 Maret, Suara Hati Ayu Tingting Tennis Indoor Senayan Jakarta, tiket Rp500 ribu hingga Rp2 juta.
April
20 April, Louis Tomlinson World Tour di Tennis Indoor Senayan, tiket Rp625.000 hingga Rp1.062.500.
Louis Tomlinson (Shutterstock)
Juni
27 Juni, Raisa Live in Concert di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tiket Rp150.000 hingga Rp3 juta.
27 Juni, LAUV How I'm Feeling World Tour Summer Tour of Asia 2020 di Istora Senayan, tiket Rp765.000 hingga Rp1.115.000
LAUV (Shutterstock)
Tips Nonton Konser
Jika menilik dua hasil penilitian tersebut, nonton konser musik memang bisa bikin hati senang dan semangat bisa berkali-kali lipat. Tapi, mengutip Liputan6.com, hobi nonton konser bisa disalahkan kalau kamu merasa uangmu sering tersedot tiap bulan. Apalagi, kalau hobi nonton konser band luar negeri tanpa mempedulikan anggaran.
Makanya, bila tidak hati-hati kebiasaan nonton konser bisa membuat dompet tak lagi "berpenghuni" alias kosong melompong.
Mengutip sejumlah sumber, berikut empat tips hemat nonton konser :
1. Disiplin tentukan anggaran. Anehkan, kalau harga tiket konser yang kamu tonton itu setara dengan gaji satu bulan sehingga setelah nonton konser, kamu jadi kesulitan keuangan.
2. Pantau jadwal konser. Sebaiknya kamu rajin melihat agenda konser band atau penyanyi kesayangan, jadi bisa beli tiket dengan harga lebih murah atau tiket early bird.
3. Intip anggaran. Jika ternyata kamu nonton konsernya dadakan, mau tidak mau kamu mesti mengeluarkan isi tabungan kan. Tapi, mesti diingat jangan keluarkan semua tabungan hasil jerih payahmu sekian bulan hanya untuk nonton konser musik berdurasi 4 jam.
4. Siapkan mental dan fisik. Mantapkan dirimu hanya mengeluarkan uang untuk membeli tiket dan soal aksesoris artis kesayangan, jika kamu merasa tabunganmu masih aman boleh lah, tapi baiknya jangan dipaksakan. Perlu dipersiapkan juga fisikmu biar ketika akan dan setelah nonton konser, fisikmu justru drop karena kelelahan atau karena kehausan dan kelaparan.
Belajar Investasi
Sekarang, mari kita berandai-andai. Misalkan saja kamu yang memiliki hobi nonton konser musik dan setiap tahunnya, setidaknya Rp2 juta kamu keluarkan untuk beli tiket beberapa konser musik. Misalkan saja, tahun depan kamu mau nonton Java Jazz Festival, Hammersonic Festival dan konser Raisa.
Jika sebelumnya kamu mengalokasikan dana nonton konser musik, langsung saja kamu mengambil dari rekening tabunganmu, cara itu mau kamu ubah.
Misalnya saja, kamu berkomitmen pada dirimu sendiri kalau untuk nonton konser musik di tahun depannya lagi alias 2021, itu dari pos anggaran khusus.
Niat kamu menyiapkan uang untuk nonton sejumlah konser tahun depannya lagi itu, katakanlah, sekaligus langkah awal kamu belajar berinvestasi. Kamu kemudian memutuskan untuk belajar berinvestasi dengan nabung reksadana melalui Bareksa.
Karena baru pertama kali dan juga sifatnya jangka pendek, kamu memutuskan memilih reksadana pasar uang di Bareksa. Misalkan kamu membutuhkan uang Rp2 juta untuk beli tiket konser musik.
Berdasarkan data Bareksa, top 5 reksadana pasar uang membukukan imbal hasil atau return 6,81 persen hingga 7,34 persen per tahun (per 9 Desember 2019). Jika dirata-ratakan imbal hasilnya 7,11 persen per tahun.
Top 5 Reksadana Pendapatan Pasar Uang Return Tertinggi 1 Tahun (per 9 Desember 2019)
Sumber : Bareksa
Selanjutnya jika kamu bisa menyisihkan modal awal Rp500.000 dan investasi rutin per bulan Rp126.000 (setara Rp4.200 per hari), maka dalam waktu 12 bulan atau 1 tahun, kamu bisa mengumpulkan modal atau dana pokok investasi Rp2.012.000.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan Kalkulator Investasi Bareksa, dengan potensi return yang diharapkan 7,11 persen per tahun, maka hasilnya akan tampak seperti berikut ini :
Sumber : Bareksa
Tapi tidak hanya itu, karena kamu menempatkan investasi di reksadana pasar uang, maka berpotensi meraih imbal hasil Rp82.501. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasi yang berhasil kamu kumpulkan mencapai Rp2.094.501.
Sumber : Bareksa
Dengan dana yang terhimpun dari nabung reksadana itu, kamu bisa terus melanjutkan hobi nonton konsermu. Memang, keuntungan atau return yang kamu peroleh dengan simulasi di atas kurang dari Rp100.000, namun potensi imbal hasil itu jauh lebih optimal ketimbang menabung biasa di bank atau deposito.
Perlu diingat, imbal hasil atau return, yang bisa kamu peroleh dari investasi di reksadana berpotensi lebih besar dibandingkan jika sekadar menyimpannya di bank atau investasi depostio. Rata-rata, suku bunga yang ditawarkan perbankan untuk tabungan mulai dari Rp1 juta hingga kurang dari Rp50 juta, suku bunganya mulai dari 0,1 persen.
Selain itu imbal hasil investasi reksadana tidak dipotong pajak, karena bukan objek pajak. Sedangkan bunga tabungan atau deposito dipotong pajak 20 persen.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker.
Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang. Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.