Paling Moncer dan Lampaui IHSG, Reksadana Pendapatan Tetap Ini Melesat
Indeks reksadana pendapatan tercatat menguat 7,21 persen year to date di saat IHSG baru tumbuh 0,81 persen
Indeks reksadana pendapatan tercatat menguat 7,21 persen year to date di saat IHSG baru tumbuh 0,81 persen
Bareksa.com - Di tengah kondisi bursa saham domestik yang mengalami tren konsolidasi, kinerja reksadana pendapatan tetap justru terlihat lebih moncer dibandingkan dengan kinerja IHSG maupun ketiga jenis reksadana lainnya.
Berdasarkan data Bareksa per 19 September 2019, Indeks reksadana pendapatan tercatat menguat 7,21 persen year to date (YtD) dan indeks reksadana pendapatan syariah melaju lebih tinggi yakni 8,04 persen YtD, di saat IHSG baru tumbuh 0,81 persen (YtD).
Secara umum, tujuan utama kita berinvestasi adalah mendapatkan imbal hasil (return) yang maksimal sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan di masa depan tanpa khawatir adanya inflasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Investasi reksadana bisa menjadi pilihan bagi masyarakat karena modalnya terjangkau dan kini bisa dibeli secara online, seperti di marketplace investasi Bareksa.
Sebagai informasi, reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek pendapatan tetap atau oblgasi. Obligasi atau surat utang ini dapat diterbitkan oleh perusahaan maupun pemerintah.
Tujuannya untuk memperoleh hasil yang stabil. Risikonya relatif lebih besar dari reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu menengah yakni antara 1 hingga 3 tahun.
Investasi di reksadana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang. Dalam jangka pendek dan menengah, nilai akriva bersih (NAB) dari reksadana pendapatan tetap naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun). Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif (risk averse).
Di marketplace investasi Bareksa, saat ini terdapat 44 produk reksadana pendapatan tetap yang bisa dibeli. Dalam jangka waktu year to date (hingga 19 September 2019), seluruhnya kompak mengalahkan IHSG dan 29 produk (65,91 persen) di antaranya mampu memberikan return di atas indeks reksadana pendapatan tetap.
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Return Tertinggi (YtD per 19 September 2019)
Sumber: Bareksa
Dari lima produk reksadana pendapatan tetap dengan return tertinggi yang dijual Bareksa, semuanya kompak mencatatkan pertumbuhan dua digit alias di atas sepuluh persen, di mana sampai saat ini Syailendra Fixed Income Fund memimpin dengan kenaikan 10,96 persen YtD.
Reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh PT Syailendra Capital tersebut bertujuan untuk memperoleh pendapatan investasi terutama dari efek-efek bersifat utang yang dipilih secara selektif.
Melansir fund fact sheet per Agustus 2019, beberapa aset yang terdapat dalam portofolionya antara lain:
• Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082
• Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078
• Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0076
• Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034
• Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0079
Sebagai informasi, Syailendra Fixed Income Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian Rp100.000. Reksadana pendapatan tetap yang diluncurkan sejak 8 Desember 2011 bekerja sama dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Untuk diketahui reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.