Mengapa Kita Harus Mulai Investasi Sejak Usia Muda?
Masa muda merupakan saat yang tepat mengumpulkan aset untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan
Masa muda merupakan saat yang tepat mengumpulkan aset untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan
Bareksa.com – Berkembangnya kehidupan sosial kelas menengah saat ini, mengakibatkan gaya hidup sebagian masyarakat menjadi sangat konsumtif. Hal ini membuat kesadaran untuk berinvestasi kian rendah, khususnya di kalangan anak muda.
Banyak anak muda yang berusia 20 tahunan masih beranggapan untuk memulai investasi butuh modal besar dan dilakukan nanti ketika telah memiliki penghasilan dan ada sisanya dari penghasilan tersebut.
Padahal dengan menyisihkan uang untuk ditabung atau diinvestasikan di usia muda merupakan kebutuhan saat ini. Pada usia muda atau ketika kita masih produktiflah merupakan saat yang tepat untuk mengumpulkan aset.
Promo Terbaru di Bareksa
Saat ini telah berkembang instrumen investasi modern dengan modal investasi awal relatif rendah, seperti produk pasar modal reksadana yang minimum investasinya dapat dimulai dengan dana Rp100.000.
Tentunya dengan memiliki tabungan berupa aset dapat membantu kita dalam menghadapi ketidakpastian di masa depan. Selain itu juga ada beberapa alasan mendasar mengapa kita harus memulai berinvestasi pada usia muda.
Ingin tahu alasan apa saja yang mendasari kita untuk berinvestasi sejak usia muda? Berikut ulasannya :
1. Memiliki waktu banyak untuk berinvestasi
Semakin dini mulai berinvestasi, maka akan semakin banyak waktu bagi dana atau investasi dapat berkembang sehingga kekayaan kita di masa depan juga berpotensi jadi semakin besar.
2. Usia mempengaruhi tingkat profil risiko
Seorang investor berusia muda yang termasuk dalam masa usia produktif memiliki kemampuan untuk memilih investasi berisiko tinggi atau agresif, seperti instrumen investasi saham atau reksadana saham sehingga potensi keuntungan yang akan diperoleh akan semakin besar.
Dalam berinvestasi semakin tinggi risiko maka keuntungan yang bisa diperoleh juga akan semakin tinggi (high risk high return).
Sementara bagi kalangan yang telah masuk dalam usia pensiun akan cenderung menghindari risiko (konservatif) dalam berinvestasi dan memilih instrumen investasi berisiko rendah, seperti deposito atau reksadana pasar uang.
Potensi keuntungan yang akan diperoleh juga kecil dan berbanding lurus dengan risikonya yang relatif rendah.
3. Memiliki waktu lebih banyak untuk belajar
Investor yang masih berusia muda mempunyai waktu belajar tentang investasi yang lebih panjang. Sehingga apabila kita mengalami kegagalan dalam berinvestasi maka masih banyak waktu untuk belajar kembali.
Berinvestasi pada usia muda juga akan memberi banyak pengalaman untuk belajar berinvestasi dengan baik karena setiap produk investasi memiliki karakterisitik yang berbeda-beda dalam memberi keuntungan dan risiko.
4. Memiliki kemampuan untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang cukup pesat. Rata-rata investor muda berusia 20-an sudah sangat familiar dengan kemajuan teknologi, seperti perdagangan online, media sosial, dan aplikasi mobile yang dapat menjadi dasar pengetahuan dalam berinvestasi.
Saat ini beberapa perusahaan investasi sudah mulai menyediakan platform investasi berbasis online seperti bareksa.com yang menyediakan transaksi reksadana online.
Hal ini dapat menjadi salah satu keuntungan bagi para investor muda untuk mencari laba atau kekayaan dengan kemampuan menggunakan teknologi yang dimilikinya.
Itulah beberapa alasan mengapa kita harus melakukan investasi sejak usia muda. Dengan berinvestasi akan memberi banyak manfaat, seperti mendapat jaminan pendapatan yang tetap di masa depan, mencegah adanya jeratan utang, dan mendorong gaya hidup hemat.
Namun ada hal yang perlu diperhatikan yakni setiap produk investasi pasti memiliki risiko sehingga hanya cocok dilakukan untuk tujuan jangka panjang.
Faktor usia memang dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan investasi karena semakin banyak waktu yang ada, maka investasi bisa semakin berkembang.
Namun, sebaiknya sebelum memutuskan berinvestasi, seorang investor harus mempelajari karakteristik setiap produk investasi sesuai dengan tujuan investasi dan profil risikonya.
(AM)
***
Mau berinvestasi reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.