Bareksa.com – Sebagai investor pemula yang baru mengenal investasi, sebagian dari kita seringkali merasa bingung memilih produk investasi yang tepat. Pasalnya, dengan pengetahuan minim, investor pemula masih merasa takut akan potensi risiko kerugian dari investasi.

Tak ayal, kebanyakan masyarakat masih menjadikan produk perbankan seperti tabungan atau deposito sebagai tempat menyimpan uang yang aman.

Padahal, apabila kita bergeser sedikit ke pasar modal, ada produk berisiko rendah mirip deposito tetapi memiliki potensi keuntungan (return) lebih besar, yakni reksadana pasar uang.

Produk ini yang dikelola oleh manajer investasi profesional ini berbentuk kumpulan aset (portofolio) berupa deposito dan surat utang jangka pendek. Reksadana pasar uang ini dapat menjadi alternatif bagi investor pemula untuk mulai berinvestasi pada aset keuangan selain produk perbankan.

(Baca Juga: Kenapa Reksadana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)

Pada Marketplace Reksadana Bareksa, terdapat salah satu reksadana pasar uang yang menghasilkan keuntungan lebih menarik dibandingkan dengan bunga deposito, yaitu reksa dana Cipta Dana Cash yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management.

Return yang dihasilkan produk ini dalam tiga terakhir mencapai 22,7 persen atau rata-rata 7,5 persen per tahun. Nilai ini lebih besar dibandingkan suku bunga deposito saat ini sekitar 4-6 persen setahun dan itupun masih dipotong pajak 20 persen.

Dengan menggunakan simulator reksadana Bareksa, mari kita ilustrasikan keuntungan reksadana pasar uang dibandingkan dengan deposito.

(Baca juga: Setahun Potensi Untung 8%, Kinerja Cipta Dana Cash Lampaui Keuntungan Emas)

Sebagai contoh, investor A sebagai pemula memiliki uang Rp10 juta. Kemudian dia menempatkan dananya di reksadana Cipta Dana Cash sejak 25 September 2015.

Kini per 26 September 2018, uang tersebut telah bertumbuh sekitar 22,58 persen menjadi Rp12,26 juta, seperti yang ditampilkan dalam garis abu-abu pada grafik berikut :

Hasil Simulasi Investasi Reksadana Cipta Dana Cash

Sumber Bareksa.com

Sementara itu, dalam periode investasi yang sama apabila investor A menempatkan uangnya dengan jumlah yang sama pada deposito. Dengan asumsi bunga 6 persen setahun, maka uang akan tumbuh menjadi Rp11,8 juta.

Namun hasil ini belum termasuk potongan pajak bunga deposito 20 persen. Sehingga nilai bersih yang investor A terima setelah pajak adalah sekitar Rp11,4 juta saja.

Kondisi itu berbeda dengan keuntungan reksadana yang tidak dikenakan pajak final seperti bunga deposito. Artinya, investor langsung menerima hasil bersih (net) investasi reksadana tanpa dipotong pajak.

Kemudian, minimum pembelian pada reksadana pasar uang seperti Cipta Dana Cash ini hanya Rp100 ribu, lebih rendah dari deposito yang minimum saldonya mencapai jutaan rupiah.

Selain itu, keunggulan lain menyimpan uang pada reksa dana pasar uang adalah investor dapat bebas menentukan jangka waktu investasi dan dapat menarik dananya kapan saja sesuai kebutuhan tanpa dikenakan denda (penalty).

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang ditujukan bagi calon investor yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang investasi, tetapi mempunyai keinginan untuk mengalami pertumbuhan uang melalui investasi.

Secara sederhana, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Jika Anda berinvestasi di reksadana, berarti Anda menitipkan uang pada pihak yang sudah mengerti cara mengelolanya agar uang Anda berkembang.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.