Bank Agris Sambut Investor Asal Korea, Saham AGRS Kena Auto Rejection Lagi
Total dana pembelian AGRS oleh Industrial Bank of Korea (IBK) mencapai Rp1,15 triliun.
Total dana pembelian AGRS oleh Industrial Bank of Korea (IBK) mencapai Rp1,15 triliun.
Bareksa.com – Konsolidasi perbankan tanah air dengan menggandeng investor strategis terus bergulir. Kini, giliran PT Bank Agris Tbk (AGRS) yang telah mengumumkan kehadiran pemegang saham baru asal Korea Selatan.
Adalah Industrial Bank of Korea (IBK) yang mengambilalih 5,03 miliar saham AGRS pada harga Rp228 per saham. Total dana pembelian AGRS oleh IBK mencapai Rp1,15 triliun.
Melalui aksi ini, IBK mengantongi 95,79 persen saham AGRS dan secara langsung menjadi pemegang saham pengendali.
Promo Terbaru di Bareksa
Melalui keterangan perseroan, tujuan dari akuisisi Bank Agris adalah untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem perbankan yang sehat dan mempercepat konsolidasi bank di Indonesia. “Serta memperluas cakupan bisnis IBK di Indonesia untuk lebih mengembangkan usaha bisnis perusahaan sasaran dalam jangka panjang,” tulis keterangan IBK.
Manajemen IBK menerangkan, akan memanfaatkan keahliannya di bidang pendanaan perbankan untuk usaha kecil menengah (UKM).
Kedatangan pemegang saham baru ini pun langsung membuat saham AGRS bergerak liar. Sejak perdagangan kemarin (16 Januari 2019) hingga hari ini (Kamis, 17 Januari 2019), saham AGRS menyentuh batas atas kenaikan harga alias auto rejection.
Kemarin misalnya, saham AGRS naik 24,67 persen ke level Rp374 dari hari sebelumnya Rp300. Sementara hari ini, saham AGRS hanya butuh waktu 1 jam setelah pembukaan perdagangan untuk naik 24,6 persen ke level Rp466.
Pergerakan Saham AGRS Periode 29 Desember 2017 – 16 Januari 2019
Sumber: Bareksa.com
Pada level Rp466 ini, maka saham AGRS telah naik 95,79 persen secara year to date. Pada akhir tahun lalu, saham AGRS ditutup di Rp238.
Sementara itu, sepanjang 2018 lalu, saham AGRS hanya naik 3,48 persen dari Rp230 menjadi Rp238. AGRS sempat menyentuh level tertingginya Rp740 pada 22 Februari 2018 sebelum akhirnya terus bergerak turun hingga menutup tahun 2018. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.