Berkebalikan dengan IHSG, Saham TUGU Anjlok 5,4 Persen Usai Resmi Dicatat di BEI
Sebelumnya saham TUGU dibuka di harga Rp3.850 per saham
Sebelumnya saham TUGU dibuka di harga Rp3.850 per saham
Bareksa.com – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham TUGU melemah pada hari perdana perdagangan sahamnya.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin, 28 Mei 2018, harga saham TUGU ditutup melemah 5,45 persen ke level Rp3.640 per saham. Sebelumnya harga saham perseroan dibuka pada harga Rp3.850 per saham.
Harga saham TUGU sempat melemah pada harga terendahnya, senilai Rp3.600 atau melemah 6,4 persen. Pergerakan harga saham TUGU pada perdagangan sesi I hari ini berbanding terbalik dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat 1,3 persen menuju level 6.053.
Promo Terbaru di Bareksa
Tugu Pratama memutuskan melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham untuk mengembangkan perusahaan dan meningkatkan good corporate governance (GCG).
Presiden Direktur Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Indra Baruna, mengungkapkan rencana go public perseroan sudah sejak lama dicanangkan tetapi baru terlaksana tahun ini.
“Perolehan dana IPO saham sudah mampu mendukung belanja modal dan pengembangan bisnis untuk jangka waktu 3-5 tahun mendatang,” katanya di Jakarta, Senin, 28 Mei 2018.
Saat IPO saham, Tugu Pratama melepas 177,78 juta saham baru ke publik atau setara 10 persen dari modal disetor. Perseroan menawarkan harga sebesar Rp3.850 per saham sehingga memperoleh dana segar Rp684 miliar.
Menurut Indra, harga saham yang perseroan tawarkan saat IPO saham sudah mencerminkan harga yang fair sesuai fundamental perseroan. Tugu Pratama menargetkan mampu mencapai semua strategi yang telah ditetapkan tahun ini dengan memperluas market dan memasuki bisnis ritel dan UMKM.
“Di samping memperkuat market share di sektor korporasi,” ujar dia.
Indra mengatakan dengan kondisi makro dan pasar keuangan saat iini, kondisi pasar saham kurang kondusif. Meski begitu, potensi pasar yang sangat besar tetap akan menarik bagi investor.
Potensi pasar asuransi ditopang oleh faktor demografi, penetrasi pasar yang masih sangat rendah, tren pertumbuhan industri, pertumbuhan produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) dan meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat.
Ke depan, Tugu Pratama akan mengembangkan bisnisnya ke sektor ritel. Saat ini bisnis perseroan masih didominasi oleh bisnis korporasi.
Sekretaris Perusahaan Tugu Pratama, Syaiful Azhar mengungkapkan, tahun ini porsi pendapatan dari peserta asuransi ritel dapat meningkat 3 persen dibandingkan tahun lalu.
Kemungkinan, dalam tiga tahun mendatang, kontribusi pendapatan dari sektor ritel terhadap total pendapatan bisa mencapai 10-11 persen.
“Sampai tiga tahun ke depan kontribusi terbesar masih dari korporasi, tetapi nanti ada penyeimbang dari ritel,” terangnya.
Dari total dana IPO saham yang diperoleh, perseroan akan menggunakan 30 persen di antaranya untuk menyuntik modal anak usahanya di bisnis reasuransi. Sementara 70 persen lainnya akan memperkuat bisnsi ritel dan modal perseroan. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.