Terkait Sentimen Pilkada Jakarta, Saham-saham Ini Layak Dikoleksi
Jakarta menyumbang 20 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jakarta menyumbang 20 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bareksa.com - Pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta usai sudah kemarin. Hasil quick count beberapa survei yang ada di Indonesia kompak menyajikan data pasangan calon nomor 3, yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pemenangnya. Bahkan, hasil hitungan cepat itu menunjukkan kemenangan Anies - Sandi memiliki selisih yang sangat jauh dibandingkan dengan rival mereka, yakni petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Meski kita harus menunggu beberapa hari ke depan untuk hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum, selisih penghitungan yang jauh antara dua calon tersebut hampir memastikan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno akan menjadi gubernur baru Ibukota Indonesia untuk periode 2017 - 2022. Hal ini pun memberikan sentimen bagi perekonomian, khususnya sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia.
Bahana Sekuritas menyatakan, kemenangan Anies sebagai gubernur terpilih harus melanjutkan semua proyek-proyek infrastruktur yang selama ini sudah dijalankan untuk mempertahankan legitimasi dan menjaga dukungan pada pemilu 2019. Selama ini, proyek-proyek infrastruktur dan perbaikan kelembagaan yang telah dilaksanakan oleh Ahok diterima secara baik oleh masyarakat Jakarta dan mendapat persepsi yang sangat bagus dari investor, sehingga gubernur baru terpilih sebaiknya tetap menjalankan program-program yang sebelumnya telah dijalankan dengan baik, atau kalau bisa lebih baik dari sebelumnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Berakhirnya pilkada Jakarta juga memberi banyak arti bagi perekonomian Indonesia karena Jakarta menyumbang 20 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Bagi korporasi dan para investor, usai pilkada maka kegiatan bisnis bisa kembali fokus karena tidak ada lagi alasan untuk melakukan demo-demo yang selama ini menentang Ahok, sehingga perekonomian Jakarta akan kembali bergairah," kata Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas, Harry Su.
Daya beli masyarakat Jakarta masih pun cenderung stabil di level kuat. Pada akhirnya, investor saat ini sudah bisa berhitung dan fokus kembali untuk menjalankan usahanya setelah ketidakpastian politik usai kemarin. Berdasarkan perkembangan ini, Bahana menyarankan investor untuk langsung masuk mengoleksi saham-saham yang sedang melemah saat respon pasar negatif karena sekuritas pelat merah ini telah memperkirakan bisnis dan perekonomian akan kembali berjalan seperti biasa meski Ahok kalah.
"Fundamental Indonesia cukup kuat, makanya kinerja korporasi pada kuartal pertama ini jauh lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu," ujar Harry.
Anak usaha Badan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini memperkirakan, laba operasional korporasi akan naik 15 persen secara tahunan dibandingkan kuartal pertama 2016, laba bersih diperkirakan naik hingga 19 persen secara tahunan, sehingga pasar Indonesia menjadi pasar terkuat di kawasan.
Bila melihat saham-saham yang bisa dikoleksi sekarang ini dan dikaitkan dengan harga komoditas yang belum sepenuhnya pulih serta saham perusahaan yang terkait dengan Wakil gubernur terpilih Sandiaga Uno. Selain itu, rekomendasi juga diberikan pada saham-saham terafiliasi dengan Hary Tanoe, yang adalah salah satu pendukung gubernur terpilih.
Bahana memberi rekomendasi beli untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dengan target harga Rp 10.500/lembar, PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dengan target harga Rp 5.000/lembar, PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), dengan target harga Rp 4.600/lembar, PT Adaro Energy (ADRO), dengan target harga Rp 2.010/lembar, dan PT Media Nusantara Citra (MNCN) dengan target harga Rp 2.000/lembar.
Sementara itu, Mandiri Sekuritas juga menilai bahwa implikasi pilkada Jakarta tidak terlalu besar bagi pasar keuangan, khususnya rupiah. Namun, melihat jalannya proses pemilihan kemarin yang tergolong lancar dan aman, kondisi ini merupakan sentimen positif bagi pasar.
Mandiri Sekuritas menilai pemodal asing masih mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi yang terlihat dari arus dana asing ke pasar modal sejak awal tahun sebesar Rp16,5 triliun.
"Kami memperkirakan pelemahan jangka pendek di saham-saham properti dan infrastruktur karena yang paling terekspos, seperti terjadi pada pilkada putaran pertama. Kami memilih sektor atau saham yang mendapat untung dari peningkatan pendapatan yang diperoleh dari ekspor komoditas: saham barang konsumsi ritel, saham bank tertentu dan saham kebutuhan dasar konsumen," tulis riset Mandiri Sekuritas yang sudah dibagikan kepada nasabah. (K02)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.