Pemerintah Bahas Kemungkinan Naikkan Harga BBM Selasa Depan: Sumber Bareksa
Pemerintah bertemu pengusaha, asosiasi hari ini untuk menghimbau agar tidak naikkan harga dalam 2-3 bulan ke depan
Pemerintah bertemu pengusaha, asosiasi hari ini untuk menghimbau agar tidak naikkan harga dalam 2-3 bulan ke depan
Bareksa.com - Pemerintah sedang membahas kemungkinan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada hari Selasa, tanggal 4 November, di tengah kekhawatiran mulai maraknya penimbunan stok BBM oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi ini diungkapkan pagi ini oleh sumber Bareksa.com di pemerintahan yang terlibat dalam pembahasan rencana ini. Seorang pejabat tinggi pemerintahan yang lain sebelumnya juga menyampaikan informasi serupa. Sumber Bareksa.com belum bersedia memberi angka besaran kenaikan. Rencana itu dibahas pada rapat koordinasi terbatas dengan Presiden Jokowi dan Wapres JK kemarin sore. "Cuma, belum ada kata final," katanya.
Langkah-langkah mitigasi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi ini sudah mulai dilakukan oleh pemerintah hari ini, antara lain dengan bertemu pengusaha dan asosiasi untuk melakukan pendekatan dan himbauan agar tidak menaikkan harga-harga selama dua sampai tiga bulan ke depan.
Promo Terbaru di Bareksa
Data Bareksa.com menunjukkan bahwa dalam beberapa kali kenaikan harga BBM bersubsidi selama 10 tahun terakhir memberikan dampak kenaikan inflasi dalam jangka pendek -- satu sampai empat bulan -- sebelum akhirnya angka inflasi kembali turun. (Baca juga: Harga BBM Naik, Inflasi Justru Turun dalam Jangka Menengah: Data Bareksa)
Grafik: Inflasi Tahunan Sepanjang 2005-2014
Sumber: Bareksa.com
Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak hanya akan menurunkan tingkat volume konsumsi pembelian BBM, tapi juga volume konsumsi barang-barang lain yang biasanya ditandai antara lain dengan penurunan penjualan mobil, motor, dan semen.
Dalam jangka pendek, kenaikkan harga BBM bersubsidi medorong naik harga-harga dan biaya-biaya, terutama biaya transportasi.
Untuk mengantisipasi dan meredam dorongan naik harga-harga, pemerintah juga akan meningkatkan usaha untuk memastikan stok barang-barang kebutuhan pokok dalam keadaan cukup jumlahnya dengan cara "membanjiri pasar", demikian menurut pejabat tinggi itu.
Pada hari Rabu kemarin (29 Oktober) Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan keputusan kenaikkan harga BBM bersubsidi akan diambil sebelum tanggal 1 Januari 2015.
Sementara pada hari yang sama Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan bahwa pemerintah saat itu sedang menyiapkan program kompensasi pengalihan dana subsidi BBM kepada lapisan warga yang bakal paling terkena dampaknya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pemerintah akan mengumumkan kenaikkan harga BBM bersubsidi pada tanggal 31 Oktober. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.