Selain Ketegangan Geopolitik , Ini Faktor Penyebab Naiknya Harga Emas
Untuk bulan ini saja, harga emas naik lebih dari 4% dan setiap indikasi menunjukkan tren kenaikan masih berpotensi akan berlanjut
Untuk bulan ini saja, harga emas naik lebih dari 4% dan setiap indikasi menunjukkan tren kenaikan masih berpotensi akan berlanjut
Bareksa.com - Emas, selama ini jadi simbol kesejahteraan dan kestabilan. Logam mulia mencatatkan kenaikan harga akhir-akhir ini utamanya akibat adanya ketegangan geopolitik. Potensi meluasnya konflik Timur Tengah itu, jadi penanda peran unik emas di pasar keuangan. Selain faktor perang Israel - Hamas, kira-kira apa penyebab meroketnya harga emas?
Gary Wagner, CEO Wagner Financial Corp, dalam kolom opininya di Kitco News (17/10/2023), menyatakan emas dalam sejarahnya memang jadi aset safe haven. Saat kondisi sedang tidak pasti dan krisis, investor umumnya menempatkan asetnya di emas untuk mengamankan kekayaannya. Memanasnya eskalasi krisis geopolitik Timur Tengah telah memperkuat aspek “aset aman” dalam emas.
Kinerja harga emas akhir-akhir ini mencatatkan kenaikan. Menurut Wagner, untuk bulan ini saja, harga emas sudah naik lebih dari 4%, dan setiap indikasi menunjukkan tren kenaikan ini masih berpotensi akan berlanjut. “Eskalasi konflik Timur Tengah mengakibatkan investor mulai berburu emas, sehingga mendongkrak permintaan dan harga meroket,” dia menjelaskan.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari ini, Rabu (18/10/2023)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas pasar spot | US$1.938,13 per troy ounce |
Emas Treasury | Rp1.002.474 per gram |
Emas Pegadaian | Rp992.000 per gram |
Emas Indogold | Rp993.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.088.000 per gram |
Sumber: harga-emas.org, Bareksa Emas, harga emas spot per pukul 11.54 WIB
Wagner mengatakan konflik Israel-Hamas bukanlah isu regional, tapi berpotensi memberi dampak global yang lebih luas. Ketegangan krisis Timur Tengah semakin memanas karena potensi negara-negara Arab pendukung Palestina dan negara-negara yang mendukung Israel. Skenario ini akan meningkatkan risiko geopolitik dan semakin mendorong permintaan aset safe haven, seperti emas.
Meskipun krisis Timur Tengah jadi faktor signifikan, krisis ini bukanlah satu-satunya pendorong kenaikan harga emas baru-baru ini. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) juga memainkan peran penting. Ketidakpastian seputar sikap The Fed terhadap potensi kenaikan suku bunga menambah sentimen ke harga emas.
Semua perhatian pasar saat ini tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell, yang dijadwalkan minggu ini. Pelaku pasar sangat menantikan pernyataannya soal kebijakan moneter The Fed di masa depan. “Yang menarik adalah perubahan ke arah sikap yang lebih dovish baru-baru ini dalam pernyataan yang dibuat oleh pejabat Fed. Ini menandakan pendekatan yang lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga,” ungkap Wagner.
Pertanyaan utamanya berkisar pada tingkat suku bunga AS. Apakah suku bunga 5,25-5,5% saat ini adalah puncak kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve? Jika hipotesis ini benar, maka akan semakin mendukung kenaikan harga emas. Hubungan ini didasarkan pada premis bahwa suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas, karena emas tidak menghasilkan bunga atau dividen.
“Karena itu, sikap The Fed yang lebih dovish atau bahkan sekedar isyarat perlambatan kenaikan suku bunga dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi,” Wagner menjelaskan.
Kesimpulannya, kenaikan harga emas merupakan konsekuensi langsung dari ketidakpastian ekstrem yang melanda Timur Tengah. Selama konflik masih terjadi di kawasan ini dan posisi Federal Reserve masih belum menentu, maka harga emas kemungkinan akan mempertahankan dukungan kuatnya dan melanjutkan tren kenaikannya.
Karena itu investor emas disarankan untuk mewaspadai perkembangan geopolitik Timur Tengah dan kebijakan Bank Sentral AS. Sebab kedua sentimen itu akan memperkuat status emas sebagai aset lindung nilai yang menarik terhadap ketidakpastian global.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.