Harga Emas Hari Ini Masih Turun, Begini 3 Strategi Raih Cuan dari Investasi Logam Mulia
Berinvestasi emas disarankan sebaiknya untuk tujuan jangka panjang, setidaknya 5 tahun
Berinvestasi emas disarankan sebaiknya untuk tujuan jangka panjang, setidaknya 5 tahun
Bareksa.com - Pelemahan harga emas berlanjut pada hari ini, Senin (27/2/2023) baik di pasar dunia maupun di dalam negeri. Meski begitu, harga emas diyakini tetap punya peluang untuk naik secara jangka panjang. Kekhawatiran investor soal kebijakan hawkish atau juga dikenal sebagai kebijakan moneter ketat Bank Sentral Amerika Serikat atau the Fed, dinilai jadi penyebab anjloknya harga emas.
Harga Emas Hari ini, Senin (27/2/2023) :
Emas | Harga Beli |
Emas pasar spot | US$1.808,72 per troy ounce |
Rp919.829 per gram | |
Rp929.000 per gram | |
Emas Antam | Rp1.012.000 per gram |
*Data emas spot per pukul 13.03 WIB, Sumber : Logam Mulia, Investing, Bareksa
Harga emas di pasar spot pada hari ini, Senin (27/2/2023) sempat menyentuh US$1.808,72 per troy ounce, pada pukul 13.03 WIB. Harga tersebut menjadi harga terendah dalam dua bulan terakhir, di mana harga emas pada 30 Desember 2022 tercatat US$1.824,4 per troy ounce maupun jika dihitung per 2 Januari 2023 yang disekitaran US$1.823,69 per troy ounce.
Promo Terbaru di Bareksa
"Harga emas sepertinya akan melemah menyusul pernyataan hawkish The Fed. Kemungkinan bangkit tetap ada tetapi dalam waktu dekat sepertinya itu sulit terjadi," kata analis Sugandha Sachdeva seperti dilansir CNBC Indonesia yang mengutip Mint.
Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat dewan gubernur Bank Sentral AS dinilai juga mendukung keyakinan The Fed akan tetap bertahan dengan kebijakan hawkishnya sampai inflasi Negara Paman Sam turun.
"Kita bisa pastikan jika kondisi saat ini jelas sangat keras bagi emas. Emas sulit menguat dalam waktu dekat," kata Neils Christensen, dikutip dari Kitco News. Kebijakan moneter yang ketat akan melambungkan dolar AS dan yield (ekspektasi imbal hasil) surat utang pemerintah AS. Nah, kondisi itu tentu bukan yang hal yang bagus bagi pergerakan emas.
Dolar AS yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau karena mahal. Nilai tukar dolar AS memang jadi salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas baik di pasar dunia maupun di dalam negeri.
Faktor pendorong harga emas di dalam negeri lainnya antara lain besaran permintaan dan penawaran. Makanya tak heran, saat harga emas dunia turun seperti saat ini, juga diikuti oleh penurunan harga emas di dalam negeri.
Sebagai gambaran, harga emas Antam pada hari ini dipatok Rp1.012.000 per gram, atau turun Rp4.000 per gram dibandingkan harganya pada Jumat pekan lalu (24/2/2023).
Penurunan harga emas juga terjadi pada emas yang tersedia di fitur Bareksa Emas baik untuk emas Treasury maupun emas Pegadaian. Emas Treasury menjadi Rp919.829 per gram. Sedangkan emas Pegadaian menjadi Rp929.000 per gram.
Emas batangan menjadi pilihan banyak investor sebagai bagian dari diversifikasi investasinya antara lain karena dipercaya kebal terhadap inflasi dan sebagai salah satu aset safe haven. Emas juga direkomendasikan banyak pihak sehingga bisa dipilih oleh investor pemula. Namun, perlu diingat bahwa instrumen investasi ini sebaiknya untuk tujuan jangka panjang setidaknya 5 tahun.
Lalu bagaimana sebaiknya mulai berinvestasi emas terutama oleh investor pemula? Pada dasarnya, tersedia banyak strategi investasi pun untuk berinvestasi emas. Tiga strategi investasi yang umum adalah dollar cost averaging/DCA, lump sum, dan constant share.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Seperti apa sebenarnya strategi investasi DCA, lump sum, dan constant share? Melansir pelbagai sumber, berikut ulasan mengenai strategi DCA, lump sum, dan constant share.
1. Strategi DCA
Strategi Dollar Cost Averaging/DCA adalah investasi rutin atau bertahap. Dengan DCA, investor berupaya untuk membagi transaksi investasi dengan memasukkan jumlah dana yang sama dalam nilai mata uang (dolar atau rupiah) dalam rentang waktu tertentu, sehingga didapatkan harga secara rata-rata.
Dapat diartikan, strategi DCA membuat investor membagi porsi investasi secara rutin, misalnya setiap bulan. Maka dalam DCA, pembelian emas untuk investasi dilakukan secara konsisten, misalnya setiap tanggal gajian. Dengan metode DCA, maka investasi logam mulia tidak perlu menunggu harga emas turun, karena kondisi pasar tertentu.
Nilai investasi akan dihitung secara rata-rata, karena bisa saja hari ini kamu membeli emas seharga Rp1 juta per gram, kemudian di bulan depan harganya Rp900.000 per gram. Dengan metode Dollar Cost Averaging, maka kamu tidak harus menebak-nebak kapan harga emas naik dan turun. Berikut ilustrasi agar semakin memahami strategi Dollar Cost Averaging.
Mari kita buat perumpamaan, penghasilan kamu Rp10 juta per bulan dan ingin investasi emas. Misalkan kamu mengalokasikan 10% dari gaji bulanan yang berarti Rp1 juta, untuk berinvestasi pada logam mulia tiap bulan. Lebih lanjut, sebut saja harga emas di bulan pertama adalah Rp1 juta per gram, maka kamu mendapatkan 1 gram emas dengan uang tersebut.
Lalu harga emas turun di bulan ke-2 jadi Rp750 ribu per gram, maka kamu bisa saja dapat emas seberat 1,3 gram di bulan kedua seharga Rp1 juta. Kemudian di bulan ke-3 harga emas kembali turun jadi Rp500 ribu per gram, dengan begitu kamu bisa membeli emas tersebut seberat 2 gram dengan modal Rp1 juta.
Tabel Ilustrasi Investasi Emas dengan Strategi DCA
Bulan ke- | Harga Emas (Rp/gr) | Nilai investasi (Rp) | Pembelian emas (gr) | Saldo Emas | Nilai Rata-Rata (Rp/gr) | |
gram | rupiah | |||||
1 | 1.000.000 | 1.000.000 | 1,00 | 1.00 | 1.000.000 | 1.000.000 |
2 | 750.000 | 1.000.000 | 1,33 | 2.33 | 2.000.000 | 857.143 |
3 | 500.000 | 1000.000 | 2,00 | 4.33 | 3.000.000 | 692.308 |
Maka seperti terlihat di dalam tabel, modal awal investor sebesar Rp3 juta dalam 3 bulan. Saldo emas yang dimiliki sebesar 4,33 gram setelah 3 bulan, dengan nilai rata-rata seharga Rp692.308 per gram.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
2. Strategi Lump Sum
Sementara itu dalam strategi lump sum, seorang investor menyetor sejumlah dana besar di awal investasi dan membiarkan uang investasi tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar, tanpa melakukan tambahan investasi (top up) sampai investor memutuskan untuk mencairkannya.
Investasi dengan model lump sum memerlukan modal yang cukup besar sehingga bisa saja menyulitkan sebagian calon investor, terutama yang memiliki alokasi investasi pas-pasan. Dalam strategi lump sum juga, jika seorang investor bisa masuk di saat yang tepat yaitu ketika harga menyentuh level terendah, tentu investor bisa meraih untung ketika menjual emas di harga tinggi. Tapi kan tidak ada yang bisa mengetahui kapan harga terendah itu datang.
Kelemahan investasi dengan cara ini adalah jika waktu yang digunakan untuk melakukan investasi kurang tepat dan investor tidak berorientasi jangka panjang. Saat harga emas turun ketika investor baru membelinya, maka dia bisa menghadapi kerugian.
Makanya, tidak semua investor cocok dengan strategi lump sum. Alasannya seorang investor harus tahu momen ketika masuk dan memiliki dana yang cukup besar agar keuntungan maksimal.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
3. Strategi Constant Share
Di sisi lain dengan strategi constant share, seorang investor bisa membeli emas secara rutin mengacu pada jumlah unitnya, bukan nilai uangnya seperti pada DCA. Kelebihan utama dari strategi constant share adalah investor dapat dengan mudah menghitung jumlah unit yang dimiliki dalam jangka waktu tertentu.
Hanya saja, jika memilih strategi constant share harus siap mengalokasikan dana investasi yang sangat bervariasi setiap bulannya. Hal tersebut tak lain karena harga emas setiap harinya berubah.
Sebagai gambaran penerapan strategi constant share, mari kita buat ilustrasi. Misalkan kamu rutin membeli emas logam mulia ukuran 1 gram tiap bulannya sejak 5 tahun lalu.
Maka dalam setahun, kamu bisa memiliki emas batangan sebesar 12 gram. Hingga misalnya dalam 5 tahun maka ukuran emas yang dimiliki sudah mencapai 60 gram.
Jadi, strategi investasi emas apa yang akan Kamu pilih?
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Strategi Investasi Emas Paling Tepat
Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) menyampaikan pada prinsipnya dalam memilih strategi investasi disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi. Namun, khusus bagi investor emas pemula, Jaza menyarankan bisa lebih mempertimbangkan DCA.
"Kalau investor pemula cocoknya yang DCA. Buat sekalian ngebentuk habit investasinya," kata Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) kepada Bareksa, belum lama ini.
"Dari tabel di atas, sebenernya kalau mau strategi lump sum sebaiknya harus sudah bisa analisa dulu dan punya modal yang cukup besar baru deh bisa pakai lump sum," kata Jaza.
Di sisi lain, ia menyampaikan dalam strategi DCA seorang investor bisa mengecualikan apa yang mestinya diketahui jika memilih strategi lump sum. "Kalau DCA lebih casual, tidak perlu terlalu pusing mikirin pergerakan harga," kata Jaza.
Apapun pilihan strateginya, kamu bisa investasi emas di Bareksa melalui fitur Bareksa Emas.
Investasi Emas Online
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Tarik Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Promo Tarik Fisik Emas Treasury
Khusus investor yang melakukan cetak fisik emas Treasury di Bareksa, ada 50 voucher reksadana senilai Rp100.000 dan diskon ongkir 50% maksimal Rp25.000. Caranya hanya melakukan cetak fisik minimal 1 gram saja dan gunakan kode promo TARIKEMAS.
Syarat dan Ketentuan Promo Cetak Fisik Emas Treasury di Bareksa
1. Periode promo 13 Februari - 28 Februari 2023
2. Promo ini hanya berlaku untuk tarik fisik emas Treasury di Bareksa minimal 1 gram
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Investor yang melakukan tarik fisik tercepat dan masuk ke dalam kuota berhak memenangkan hadiah berupa cashback biaya tarik cetak emas & tambahan discount 50% (maksimal Rp25.000)
5. Satu investor hanya berhak memenangkan 1 (satu) jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 7 Maret 2023 melalui sosial media Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindahtangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang jika investor terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa untuk raih hadiahnya!
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.