Harga Emas Hari Ini : Harga Rata-rata 2022 Diprediksi US$2.000, Mulai Melonjak Pasca Kuartal I
Faktor yang mendukung harga emas adalah melonjaknya permintaan karena investor sedang mencari instrumen investasi lindung nilai guna mengantisipasi ketidakpastian geopolitik, inflasi dan risiko resesi
Faktor yang mendukung harga emas adalah melonjaknya permintaan karena investor sedang mencari instrumen investasi lindung nilai guna mengantisipasi ketidakpastian geopolitik, inflasi dan risiko resesi
Bareksa,com - Harga emas dinilai berpotensi menyentuh level US$2.500 dan secara rata-rata di level US$2,000 sepanjang tahun 2022 ini. Demikian update outlook harga emas yang disampaikan oleh MKS PAMP, sebuah grup perusahaan keuangan yang bergerak khusus di bidang logam mulia, salah satunya emas.
Proyeksi itu mempertimbangkan konflik Rusia - Ukraina dan beragam sanksi terhadap Kremlin yang secara dramatis telah mengubah kondisi geopolitik tahun ini.
“Salah satu faktor utama dari beberapa asumsi adalah tentang perang Ukraina. Kami kira masalah ini tidak sepenuhnya akan terselesaikan sepanjang 2022 ini. Karena itu harga logam muliamenjadi sedikit berbeda dari proyeksi kami sebelumnya di awal tahun ini,” ungkap kepala strategi logam MKS PAMP, Nicky Shiels seperti dilansir Kitco News (16/3/2022).
Promo Terbaru di Bareksa
Perubahan besar pada outlook harga emas adalah karena mempertimbangkan risiko resesi, khususnya menyusul kebijakan penaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
“Kebijakan penaikan suku bunga oleh The Fed adalah untuk mengantisipasi dampak inflasi akibat kenaikan harga minyak, yang selanjutnya bisa membawa risiko resesi jadi lebih cepat dibandingkan yang diperkirakan pasar sebelumnya,” ungkap Shiels.
Dia menjelaskan pandangan dari beberapa bank sentral, khusus Bank Sentral Eropa (ECB) menempatkan inflasi sebagai perhatian utama menyusul dampak perang, adalah ancaman akibat bertambahnya sanksi yang diberikan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia atau negara lain yang mendukung Negara Beruang Merah seperti China.
Risiko Hiperinflasi dan Resesi
Negara Paman Sam juga dinilai sedang menghadapi ancaman lonjakan inflasi dua digit setelah pada Februari mencatatkan angka 7,9 persen. Inflasi itu akibat melonjaknya harga komoditas menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
“Sebelumnya kami mengira kondisi seperti stagflasi akan mendukung emas. Namun kondisi yang mendukung emas terakselerasi akibat meningkatnya risiko depresi hiperinflasi di Rusia dan resesi di kawasan Eropa,” Shiels menjelaskan.
Menurut dia, perubahan struktural dan rezim terus berlanjut dari globalisasi menuju isolasionisme terkait kebijakan perdagangan di kawasan, yang diperburuk oleh perang dan inflasi. Bahkan ada tren yang mengkhawatirkan bahwa sistem moneter dan pembayaran global kini sudah dipolitisasi.
Faktor yang Mendukung Harga Emas
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebutlah MKS kini memproyeksi harga emas rata-rata sepanjang 2022 berada di level US$2.000 per troy ounce dengan potensi kenaikan hingga di level US$2.500.
“Mempertimbangkan harga di kuartal I, skenario bullish menjadi dasar proyeksi kami. Kami sekarang memperkirakan harga emas di US$2.000 untuk rata-rata di 2022, naik dari proyeksi kami sebelumnya di US$1.800 per troy ouce. Dengan potensi kenaikan hingga US$2.500. Adapun potensi penurunan harga emas di US$1.600 atau direvisi naik dari proyeksi sebelumnya US$1.400 per troy ounce,” Shiels memaparkan.
Faktor yang mendukung harga emas adalah melonjaknya permintaan karena investor sedang mencari instrumen investasi lindung nilai guna mengantisipasi ketidakpastian geopolitik, inflasi dan risiko resesi.
Proyeksi ini hampir serupa dengan yang disampaikan Bloomberg Intelligence. ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence Mike McGlone sebelumnya menyatakan emas siap untuk melewati level US$2.000, potensi permainan akhir di 2022 minyak mentah US$50, emas US$2.500 dan resesi.
McGlone menyatakan emas telah diperdagangkan dalam pola yang menyempit, dan ini memiliki kebiasaan menembus ke atas. Secara historis, pada 2021, harga logam mulia di kisaran US$1.700 hingga US$1.950 per troy ounce, yang menurut dia cocok dengan pola Bollinger Band 50 pekan, atau merupakan yang tersempit sejak 2018.
“Kami melihat kesejajaran dengan pola yang membentuk fondasi sekitar US$1.200 sekitar empat tahun lalu dan penembusan berikutnya di atas US$1.400 pada 2019 ketika The Fed mulai melakukan pelonggaran kebijakan moneternya lagi. Sekitar USS$1.800 adalah basis penguatan untuk potensi penembusan resistensi US$2.000," jelasnya.
Menurut McGlone inflasi yang tinggi, melonjaknya komoditas, sentimen risk-off di ekuitas AS semuanya mendukung sentimen positif untuk emas saat ini.
Harga Emas Hari ini
Berdasarkan data investing.com, harga emas pada hari ini(17/3/2022) pukul 11.15 WIB di level US$1.936 per troy ounce naik 1,45 persen.
Sumber : investing.com
Tidak berbeda, harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas juga naik di level Rp924.000 per gram pada hari ini Kamis (17/3) dibandingkan Rabu yang senilai Rp922.000 per gram,
Sumber : Bareksa
Adapun harga beli emas Indogold untuk Kamis belum terupdate. Pada Rabu harga beli emas Indogold di level Rp924.246 per gram, turun dibandingkan Selasa Rp936.354 per gram.
Sumber : Bareksa
Jika skenario prediksi MKS PAMP nantinya terbukti, maka harga emas akan mulai naik pasca kuartal I. Mempertimbangkan saat ini harganya yang masih murah, maka jadi peluang positif untuk mendulang cuan dari investasi logam mulia di masa depan.
Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas.
Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.