Eskalasi di Ukraina Memanas, Harga Emas Meroket di Atas US$1.900
Harga logam mulia juga membukukan kenaikan mingguan dalam tiga pekan berturut-turut
Harga logam mulia juga membukukan kenaikan mingguan dalam tiga pekan berturut-turut
Bareksa.com - Harga emas pada akhir pekan lalu (19-20 Februari 2022) meroket menuju level tertingginya dalam 8 bulan yakni di US$1.902 per ounce, seiring kecemasan para investor atas memanasnya ketegangan di Ukraina.
Dilansir Reuters harga emas pada Kamis pekan lalu naik di atas US1.900, pertama kali sejak Juni 2021, seiring investor memborong logam mulia menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyatakan Rusia berencana menyerang Ukraina.
Harga emas di pasar spot melompat 1,7 persen ke US$1.899 per ounce setelah menembus US$1.900,99. Adapun harga emas berjangka AS naik 1,6 persen di US$1.902 per ounce.
Promo Terbaru di Bareksa
“Ketika situasi ketidakpastian meningkat, emas tetap jadi pilihan aset safe haven,” ungkap Jim Wyckoff, senior analyst di Kitco Metals.
“Tidak hanya soal krisis Ukraina, investor juga butuh emas sebagai aset safe haven agar melindungi asetnya dari inflasi akibat meningkatnya harga minyak dan gas, jika Rusia jadi melakukan penyerangan,” kata Craig Erlam, analis senior OANDA.
Kenaikan harga emas juga terjadi menjelang pertemuan Amerika Serikat dan Rusia guna membahas soal konflik di Ukraina, yang diharapkan pelaku pasar dilakukan pada pekan ini.
Harga logam mulia juga membukukan kenaikan mingguan dalam tiga pekan berturut-turut, atau merupakan masa kenaikan terpanjang tahun ini. Meskipun Bank Sentral AS (The Fed) bakal menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) yang diprediksi mulai Maret.
Penaikkan Fed Rate biasanya menekan turun harga emas, namun faktanya kini harga emas tetap merangkak naik.
“Meningkatnya risiko di Ukraina telah berkontribusi terhadap kenaikan harga emas sejak awal Februari,” ujar analis komoditas strategis TD Securities yang dipimpin Bart Melek dalam catatannya dilansir Business Times (21/2/2022).
Analis Citigroup Inc termasuk Aakash Doshi telah memperbaharui proyeksinya terhadap harga emas, dari sebelumnya di level US$1.825 per ounce jadi US$1.950 per ounce, akibat memanasnya tensi geopolitik di Eropa Timur.
Melihat prospek harga emas yang menarik, sudahkah smart investor berinvestasi di logam mulia ini?
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas logam mulia yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.