BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Saham BRPT Meroket 63,6 Persen YTD, Reksadana Ini Ikut Raih Untung

Bareksa11 April 2019
Tags:
Saham BRPT Meroket 63,6 Persen YTD, Reksadana Ini Ikut Raih Untung
Ilustrasi investor reksadana saham obligasi

Manulife Saham SMC Plus memegang saham BRPT sebagai salah satu aset terbesar dalam portofolionya

Bareksa.com - Kinerja pasar modal Indonesia sejauh ini terlihat berjalan dalam tren yang positif, didorong oleh pertumbuhan harga saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hal ini pun mendorong kinerja investasi berbasis saham, termasuk reksadana daham.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat tumbuh 4,58 persen secara year to date (YtD) hingga 10 April 2019. Dalam periode yang sama, indeks LQ45 – yang berisikan saham-saham paling likuid di Bursa – mengalami kenaikan 4,21 persen.

Saham yang menjadi juara dengan kenaikan tertinggi dalam indeks LQ45 adalah saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Saham ini telah meroket 63,60 persen YtD, jauh mengungguli kenaikan IHSG dan LQ45. Pada 10 April 2019, saham ini ditutup di harga Rp3.910.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik Pergerakan Harga Saham BRPT Ytd (10 April 2019)

Illustration

Sumber: Bareksa

Secara kinerja keuangan, emiten petrokimia dan energi tersebut mencatat peningkatan pada pendapatan tetapi mengalami penurunan dari sisi bottom line. BRPT membukukan pendapatan bersih sebesar US$3,08 miliar pada 2018, naik 7,84 persen dibandingkan dengan pendapatan bersih tahun sebelumnya, yang sebesar US$2,85 miliar. Namun, pertumbuhan pendapatan bersih sepanjang tahun lalu masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan bersih 2017 yang mencapai 35,43 persen.

Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik 15,05 persen secara tahunan menjadi US$2,27 miliar, sedangkan beban penjualan turun 6,92 persen menjadi US$40,47 juta pada 2018. Kenaikan beban yang signifikan juga terjadi di beban keuangan, yakni sebesar 33,54 persen, dari US$156,02 juta pada 2017 menjadi US$208,35 juta pada 2018. Kerugian kurs mata uang asing pun melonjak 294,6 persen secara year on year (yoy) dari US$3,11 juta menjadi US$12,28 juta pada 2018.

Dengan demikian, laba sebelum pajak tercatat senilai US$455,81 juta pada 2018, lebih rendah 22,83 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar US$590,63 juta. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut 53,16 persen menjadi US$72,23 juta, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai dari US$154,2 juta.

Seiring dengan pertumbuhan signifikan pada harga saham BRPT, reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya juga ikut menguat. Di marketplace investasi Bareksa, setidaknya ada satu reksadana yang memegang saham BRPT sebagai salah satu aset terbesar dalam portofolionya dan ikut menguat sepanjang tahun berjalan ini.

Reksadana tersebut adalah Manulife Saham SMC Plus yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.

Manulife Saham SMC Plus

Reksadana saham ini secara YtD sudah membukukan keuntungan 7,55 persen, mengalahkan IHSG yang naik 4,58 persen YtD dan mayoritas reksadana sejenis, tercermin dari indeks reksadana saham Bareksa yang menguat 2,38 persen YtD.

Grafik Perbandingan Return Manulife Saham SMC Plus dengan IHSG dan Indeks Reksadana Saham Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa

Hingga Maret 2019, reksadana yang telah meluncur sejak 27 Februari 2013 ini telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) mencapai Rp128,39 miliar. Bank kustodian untuk reksadana saham ini adalah Deutsche Bank AG.

Berdasarkan fund fact sheet dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, tujuan investasi Manulife Saham SMC Plus adalah untuk mendapatkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dengan menginvestasikan sebagian besar dananya dalam Efek bersifat ekuitas yang berkapitalisasi kecil dan menengah.

Adapun kebijakan investasi reksadana ini adalah minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada Efek bersifat Ekuitas. Kemudian, minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Efek bersifat Utang.

Selain memiliki saham BRPT dalam portofolionya, per Maret 2019 reksadana ini juga memiliki saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Manulife Saham SMC Plus bisa dibeli di Bareksa dengan minimum investasi Rp100.000 saja.

Perlu diingat, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana saham sendiri merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan mayoritas portofolionya pada saham, sehingga nilainya bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi memiliki potensi besar dalam jangka panjang.

Reksadana saham merupakan pilihan cocok bagi investor dengan profil risiko tinggi, dan lebih optimal untuk investasi dalam jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua