BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Saham BREN, TPIA, BRPT, CUAN hingga PTRO, Mana Kado Akhir Tahun Prajogo?

Abdul Malik17 Desember 2024
Tags:
Saham BREN, TPIA, BRPT, CUAN hingga PTRO, Mana Kado Akhir Tahun Prajogo?
Konglomerat Prajogo Pangestu. (barito-pacific.com/diolah Bareksa/Ramzy Elansary)

Secara YTD, saham BREN dan TPIA naik signifikan sepanjang tahun ini, meskipun dengan market cap jumbo

Bareksa.com - Nama konglomerat Prajogo Pangestu berkibar akhir-akhir ini. Sebab, beberapa saham yang terafiliasi dengan orang terkaya nomor wahid di Indonesia dan nomor 37 di dunia versi Majalah Forbes itu terbang menjulang, bahkan menopang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saat pasar terguncang sepanjang 2024,

Saham-saham perusahaan milik Papa Prajogo-sapaan akrabnya–terbang melesat ketika saham-saham papan atas Tanah Air lainnya terpuruk, Lonjakan saham-saham inilah yang membuat Prajogo dinobatkan jadi orang terkaya RI dengan nilai kekayaan US$51,1 miliar per Oktober 2024, menyalip kakak beradik R Budi Hartono dan Michael Hartono di posisi kedua dan ketiga dengan nilai kekayaan masing-masing US$27 miliar dan US$25,9 miliar.

Menurut catatan Forbes, Prajogo memulai bisnis kayunya pada akhir 1970-an dengan mendirikan PT Barito Pacific Timber yang kini bernama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang kemudian go public pada 1993. BRPT memperluas operasinya dengan mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pada 2007, kini bernama PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Perusahaan milik Prajogo lainnya ialah emiten tambang batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2023. Kemudian disusul perusahaan di bidang energi terbarukan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga listing di tahun yang sama. Selain itu masih banyak perusahaan anak usaha Grup Barito lainnya.

Pohon Bisnis Grup Barito Pacific

Illustration

Sumber : BRPT

Beli Saham di Sini

Tercatat sepanjang tahun berjalan (YTD) atau dalam periode 11,5 bulan terakhir per 17 Desember, dari 5 saham Grup Barito miliki Prajogo Pangestu, saham PTRO melesat tertinggi hingga 344,9%, disusul TPIA 34,65% dan BREN 15,79%. Adapun saham BRPT dan CUAN justru minus masing-masing 36% dan 29%. IHSG di periode yang sama minus 2,26% jadi 7.154,74. Nilai kapitalisasi pasar gabungan kelima saham tersebut mencapai Rp2.056 triliun.

Saham

Last Price

Kenaikan YTD

PER (x)

PBV (x)

Market Cap

BREN

Rp8.800

15,79%

712,02

151,9

Rp1.177 triliun

TPIA

Rp7.675

34,65%

606,7

16,61

Rp663,9 triliun

BRPT

Rp885

-36,01%

326,69

3,23

Rp82,96 triliun

CUAN

Rp9.500

-29,24%

203,78

47,22

Rp106,79 triliun

PTRO

Rp25.250

344,93%

374,7

6,83

Rp25,46 triliun

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 17/12/2024

Kira-kira mana dari saham-saham tersebut yang bakal bertahan melesat hingga akhir 2024 dan bisa jadi kado akhir tahun dari Prajogo Pangestu?

Beli Saham di Sini

Analisis Teknikal Saham-saham Prajogo

Menurut Tim Analis Bareksa, meskipun saham PTRO mencatat lonjakan tertinggi, namun memiliki market cap terendah di antara saham emiten milik Prajogo lainnya. Umumnya semakin kecil market cap, maka pergerakan harga saham tersebut semakin fluktuatif, karena akan semakin mudah ditransaksikan untuk menggerakkan harga saham.

Berdasarkan market cap (harga saham dikali jumlah saham yang beredar), saham BREN dan TPIA saat ini masuk ke dalam top 5 market cap terbesar di IHSG dengan bobot masing-masing sekitar 9,6% dan 5,3%. Artinya, jika dua saham ini naik atau turun, maka akan berpengaruh cukup signifikan ke pergerakan IHSG.

Terlihat juga secara YTD, saham BREN dan TPIA yang naik signifikan sepanjang tahun ini, meskipun dengan market cap jumbo, mengindikasikan minat investor terhadap saham ini cukup besar. Apakah dua saham ini masih berpotensi naik secara teknikal?

Grafik Teknikal Saham BREN

tvc_ebd25096fabce5d81ca3f103ecde5f6f.png (1813×775)

Sumber : investing.com

Beli Saham di Sini

Tim Analis Bareksa menilai, setelah sempat anjlok 50% dari level Rp12.000 ke Rp6.000 beberapa waktu lalu, saham BREN mulai membentuk tren pembalikan arah naik. Dengan menggunakan analisis Fibonacci Retracement, saham BREN hampir menyentuh level resisten Rp8.950. Jika saham BREN mampu menembus level ini, maka target selanjutnya ialah Rp9.650 hingga Rp10.525. Artinya masih ada potential upside sekitar 8,4% hingga 18%.

Sementara jika terdapat pullback atau penurunan sementara, maka investor dapat mempertimbangkan akumulasi beli saham BREN di area level Rp8.450 hingga Rp8.075. Kemudian stoploss jika bergerak turun di bawah 7.700.

Baru-baru ini BREN mengumumkan pembagian dividen interim Rp506,15 miliar, atau Rp3,78 per saham. Dana dividen berasal dari laba bersih kuartal III 2024 senilai US$86,05 juta. Melalui anak usahanya Star Energy Geothermal, BREN juga sedang mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif (GenAI) dalam kegiatan operasionalnya, menggunakan teknologi cloud native, milik Kyndryl.

Beli Saham di Sini

Grafik Teknikal Saham TPIA

tvc_d056f72c785408032f7990cbd7bbebb3.png (1813×775)

Sumber : investing.com

Tim Analis Bareksa menilai pergerakan saham TPIA terlihat membentuk pola triangle dengan dual function. Jika mampu bertahan di atas Rp7.675 dan mengindikasikan pembalikan arah, maka target harga saham TPIA berada di Rp9.250 atau potential upside hingga 19%.

Namun jika masih melanjutkan penurunan, maka investor bisa melakukan akumulasi beli di bawah Rp7.675 hingga Rp7.250. Kemudian lakukan stoploss jika saham TPIA menembus level support Rp6.775.

Chandra Asri menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) dengan PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) pada 9 Desember untuk kegiatan perluasan kapasitas Pabrik Butene-1 (B1) dan Pabrik Methyl Tert-butyl Ether (MTBE). Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi Pabrik B1 dan MTBE lebih dari 25%, sehingga memperkuat posisi TPIA sebagai produsen tunggal B1 dan MTBE di Indonesia.

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua