BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Manulife Aset Manajemen : Pemilu 2019, Arus Dana Asing dan Sektor Saham Unggulan

Bareksa13 Maret 2019
Tags:
Manulife Aset Manajemen : Pemilu 2019, Arus Dana Asing dan Sektor Saham Unggulan
Sejumlah siswa mengikuti aksi Deklarasi Partisipasi Pengawas Pemilu, di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten, Jawa Tengah, Selasa (14/11). Kegiatan yang diselenggarakan Panwaslu Kabupaten Klaten dengan mengajak para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat bersama mengawasi Pilkada 2018 dari kecurangan. (ANTARA FOTO/Aloys)

Kedua kandidat calon presiden sama-sama memiliki pandangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

Bareksa.com – Jelang pemilihan umum 2019 membuat banyak pihak bertanya-tanya bagaimana arah pasar. Kalangan pelaku pasar pun mulai memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi jelang pemilu nanti.

Salah satunya Senior Portfolio Manager - Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Samuel Kesuma. Samuel memaparkan, harapan utama pasar adalah pemilu yang berjalan aman dan kondusif, sehingga stabilitas makroekonomi, sosial dan politik tetap terjaga.

Hal yang sangat dicermati adalah program ekonomi. “Dan seperti yang kita lihat, kedua kandidat calon presiden sama-sama memiliki pandangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga - pada akhirnya - siapapun yang terpilih seharusnya akan menciptakan katalis positif bagi sektor-sektor tertentu di pasar finansial,” ungkap Samuel dalam Seeking Alpha edisi Maret 2019, Rabu, 13 Maret 2019.

Promo Terbaru di Bareksa

Samuel menambahkan, masih ada potensi dana asing untuk kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Kepemilikan investor asing di pasar saham Indonesia saat ini masih relatif rendah terutama setelah mencatatkan outflow di periode 2017-2018.

Karakteristik ekonomi Indonesia yang berorientasi domestik akan menjadi daya tarik bagi investor di tengah kondisi moderasi pertumbuhan ekonomi global.

Selain itu nilai tukar rupiah yang lebih stabil dan ekspektasi Bank Indonesia yang sudah mendekati titik akhir kenaikan suku bunga juga menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi Indonesia. Namun tentunya sentimen global tetap menjadi risiko yang harus diperhatikan.

“Kejutan negatif lebih lanjut, misalnya negosiasi dagang yang terhenti, atau perlambatan ekonomi global yang lebih besar daripada yang sudah diekspektasi saat ini, dapat menyebabkan investor global kembali mengambil posisi ‘risk off’ dan menunda investasi,” imbuh Samuel.

Di sisi lain, secara umum laporan kinerja keuangan kuartal IV 2018 tidak memberikan banyak kejutan. Emiten di sektor perbankan secara umum membukukan kinerja laba yang positif.

Kemampuan manajemen untuk mempertahankan tingkat margin keuntungan dan kualitas aset di tengah kondisi makro ekonomi yang cukup menantang di tahun 2018 patut mendapat pujian.

Emiten perbankan menengah berhasil membukukan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi. Situasi likuidiatas yang lebih mendukung dan kualitas aset yang lebih baik menopang pertumbuhan laba, meski dengan pertumbuhan pinjaman yang relatif rendah dibanding bank-bank besar.

“Secara umum kami melihat kinerja di tahun 2019 akan tetap berada dalam tren positif. Manajemen memberikan target pertumbuhan pinjaman yang tetap sehat dan mengindikasikan tren kenaikan bunga pinjaman setelah cenderung menahan penyesuaian suku bunga tahun lalu,” tuturnya.

Fakta menarik juga terlihat di laporan keuangan emiten di sektor otomotif. Manajemen secara garis besar memberikan indikasi pertumbuhan industri yang lebih konservatif, meski cukup optimistis mengenai situasi pangsa pasar yang lebih stabil dan potensi kenaikan margin keutungan dari peluncuran model baru.

Sektor Unggulan

Secara keseluruhan, Samuel mengedepankan filosofi pengelolaan portofolio secara aktif yang didasari oleh riset mendalam.

“Pemilihan saham kami akan didasari oleh berbagai faktor seperti potensi pertumbuhan emiten, kesehatan arus kas, kualitas manajemen emiten, dan tingkat valuasi,” terang Samuel.

Saat ini Samuel menyampaikan, Manulife Asset Manajemen mengunggulkan sektor yang berorientasi domestik yang tidak mengandalkan ekspor sebagai sumber pendapatan.

Menurut Samuel, daya beli masyarakat akan tetap terjaga tahun ini didukung oleh nilai tukar rupiah yang telah menguat, tingkat inflasi yang terjaga, dan juga kebijakan fiskal pemerintah yang mendukung daya beli melalui berbagai dana sosial.

Faktor ini menurut Samuel, dapat menguntungkan bagi sektor consumer discretionary.

“Selain itu ekspektasi tingkat suku bunga Bank Indonesia yang lebih stabil menurut kami juga akan menguntungkan bagi sektor property dan construction. Sesuai dengan filosofi investasi kami, pemilihan saham dan sektor dapat berubah secara dinamis disesuaikan dengan kondisi pasar terkini,” pungkasnya.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua