Top 5 MI Terbesar Catat Kenaikan Dana Kelolaan, Manulife AM Tumbuh Tertinggi
Ranking Mandiri Investasi dan Manulife AM Naik, Batavia dan Schroders Indonesia turun
Ranking Mandiri Investasi dan Manulife AM Naik, Batavia dan Schroders Indonesia turun
Bareksa.com - Di tengah kebangkitan pasar saham yang terjadi pada Juli 2020, posisi lima manajer investasi teratas dalam industri manajemen investasi Tanah Air tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan posisi pada Juni 2020.
Terdapat beberapa perusahaan besar yang dalam beberapa waktu terakhir di industri pengelolaan reksadana ini sering kali salip-menyalip dalam hal total dana kelolaan (asset under management/AUM) terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), posisi teratas perusahaan manajemen aset dengan AUM terbesar untuk reksadana yang ditawarkan pada publik periode Juli 2020 diraih oleh PT Mandiri Manajemen Investasi atau MMI dengan AUM Rp44,39 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Raihan MMI tersebut menggeser PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen atau Batavia PAM yang harus rela turun ke peringkat kedua dengan AUM Rp43,72 triliun.
Adapun di peringkat ketiga tidak mengalami perubahan, di mana PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) dengan AUM Rp41,47 triliun,
Sementara di peringkat keempat dan kelima terjadi pergeseran, di mana PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) naik satu peringkat dengan dana kelolaan Rp33,8 triliun, sementara PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia turun satu peringkat dengan AUM Rp33,73 triliun.
Top 5 Manajer Investasi Dana Kelolaan Terbesar Juli 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat 5 perusahaan aset manajemen dengan AUM terbesar seluruhnya kompak mencatatkan pertumbuhan AUM secara bulanan dengan angka yang bervariatif.
Pertumbuhan tertinggi diraih oleh MAMI yang berhasil mencatatkan pertumbuhan AUM 15,42 persen. Di urutan kedua diraih oleh Mandiri Investasi dengan kenaikan 7,26 persen, di urutan ketiga Batavia Prosperindo dengan peningkatan AUIM 1,92 persen, di urutan keempat Bahana yang dana kelolaannya 1,09 persen, dan terakhir Schroders Indonesia dengan kenaikan 0,16 persen.
Sebagai informasi, total AUM kelima perusahaan dengan AUM terbesar tersebut jika dijumlahkan nilainya mencapai Rp197,1 triliun atau telah mewakili 39,16 persen dari total dana kelolaan industri reksadana Indonesia yang sebesar Rp503,26 triliun pada Juli 2020.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Perlu diketahui soal reksadana, selain aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana juga berpotensi memberikan imbal hasil optimal, bukan objek pajak, serta sangat berpeluang bisa mengalahkan angka inflasi.
Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu ya.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.