Kerjasama dengan KAI Kembangkan Kereta Batu Bara, Saham PTBA Berpeluang Menguat
Saham PTBA ditutup menguat 3,84 persen dan berakhir di level Rp4.320 per saham pada Jumat
Saham PTBA ditutup menguat 3,84 persen dan berakhir di level Rp4.320 per saham pada Jumat
Bareksa.com - Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada perdagangan Jumat, 28 September 2018, ditutup menguat 3,84 persen dengan berakhir di level Rp4.320 per saham.
Saham PTBA bergerak atraktif pada perdagangan Jumat dan menjadi saham peringkat kelima dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi yang mencapai Rp271,96 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham PTBA pada perdagangan Jumat antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp53,47 miliar, kemudian DBS Vickers Sekuritas (DP) Rp40,42 miliar, dan Bahana Sekuritas (DX) Rp22,27 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham PTBA secara keseluruhan yaitu 19,66 persen, 14,86 persen, dan 8,19 persen.
Jalin Kerjasama dengan KAI
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyepakati sejumlah kesepakatan kerja sama strategis antara kedua perseroan. Garis besar kesepakatannya adalah pengembangan kereta api (KA) pengangkut batu bara.
Semua tertuang dalam framework agreement pengembangan angkutan batu bara kereta api jalur Tanjung Enim Baru - Prajin dan jalur Tanjung Enim Baru - Tarahan (second line) dan Rencana Jangka Panjang (RJP) Angkutan Batubara 2018 - 2027.
Selain itu, ditandatangani pula Keputusan Bersama Direksi PTBA - PT KAI tentang Tim Bersama Pengembangan Angkutan Batubara dengan Kereta Api Jalur Tanjung Enim Baru - Prajin dan Tanjung Enim Baru - Tarahan (second line).
Penandatanganan tersebut dilakukan Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro pada acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 PT KAI di Pusdiklat PT KAI Bandung, Sabtu (29/9/2018). Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman dalam rilisnya.
Melalui perjanjian ini, sasaran strategis yang akan dicapai adalah peningkatan angkutan batu bara dalam kurun waktu 2018-2027, yang dengan rencana pengembangan kapasitas angkutan batu bara Tanjung Enim Baru - Prajin dan Tanjung Enim Baru - Tarahan (second line).
Pengembangan itu akan menambah total kapasitas angkutan batu bara menjadi 60 juta ton per tahun yang direncanakan beroperasi mulai tahun 2023.
Nantinya angkutan batu bara jalur Tanjung Enim Baru - Prajin memiliki kapasitas minimal 10 juta ton per tahun dan jalur Tanjung Enim Baru - Tarahan (second line) memiliki kapasitas minimal 20 juta ton per tahun. Kedua jalur tersebut kini sedang memasuki tahap studi kelayakan dan mulai beroperasi pada 2023.
Saat ini, PTBA dan PT KAI telah mengoperasikan angkutan batu bara jalur Tanjung Enim - Tarahan dengan kapasitas 25 juta ton per tahun dan jalur Tanjung Enim - Dermaga Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton per tahun.
Dengan demikian, pada tahun 2023, angkutan batu bara akan memiliki total kapasitas 60 juta ton per tahun.
Analisis Teknikal Saham PTBA
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham PTBA pada perdagangan Jumat membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup tiga tick di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami lonjakan menandakan adanya akumulasi pembelian yang besar dari para pelaku pasar.
Kemudian investor asing juga terpantau cukup banyak mengoleksi saham ini dengan membukukan net buy pada Jumat kemarin senilai Rp155,74 miliar, atau yang terbesar ketiga dibandingkan saham-saham lain.
Apabila diperhatikan, saham PTBA dalam jangka pendek terlihat tengah mencoba membangun momentum uptrend jangka pendeknya.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saham PTBA terpantau mulai bergerak naik mengindikasikansinyal kenaikan yang cukup kuat.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.