Bareksa.com - Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, yang dipercaya membawa keberkahan. Sebagian besar pemeluk agama Islam intensif melakukan ibadah demi mencari pahala sebanyak-banyaknya termasuk berpuasa, bersedekah dan solat tarawih.

Di sela-sela melaksanakan ibadah untuk akhirat tersebut, ternyata ada celah mencari berkah dari sisi keuangan untuk menyeimbangkan kehidupan duniawi.

Salah satu langkah yang dilakukan dalam pengaturan keuangan adalah dengan menanamkan modal, atau berinvestasi. Tujuan investasi ini bisa untuk keperluan dana pensiun atau kebutuhan religius seperti dana pergi haji.

Adapun produk investasi yang bisa menjadi pilihan bagi orang awam adalah reksadana.Investasi reksadana ini juga terdiri dari dua tipe, yakni konvensional dan syariah.

Bila umat muslim ingin investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam, reksadana syariah adalah pilihan tepat. Portofolio reksadana ini adalah produk investasi yang dikategorikan halal, yaitu instrumen investasi yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Instrumen investasi yang syariah tidak melakukan riba atau membungakan uang, saham, obligasi dan sekuritas. Produk investasi itu juga dikeluarkan bukan oleh perusahaan yang usahanya berhubungan dengan produksi atau penjualan minuman keras, produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi, dan sebagainya.

Selain itu, dalam pengelolaan dana reksadana ini tidak mengizinkan penggunaan strategi investasi yang menjurus ke arah spekulasi.

Kembali lagi ke momen bulan puasa ini, umat muslim bisa mencari berkah dari sisi finansial dengan cara menghemat pengeluaran untuk makan siang.

Misalkan saja, kita hanya memiliki uang Rp100.000 pada Mei 2013 untuk modal investasi atau lima tahun lalu. Kemudian setiap bulan kita top up investasi kita Rp100.000.

Kemudian setiap bulan puasa, kita bisa menghemat uang makan siang Rp15.000 per hari untuk 20 hari kerja. Dengan begitu, saat bulan puasa kita ada tambahan uang untuk menabung atau investasi di reksadana Rp300.000.

Artinya saat puasa kita justru bisa menabung Rp400.000 karena ada tambahan penghematan biaya untuk makan siang.

Apa jadinya apabila uang tersebut kita investasikan di reksadana syariah?

Mari kita coba simulasikan menabung di reksadana pendapatan tetap syariah Mandiri Investa Dana Syariah. Reksadana ini adalah salah satu reksadana pendapatan tetap yang dijual di Bukareksa, Bukalapak.

Mula-mula, kita pilih periode waktu 5 tahun ke belakang, yakni 16 Mei 2013 hingga 16 Mei 2018. Selanjutnya, pilih reksadana Mandiri Investa Dana Syariah dengan dana modal awal Rp100.000 dan top up Rp100.000 per bulan.

Lalu, ada dana tambahan tabungan setiap bulan puasa Rp400.000 setiap tahun, yang secara rutin pada tanggal 16 Mei ditabungkan seperti yang tampak pada tabel di bawah ini.

Simulasi Rencana Investasi

.

Sumber : Bareksa

Dalam kurun waktu lima tahun, tabungan yang ditempatkan di reksadana itu telah berkembang menjadi Rp9,32 juta, dari total pokok Rp8,1 juta.

Artinya, investasi itu sudah menghasilkan keuntungan (return) sebesar 15,12 persen. Yang juga penting dicatat, pertumbuhan uang itu bisa melebihi laju inflasi, deposito dan tabungan seperti yang terlihat pada garis di grafik di bawah ini.

Simulasi Hasil Investasi

Sumber : Bareksa

Kesimpulannya, kita dapat manfaat lumayan besar dari hasil investasi ini dibandingkan menabung di bank atau deposito.

Selain itu, apabila kita tiap tahun menambahkan tabungan reksadana kita dengan tambahan uang makan siang yang dihemat selama bulan puasa, kita bisa mendapat uang lebih untuk tujuan lain seperti pensiun, membuka usaha atau bahkan pergi naik haji.

Di bulan penuh berkah ini, marilah kita juga mencari berkah dari segi keuangan untuk mendukung kehidupan akhirat kita.

* * *

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.