BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Moody's Naikkan Peringkat Indonesia, Ini Respons OJK

Bareksa16 April 2018
Tags:
Moody's Naikkan Peringkat Indonesia, Ini Respons OJK
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan pemaparan saat Konferensi Pers Akhir Tahun 2017 OJK di Jakarta, Kamis (21/12). Dalam konferensi pers itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia hingga akhir 2017 masih stabil. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Pertumbuhan industri jasa keuangan dan stabilitas perekonomian Indonesia akan terdorong

Baresa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Moody’s Investor Service dari Baa3/outlook positif menjadi Baa2/outlook stabil akan berdampak positif. Salah satu yang diperkirakan terjadi adalah mendorong pertumbuhan industri jasa keuangan dan stabilitas perekonomian Indonesia.

"Peningkatan rating Moody’s akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia termasuk di industri jasa keuangan khususnya di pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Wimboh Santoso, di Jakarta, Sabtu, 14 April 2018.

Wimboh meyakini perbaikan rating Moody’s ini menunjukkan kepercayaan terhadap stabilitas sistem keuangan nasional yang tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi global dan risiko geopolitik yang terjadi saat ini. Tentu diharapkan sistem keuangan nasional bisa terus tumbuh dengan maksimal dan lebih stabil.

Promo Terbaru di Bareksa

Adapun lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service pada 13 April lalu menilai kenaikan rating utang Indonesia didasarkan pada penilaian atas kerangka kebijakan Pemerintah Indonesia yang kredibel dan efektif yang kondusif bagi stabilitas makroekonomi. Fokus kebijakan yang kredibel pada kebijakan makroekonomi yang didukung oleh penyangga keuangan yang substansial mengurangi risiko depresiasi mata uang yang tajam dan berkelanjutan.

Kerangka kebijakan dan penyangga keuangan melengkapi ukuran ekonomi Indonesia yang besar, kuat dan stabil dengan sasaran pertumbuhan PDB sekitar 5,0-5,3 persen dan sistem perbankan yang sehat dalam mendorong kapasitas negara untuk menyerap guncangan ekonomi atau keuangan.

Catatan OJK, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan pada Februari 2018 masih sejalan dengan siklus awal tahun serta laju pertumbuhan ekonomi. Kredit perbankan Februari 2018 tumbuh sebesar 8,22 persen secara year-on-year/yoy dan piutang pembiayaan tumbuh sebesar 7,70 persen yoy.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 8,44 persen. Sementara, premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi masing-masing tumbuh sebesar 53,47 persen yoy dan 22,19 persen yoy.

Di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko LJK (risiko kredit, pasar, dan likuiditas) Januari 2018 berada pada level yang manageable. Rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan pada Februari tercatat sebesar 2,88 persen dan rasio Non Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,05 persen.

Sementara itu, permodalan lembaga jasa keuangan masih relatif kuat dengan CAR perbankan sebesar 23,5 persen dan RBC asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 327 persen dan 499 persen.

Ke depan, OJK akan terus memantau dinamika perekonomian global dan dampaknya terhadap likuiditas pasar keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan nasional, khususnya laju kenaikan Fed Fund Rate dan tren kenaikan suku bunga di pasar keuangan global. (K03)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua