Analisa Fundamental dan Teknikal INDY : Tekanan Jual Menahan Kenaikan Saham Ini
Kemarin saham INDY ditutup menguat 4,53 persen dengan berakhir di level Rp3.460 per saham
Kemarin saham INDY ditutup menguat 4,53 persen dengan berakhir di level Rp3.460 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) pada perdagangan Senin, 20 Maret 2018 ditutup menguat 4,53 persen dengan berakhir di level Rp3.460 per saham. Saham INDY kemarin ditransaksikan sebanyak 8.241 kali dengan nilai transaksi Rp153,4 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham INDY antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp15,57miliar, kemudian MandiriSekuritas (CC) Rp11,5 miliar, dan RHB Sekuritas (DR) Rp11,01 miliar.
Ketiganya berkontribusi terhadap nilai transaksi INDY masing-masing sebesar 10,15 persen, 7,5 persen, dan 7,18 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Saham INDY menjadi salah satu saham sektor pertambangan yang turun cukup dalam pada Maret 2018 ini, di mana secara month to date hingga penutupan kemarin saham INDY telah anjlok 19,91 persen.
Lantas bagaimana dengan fundamental INDY itu sendiri?
Fundamental INDY
Menurut analisis Bareksa, secara fundamental, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis INDY kemarin, kinerja Indika Group terbilang sangat positif. Perseroan berhasil membukukan laba bersih US$335,41 juta sepanjang 2017 atau meroket 596,24 persen. Pada 2016, perseroan mencatatkan kerugian US$67,59 juta.
Raihan laba didorong oleh melonjaknya pendapatan perseroan 40,6 persen pada 2017 menjadi US$1,09 miliar dari 2016 yang sebesar US$775,23 juta.
Kemudian laba kotor juga tercatat naik 38,57 persen pada 2017 menjadi US$122,91 juta dari 2016 yang sebesar US$88,7 juta.
Turunnya beban penjualan, umum dan administrasi 10,1 persen menjadi US$88,8 juta dari US$98,8 juta di 2016 juga membawa dampak positif terhadap laba INDY.
Sementara itu, beban keuangan perseroan pada 2017 naik 27,3 persen menjadi US$76,9 juta dibanding US$60,4 juta pada 2016 karena percepatan pembebanan amortisasi biaya penerbitan obligasi yang jatuh tempo pada 2018 setelah dilakukan pembayaran lebih awal terhadap obligasi ini.
Selain itu, peningkatan juga disebabkan beban bunga dari penerbitan obligasi baru perseroan US$575,0 juta, serta biaya penerbitan obligasi dan biaya pendanaan akuisisi di 2017.
Di samping itu, total aset perseroan mencapai US$3,63 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2017, naik tajam dari total aset US$1,82 miliar di 2016.
Kontribusi Segmen Bisnis Pendapatan INDY
Sumber : LK INDY, diolah Bareksa
Adapun kontribusi pendapatan per segmen usaha pada 2017 mayoritas masih disumbang oleh jasa energi (68,01 persen), kemudian sumber daya energi (24,76 persen), dan infrastruktur energi (7,23 persen).
Analisis Teknikal INDY
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham INDY pada perdagangan kemarin membentuk inverted hammer yang menggambarkan pergerakan kurang positif pada saham ini karena setelah sempat naik tinggi.
Saham INDY tidak mampu bertahan sehingga menyebabkan terbentuknya long upper shadow yang menandakan adanya tekanan jual.
Secara volume terlihat mengalami peningkatan pada perdagangan kemarin, menandakan adanya tekanan jual yang masih cenderung tinggi pada saham INDY sehingga menahan kenaikan saham ini.
Pergerakan saham INDY terlihat masih dalam fase downtrend dengan pergerakan harga yang berada di bawah garis MA 5, MA 20, dan MA 60.
Selain itu MA 20 juga terlihat akan terjadi death cross dengan MA 60 yang mengindikasikan adanya sinyal downtrend dalam jangka waktu yang lebih panjang. Indikator relative strength index (RSI) terlihat mencoba berbalik arah setelah mendekati area jenuh jual.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.