Saham INDY Meroket Seiring Akuisisi Tambang Emas, Ini Target Harganya
Saham INDY pada perdagangan kemarin melonjak 8,86 persen di Rp2.210 per saham
Saham INDY pada perdagangan kemarin melonjak 8,86 persen di Rp2.210 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) pada perdagangan Senin, 28 Januari 2019 ditutup melonjak 8,86 persen berakhir di level Rp2.210 per saham. Saham INDY bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 12.868 kali serta nilai transaksi mencapai Rp180,01 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang terbanyak membeli saham INDY pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) senilai Rp31,52 miliar, Indo Premier Sekuritas (PD) Rp15,79 miliar, dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp15,78 miliar.
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan INDY masing-masing 17,51 persen, 8,77 persen, dan 8,77 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Akuisisi Perusahaan Tambang Emas
Kembangkan ekspansi bisins, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Indika Mineral Investindo (IMI) resmi menguasai 19,9 persen saham perusahaan pertambangan emas, yakni Nusantara Resources Limited. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (27/01/2019).
Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono, pada 23 Januari 2019 perseroan melalui IMI telah melakukan penyertaan atas 2,78 juta saham di Nusantara. Harga penyertaannya AUD0,23 per lembar, sehingga total transaksi mencapai AUD639.459,80 atau setara dengan US$456.045,68. Dengan penyertaan tersebut, perseroan melalui IMI resmi menguasai 19,9 persen saham Nusantara.
Sebagai informasi, Nusantara adalah sebuah perusahaan tambang yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX) dengan kode saham NUS. Adapun, IMI masuk menjadi salah satu pemegang saham melalui private placement.
Melalui mekanisme tersebut, Nusantara akan menambah kasnya dan digunakan untuk melanjutkan pengembangan Proyek Emas Awak Mas melalui studi lanjutan optimalisasi tambang, eksplorasi sekitar tambang, persiapan konstruksi proyek, dan pembiayaan proyek.
Managing Director & CEO Indika Energy, Azis Armand menyampaikan investasi tersebut merupakan langkah strategis Indika Energy untuk melakukan diversifikasi usaha ke sektor pertambangan lainnya di luar batu bara.
Awak Mas memiliki prospek yang menjanjikan dengan perkiraan cadangan ore 1,1 juta ounce dan sumber daya sebesar 2 juta ounce di Sulawesi Selatan. Proyek tersebut berbiaya rendah dan memiliki umur tambang yang panjang, serta memiliki potensi eksplorasi yang besar.
Sementara itu, Nusantara mengapresiasi investasi Indika Energy dan menilainya sebagai suatu hal yang signifikan bagi kemajuan Awak Mas.
”Kemampuan, kompetensi dan pengalaman yang dimiliki Indika Energy akan mendatangkan banyak kontribusi positif bagi pembangunan Proyek ini,” kata Mike Spreadborough, Managing Director Nusantara.
Analisis Teknikal Saham INDY
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham INDY pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar disertai short upper shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar, meskipun ditutup berakhir lima tick di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya yang menandakan adanya aksi beli serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar.
Apabila diperhatikan, pola saham INDY terlihat sangat baik sejak awal bulan ini dengan ditandai telah terbentuknya dua higher low yang merupakan indikasi awal sinyal uptrend.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat mulai kembali bergerak naik meskipun mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp2.300.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.