Menkeu Ungkap Hingga Februari, Pendapatan APBN 2018 Capai Rp200,1 Triliun
Realisasi tersebut mencapai 10,6 persen terhadap APBN 2018
Realisasi tersebut mencapai 10,6 persen terhadap APBN 2018
Bareksa.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sampai Februari mencapai sebesar Rp200,1 triliun. Pencapaian realisasi APBN hingga akhir Februari 2018 ini semakin baik dibandingkan dengan periode sama di 2017.
"Realisasi APBN 2018 sampai dengan 28 Februari 2018 yakni realisasi pendapatan negara sebesar Rp200,1 triliun atau 10,6 persen terhadap APBN yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp160,7 triliun dan PNBP Rp39,2 triliun," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam Konferensi Pers Realisasi APBN sampai dengan Akhir Februari 2018, di Jakarta, Senin, 12 Maret 2018.
Ani, sapaan akrabnya, menjelaskan, realiasi penerimaan perpajakan yakni pajak dan bea dan cukai sebesar Rp160,7 triliun adalah 9,9 persen terhadap target di APBN 2018. Artinya tumbuh 13,6 persen dibandingkan dengan penerimaan perpajakan di 2017 yang mencapai Rp141,5 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Sedangkan pertumbuhan penerimaan pajak yang positif tumbuh double digit, lanjut Ani, yaitu PPN impor tumbuh 24,50 persen, PPh Pasal 21 tumbuh 17,15 persen, PPN Dalam Negeri tumbuh 16,15 persen, PPh Final tumbuh 12,64 persen, PPh Orang Pribadi tumbuh 10,58 persen. Sementara itu, PPh Badan tumbuh 7,74 persen.
"Kinerja positif penerimaan pajak juga tercermin dari penerimaan sektor usaha utama seperti perdagangan dan industri pengolahan yang tumbuh signifikan, berturut-turut tumbuh 33,56 persen dan 13,25 persen," kata Ani.
Sedangkan untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tambah Ani, Kemenkeu mencatat mencapai sebesar Rp39,2 triliun atau sekitar 14,2 persen dari total target APBN 2018. Angka realisasi tersebut mengalami pertumbuhan sebanyak 34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, perbaikan pertumbuhan pendapatan negara tersebut terjadi di semua komponen penerimaan negara yakni di aspek penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, dan PNBP. Ani berharap, kondisi seperti ini bisa terus membaik dari waktu ke waktu.
"PNBP tahun lalu di periode yang sama terealisasi Rp29,3 triliun atau tumbuh 23,6 persen. Tahun lalu PNBP tumbuh tinggi dan tahun ini tumbuh lebih tinggi lagi. Ini kenaikan yang luar biasa," kata Ani.
Selain itu, Ani menambahkan, Kemenkeu mencatat realisasi belanja negara mencapai sebesar Rp249,0 triliun atau tumbuh 11,2 persen terhadap APBN yang terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp127,6 triliun, dan transfer ke daerah dan dana desa yang mencapai Rp121,5 triliun.
Jika dirinci, lanjut Ani, belanja negara hingga Februari 2018 yang sebesar Rp249,0 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2017 yang mencapai sebesar Rp225,6 triliun. Dalam hal ini, belanja negara pada Februari 2018 tumbuh 10,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dilihat dari belanja kementerian/belanja, pada Februari 2018 belanjanya mencapai Rp55,2 triliun dibandingkan dengan tahun lalu belanjanya mencapai Rp43,9 triliun. Jadi ada kenaikan," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Adapun outlook asumsi makroekonomi 2018 yakni pertumbuhan ekonomi dipatok di angka 5,4 persen, tingkat inflasi 3,5 persen, suku bunga SBN 3 bulan 5,0 persen, nilai tukar Rp13.500/dolar AS, harga minyak mentah US$55-US$60 per barel, lifting minyak 800 barel/hari, dan lifting gas 1.200 barel/hari
"Pemerintah akan terus mengoptimalkan penerimaan pajak, realisasi belanja, serta pembiayaan defisit yang sehat untuk tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang optimal," pungkas Ani. (K03/hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.