BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Kontrak WSBP 2018 Rp6,6 T, Penerimaan Negara Capai Rp1.942 T

Bareksa03 Januari 2019
Tags:
Berita Hari Ini : Kontrak WSBP 2018 Rp6,6 T, Penerimaan Negara Capai Rp1.942 T
Pekerja menggarap pengerjaan proyek pembangunan jalan Tol Cimanggis-Cibitung, di kawasan MM2100 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mendapat kontrak untuk Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Bunga deposito BBCA naik 175 bps, trafik Telkomsel naik 21,3 persen, BBTN segera bentuk MI dan asuransi

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 3 Januari 2018 :

Realisasi APBN 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan penerimaan negara mencapai 102 persen. Menurut data Kementerian Keuangan penerimaan negara hingga akhir Desember 2018 tembus Rp1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari target APBN yang sebesar Rp1.894,7 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Sri Mulyani menyatakan pencapaian tersebut menjadi bukti perekonomian Indonesia masih tergolong positif dan stabil. Apalagi, kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian global.

"Alhamdulillah perekonomian tetap terjaga positif dan stabil.Termasuk karena kita pakai instrumen APBN secara aktif untuk menjaga ekonomi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/1/2019) seperti dikutip Detik Finance.

Sri Mulyani menjelaskan realisasi APBN sehat dan kredibel dilihat dari defisit yang jauh lebih kecil dibanding target APBN sebesar 2,19 persen, yakni 1,76 persen dari PDB. Kemudian, angka keseimbangan primer sebesar negatif Rp1,8 triliun dibanding proyeksi APBN negatif Rp87,3 triliun.

"Pendapatan negara Rp1.942,3 triliun melampaui target APBN atau sebesar 102,5 persen," kata Sri Mulyani.

Selain itu, realisasi belanja negara yang mencapai hampir 100 persen, yakni 99,2 persen. Dengan demikian realisasi mendukung target pembangunan di 2018. "Pembiayaan negara tahun 2018 lebih rendah Rp15,5 triliun dari target APBN. Sehingga tumbuh negatif dari realisasi 2017. Ini kita tutup dengan syukur," ujarnya.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

WSBP mengantongi kontrak baru Rp6,66 triliun sepanjang Januari - Desember 2018.

Sekretaris Perusahaan WSBP, Ratna Ningrum mengungkapkan perseroan berhasil memenuhi target kontrak baru yang dibidik pada 2018. Emiten berkode saham WSBP itu mengumpulkan Rp6,66 triliun sepanjang tahun lalu.

Sebagai catatan, WSBP tahun ini membidik kontrak baru Rp6,56 triliun. Nilai tersebut merupakan hasil revisi sebanyak dua kali yang dilakukan perseroan pada tahun lalu.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 merupakan waktu yang sangat dinantikan oleh semua kalangan dalam melakukan berbagai kegiatan terutama dalam hal telekomunikasi. Hal tersebut terbukti dengan naiknya trafik telekomunikasi beberapa perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel.

Pada momen pergantian tahun tersebut tercatat trafik layanan data atau payload Telkomsel mencapai 17,2 petabyte atau meningkat 21,3 persen dibandingkan rata-rata payload pada hari normal 2018 Sementara jika dibandingkan dengan periode tahun baru 2018, trafik layanan data kali ini melonjak 61,7 persen.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Corporate Secretary BBCA Jan Hendra menyatakan sepanjang 2018 rata-rata bunga deposito bank berkode saham BBCA ini meningkat sebanyak 175 bps.

"Sejalan dengan peningkatan suku bunga acuan, sepanjang 2018 bunga deposito kita meningkat 175 bps," ungkapnya.

Jan menambahkan, saat ini BCA menawarkan bunga berkisar 5,75 persen hingga 6,25 persen. Sedangkan tenor yang ditawarkan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

BBTN mengatakan pada tahun ini pihaknya bakal memantapkan rencana pembentukan anak usaha di sektor keuangan. Direktur Strategi, Resiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan setidaknya perseroan berniat memiliki dua anak usaha di bidang manajer investasi (MI) dan asuransi.

"Anak perusahaan masih dalam tahap negosiasi, masih proses. Tahun ini mudah-mudahan akan ada kejelasan karena memang kita butuh pemahaman yang sama. Jadi masih ada proses valuasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Mahelan menyebut proses negosiasi tersebut tak dapat dilakukan secara cepat. Sebab, ada beberapa hal yang menjadi kendala seperti valuasi perusahaan yang akan diakuisisi.

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)

Emiten pertambangan ADRO membagikan dividen interim senilai US$75.167.010 atau setara dengan Rp1,087 triliun dari perolehan laba bersih per September 2018.

Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putrantor menyampaikan, akan membagikan dividen senilai interim senilai US$75.167.010 (US$75,17 juta). Kurs yang digunakan pada tanggal 2 Januari 2019 ialah Rp14.465 per dolar AS.

Dividen interim dibagikan untuk 31.985.962.000 (31,98 miliar) lembar saham. Jumlah itu setara dengan US$0,00235 per lembar atau Rp33,99 per saham.

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)

Emiten lahan industri, BEST berhasil mengantongi dana senilai Rp1,04 triliun dari penjualan lahan industri seluas 34,5 hektare pada 2018.

Investor Relation Bekasi Fajar Industrial Estate, Seri mengungkapkan penjualan lahan industri pada tahun lalu sejalan dengan target yang ditetapkan yakni sekitar 35 hketre. Kendati begitu, jumlah inquiry atau permintaan lahan industri pada 2018 cukup meningkat yakni mencapai 88 hektare, atau naik dibandingkan dengan 2017 sebesar 78 hketare.

"Marketing sales 2018 mencapai Rp1,04 triliun, sehingga harga rata-rata tanah sekitar Rp3 juta per meter persegi," kata Seri.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua